Didalamkomik tersebut, penulis menemukan 43 contoh kalimat yang memiliki Partikel"mo". Contoh-contoh kalimat tersebut, fungsinya dibagi kedalam 7 fungsi yaitu: 1. Partikel "mo" yang menyatakan kesamaan jenis antara dua subjek yang berupa kata benda. Memiliki makna "juga", "kedua-duanya", atau "turut serta" ditemukan
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan masalah, terutama pada penggunaan, peran, fungsi, serta variasi makna dan bentuk keterkaitan jenis kalimat dengan garis gerak sufiks dalam komik Haikyuu!! karya Furudate Haruichi. Penelitian ini bersifat deksriptif kualitatif. Subjek penelitian yaitu bahasa visual yang termasuk kategori garis gerak sufiks dalam komik olahraga terjemahan dari Jepang, berjudul Haikyuu!! karya Furudate Haruichi 2012. Ada pun objek dalam penelitian ini, yaitu semua garis gerak sufiks yang disertai percakapan dalam komik Haikyuu!! karya Furudate Haruichi 2012. Teknik pengumpulan data diperoleh menggunakan metode simak dengan teknik baca dan catat. Kemudian dianalisis melalui metode lingual dan padan ekstralingual, dengan peneliti sebagai interpreter. Data juga dianalisis dengan mengklasifikasikan, dan mendeskripsikannya menurut struktur grafis dan konseptual semantik menggunakan teknik analisis konten. Dalam penelitian ini, keterkaitan jenis kalimat dengan garis gerak sufiks dalam komik Haikyuu!!, menunjukkan hasil bahwa a penanda untuk memprediksi makna garis gerak sufiks; b bentuk penekanan emosi atau sikap reaksi fisik tokoh terhadap lawan bicara; dan c bentuk mengekspresikan kebiasaan dalam percakapan. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free KETERKAITAN JENIS KALIMAT DENGAN GARIS GERAK SUFIKS DALAM KOMIK HAIKYUU!! KARYA FURUDATE HARUICHI 2012ARTIKEL E-JOURNALDiajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakartauntuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana SastraDisusun OlehYasyfa Agnia Faza15210141014PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIAFAKULTAS BAHASA DAN SENIUNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA2021 PERSETUJUANArtikel E-Journal yang berjudul Keterkaitan Jenis Kalimat dengan Garis GerakSuîks dalam Komik Haikyuu!! Karya Furudate Haruichi 2012 ini telah disetujui olehpembimbing untuk Januari 2021Pembimbing,Dra. Pangesti Wiedarti, Ling., 19580825 198601 2 002 KETERKAITAN JENIS KALIMAT DENGAN GARIS GERAK SUFIKS DALAM KOMIK HAIKYUU!! KARYA FURUDATE HARUICHI 2012THE RELEVANCIES OF SENTENCE TYPES WITH SUFFIX MOTIONLINES IN HAIKYUU!! COMIC BY FURUDATE HARUICHI 2012Yasyfa Agnia Faza1 dan Pangesti Wiedarti2 1,2Universitas Negeri Yogyakarta Pos-el yasyfaagnia8 dan pangesti ini bertujuan untuk mendeskripsikan masalah, terutama pada penggunaan, peran,fungsi, serta variasi makna dan bentuk keterkaitan jenis kalimat dengan garis gerak sufiks dalamkomik Haikyuu!! karya Furudate Haruichi. Penelitian ini bersifat deksriptif kualitatif. Subjek penelitianyaitu bahasa visual yang termasuk kategori garis gerak sufiks dalam komik olahragaterjemahan dari Jepang, berjudul Haikyuu!! karya Furudate Haruichi 2012. Ada pun objek dalampenelitian ini, yaitu semua garis gerak sufiks yang disertai percakapan dalam komik Haikyuu!!karya Furudate Haruichi 2012. Teknik pengumpulan data diperoleh menggunakan metode simakdengan teknik baca dan catat. Kemudian dianalisis melalui metode lingual dan padan ekstralingual,dengan peneliti sebagai interpreter. Data juga dianalisis dengan mengklasifikasikan, danmendeskripsikannya menurut struktur grafis dan konseptual semantik menggunakan teknik analisiskonten. Dalam penelitian ini, keterkaitan jenis kalimat dengan garis gerak sufiks dalam komikHaikyuu!!, menunjukkan hasil bahwa a penanda untuk memprediksi makna garis gerak sufiks; bbentuk penekanan emosi atau sikap reaksi fisik tokoh terhadap lawan bicara; dan c bentukmengekspresikan kebiasaan dalam Kunci garis gerak sufiks, bahasa visual, komik, konseptual study aims to describe the problem, especially in terms of usage, role, function, andvariations in the meaning and form of the relevancy between sentence types and the suffix lines ofmotion in the Haikyuu!! comic by Haruichi Furudate 2012. This research method is a qualitativedescriptive. The subject of this research is visual language which included in the category of suffixmotion lines in the Japanese translation sports comic entitled Haikyuu!! by Furudate Haruichi 2012.There are also objects in this study, namely all the lines of motion of the suffix accompanied byconversations in the Haikyuu!! comic by Furudate Haruichi 2012. The data collection technique wasobtained using the observation method with reading and note-taking techniques. Then analyzedthrough lingual methods and extralingual equivalents, with the researcher as the interpreter. Thedata were also analyzed by classifying, and describing them according to the graphical structure andconceptual semantics using content analysis techniques. In this study, the relationship betweentypes of sentences and the suffix lines of motion in the Haikyuu!! comic shows that a used topredict the meaning of the suffix lines of motion; b the form of emotional emphasis or thecharacter's physical reaction to the other person; and c forms of expressing habits in suffix motion lines, visual language, comic, semantic conseptual. PENDAHULUANMcCloud 1994 9 berpendapat bah-wa, komik merupakan salah satu karyasastra yang berisi deretan gambar-gambar dalam panel-panel yang disertaibalon-balon teks tulisan yang membentuksuatu cerita. Selain itu, komik juga dapatdipahami sebagai deretan gambar yangdisusun per adegan, lalu membentuk su-atu cerita. Komik tidak tampil tanpa teks yangutuh. Dalam artian, komik menggabung-kan aspek gambar/visual berupa bahasavisual dengan aspek bahasa tertulis be-rupa narasi atau percakapan. Untuk me-mahami isi komik, pembaca tidak hanyamembaca teksnya saja, tetapi juga perlumemahami aspek gambar dan elemen vi-sual yang ada di dalamnya. Rangkaianelemen visual itu memiliki bahasanya sen-diri untuk menyampaikan pesan, yaitu le-wat bahasa gambar/visual McCloud,1994 10, atau tulisan gambar pictorialrune, Forceville, 2011 2-3. Berdasarkan pemaparan tersebut, ko-mik dapat diartikan sebagai karya yangmemadukan antara narasi dan percakap-an dengan gambar/elemen visual. Narasidan percakapan dalam komik digunakanuntuk menjelaskan, melengkapi, memper-dalam penyampaian gambar, sehinggamakna dan maksud dari keduanya dapatdipahami. Gambar pada komik merupakansebuah penangkapan adegan per adegansebagai representasi cerita yang disam-paikan dengan menampilkan tokoh-tokohdan latar sebagai pendukung. Sedangkan,bahasa visual membangun deskripsi gam-bar pada komik, dengan menambah-kanbentuk-bentuk yang dapat membantu pe-mahaman pembaca, misalnya seperti ga-ris gerak untuk menunjukkan pergerakan,umlaut mata untuk menunjukkan intensi,bintang tubruk untuk menunjukkan ben-trokan antarbidang, dan lainnya. Dengandemikian, pembaca tidak hanya mema-hami isi komik dari konteks bahasa tulissaja, tetapi juga dari gambar dan elemenbahasa visual, seperti garis gerak dalam komik ada yang berbentuknarasi atau percakapan. Kehadiran teksdan bahasa visual diperlukan untuk me-nentukan konteks. Tanpa campur tanganteks, pembaca akan mengalami kesulitandalam menginterpretasikan maksud darisuatu gambaran visual. Sebagai contoh,ketika kita melihat gambar seseorangsedang diam dan hanya menunjukkanekspresi tidak senang, sulit untuk menen-tukan apa yang sedang terjadi pada orangitu. Jika tidak dapat mengetahui penye-babnya, pada akhirnya kita hanya dapatmenduga-duga. Di kehidupan nyata, praduga dapatmenimbulkan misinterpretasi dan mis-komunikasi antara penutur dengan lawanbicaranya. Akan tetapi, miskomunikasi da-lam percakapan dapat dicegah denganmenanyakan kembali hal-hal yang tidakdipahami. Namun, hal tersebut tidak dapatdipraktikkan dalam komik. Komik tidakmenyediakan fitur tatap muka, audio, dankinestetik. Maka dari itu, intonasi dan si-kap bicara penutur dalam komik hanya bi-sa diinterpretasikan lewat teks dan hanya unsur teks yang memba-ngun cerita dalam komik, tetapi juga gam-bar dan bahasa visual, terutama yang ber-bentuk garis gerak sufiks. Seperti halnyakomik Haikyuu!! karya Furudate Haruichi2012, yang dalam penelitian ini diangkatsebagai sumber data objek pembahasan,mengenai interaksi antara aspek bahasadengan garis gerak sufiks yang ada di da-lamnya. Komik Haikyuu!! memiliki kompo-sisi aspek bahasa berupa kalimat dekla-ratif, imperatif, interogatif, dan eksklamatifdan bahasa visual berupa garis gerak su-fiks yang saling berkaitan. 174 Komik Haikyuu!! memuat banyak isti-lah, teknik, dan gerakan-gerakan visualolahraga voli yang diimplementasikan, ba-ik dalam bentuk teks berupa narasi mau-pun percakapan atau bahasa visual beru-pa garis gerak sufiks. Garis gerak sufiksdalam bahasa visual merupakan sebutanuntuk salah satu kategori garis gerak yangmerepresentasikan gerakan satu beberapa penelitian terdahu-lu Brooks, 1977; Friedman & Stevenson,1975; Gross, dkk., 1991; Kawabe & Miura,2006 via Cohn, 2015 11; Ito, dkk., 20105, garis gerak sufiks dalam komik dapatmemberikan penggambaran gerak yanglebih jelas dibandingkan dengan gambarpostural saja. Selain itu, berdasarkan penelitian ter-dahulu, Cohn, 2015 11; Ito, dkk., 20105 keterkaitan garis gerak sufiks dengankalimat dalam narasi maupun percakapanpada komik, dapat membantu pembacadalam melengkapi konsep-konsep non-bahasa, yang sebelumnya tidak dijabar-kan di konteks bahasa tertulis. Garis geraksufiks juga dinilai dapat memberikan ana-lisis bentuk, serta tujuan suatu gerakan di-lakukan dalam komik. Pada komik, garisgerak sufiks juga digunakan untuk meng-gambarkan pergerakan dari gerakan tek-nis yang tidak dijabarkan dalam bentukteks. LANDASAN TEORIPemahaman membaca dan mengana-lisis komik tidak terlepas dari genre dan memiliki definisi yang bervariasijika dilihat dari zaman dan bidang-bidangyang dirujuk. Misalnya, pada bidang musikdan sastra, genre merupakan istilah yangdigunakan untuk mengklasifikasikan jeniskarya-karya yang dihasilkan dari keduabidang tersebut. Seiring berkembangnyailmu pengetahuan, ahli linguistik sepertiHalliday dan Martin, mengembangkanpendefinisian genre yang lebih luas, yaitudengan menggunakan konteks budaya se-bagai salah satu latar belakang muncul-nya jenis-jenis teks yang muncul dalamteks di kehidupan bersosial Knapp &Watkins, 2005 21-22; Wiratno, 2018 300-301. Oleh karenanya, dapat dikatakanbahwa teks tidak muncul dengan begitusaja, tetapi melalui proses sosial yangpanjang, sehingga keberadaannya memi-liki tujuan dan fungsi sosial yang sesuaidengan konteks budaya yang digunakan da-lam analisis genre tidak hanya melakukanpendekatan secara umum, akan tetapi ju-ga spesifik. Pendekatan spesifik yang di-maksud yaitu dilihat dari bagaimana, un-tuk apa, dan siapa teks tersebut multimodal merupakan salah sa-tu representasi yang mencakup pendekat-an spesifik. Teks multimodal mengga-bungkan pendekatan genre tersebut dariberbagai macam elemen, seperti simbolnonverbal, simbol auditori, simbol visual,dan gestur atau ekspresi penutur ketikamemproduksi teks tersebut. Pendekatantidak hanya dilihat dari segi tulis dan lisan,tetapi juga berdasarkan faktor-faktor eks-tralingual yang memberikan informasi tam-bahan, sehingga dapat melengkapi satusama lain, dan komik merupakan salahsatu bentuk teks konten dari komik juga ti-dak terlepas dari kemampuan pada awalnya anggapan ten-tang konsep literasi yang menyimpangmenyebabkan banyak orang berpikir bah-wa literasi hanyalah sebatas kemampuanmenulis dan membaca Pettersson, 20207; Uyan Dur, 2018 2-3. Padahal padakenyataannya, membaca dan menulis ha-nyalah bagian dari literasi WEF World Economic Fo-rum, 2015 2 literasi dasar merepresenta-175 sikan bagaimana pengaplikasian kemam-puan-kemampuan dasar di kehidupan se-hari-hari. Kemampuan-kemampuan terse-but, kemudian menjadi dasar pengem-bangan kualitas kompetensi dan karakterpelajar. Kemampuan enam literasi dasartersebut, yaitu literasi baca tulis, sains,numerasi atau kuantitatif, digital, kewarga-negaraan dan kebudayaan, serta literasifinansial. Tidak lama ini, Indonesia mem-berikan acuan kurikulum baru tersebutkepada masyarakat Indonesia, dan hal inimerupakan bagian dari program kerjaGerakan Literasi satu jenis kemampuan literasiyang digunakan ketika membaca komikadalah literasi visual. Literasi visual tidakhanya terbatas pada media berbentukteksâkarena pada dasarnya teks jugadapat diamati secara visualâtetapi jugamedia yang bersifat gambar dan visual juga dapat dipahami seba-gai kecakapan dalam mendefinisikan danmenginterpretasi suatu informasi yangberbentuk visual dengan menggunakanbahasa visual McVicker, 2018 2; Supsa-kova, 2016 7; Uyan Dur, 2018 3-4. Literasi visual berperan penting untukmembangun kebiasaan berpikir ini dapat mendukung kapasitasintelektual seseorang agar dapat amenginterpretasi konten gambar; bmeneliti pengaruh sosial dalam gambar; cmendorong kemampuan visualisasi inter-nal; dmendiskusikan makna gambar un-tuk mengkarakterisasikan pada siapa ditu-jukan; e berkomunikasi secara visual; fmembaca dan menginterpretasikan gam-bar McVicker, 2018 3; Supsakova, 20167.a. Jenis KalimatMenurut Trask 2007 256, kalimatmerupakan bentuk termurni dari satuangramatikal terbesar dalam bahasa. Tentupada hakikatnya, secara linguistik, kalimatbukanlah satuan terbesar. Di atas kalimatmasih ada paragraf dalam bentuk tulis-an, putaran giliran turns jika berada da-lam pembicaraan, serta wacana. Kalimatsetidaknya memiliki subjek dan predikat. Pada penelitian ini, kalimat percakap-an pada komik hanya diklasifikasikan ber-dasarkan fungsinya yang terbagi menjadiempat kategori, yaitu deklaratif kalimatpernyataan, interogatif kalimat pertanya-an, imperatif kalimat perintah/perminta-an, dan eksklamatif kalimat seruan.1. Deklaratif PernyataanDeklaratif merupakan istilah dari kali-mat yang digunakan untuk mengatakansebuah pernyataan, baik itu berbentuk in-formasi maupun komunikasi. Kalimat de-klaratif juga dapat digunakan untuk me-nyampaikan suatu tanggapan. Biasanya,kalimat ini disertai dengan gestur atau ge-rakan kasual, seperti mengangguk, meng-gelengkan kepala, dan lainnya Suhardi,2013 95. Kalimat deklaratif tidak selaludiakhiri dengan tanda titik, akan tetapi bisasaja diakhiri tanda seru atau bahkan tandatanya Warriner, 2008 9. Kalimat deklaratif yang diakhiri dengantanda tanya, biasanya merupakan kalimatyang secara tidak langsung telah men-jawab kalimat itu sendiri. Sehingga, kon-teks kalimatnya dianggap sebagai sebuahpernyataan dibandingkan pertanyaan. Da-lam komik, kalimat deklaratif yang digu-nakan pada percakapan antartokoh, tidakselalu menggunakan pola kalimat yanglengkap dan terkadang hanya berisi peng-galan frasa atau kata, atau bahkan diung-kapkan lewat bahasa Interogatif PertanyaanInterogatif merupakan kalimat yangberisi pertanyaan dan ditandai dengan ka-ta tanya, seperti apa, mengapa, bagaima-176 na dan lainnya, serta diakhiri tanda tanya? Crystal, 2008 253. Akan tetapi, di da-lam komik tidak semua kalimat yang di-akhiri tanda tanya merupakan kalimat inte-rogatif Malik, 2011 11. Terkadang dalamkomik, kalimat interogatif tidak memilikikalimat yang utuh, dan bahkan hanya ber-isi piktogram berupa tanda baca saja, atauvokalisasi bukan tuturan seperti hm?â;hah?â; dan lainnya Forceville, 2010 7. 3. Imperatif Perintah/PermintaanKalimat imperatif merupakan kalimatyang berisikan perintah atau permintaandan dipakai ketika penutur ingin melarang,menyuruh, atau meminta melakukan suatuaktivitas kepada seseorang Malik, 201112. Dalam komik, kalimat imperatif dapatberbentuk seperti kalimat pada percakap-an sehari-hari, terkadang tidak berbentukutuh. Kalimat imperatif juga tidak selaludiakhiri dengan tanda Eksklamatif SeruanMenurut pengertian secara tradisionalCrystal, 2008 177, kalimat eklamatifatau kalimat seruan merujuk pada kalimatyang berisi ungkapan perasaan atau emo-si. Biasanya, struktur gramatikal kalimat initidak lengkap. Selain ditandai dengan tan-da seru, kalimat ini juga ditandai denganin-tonasi yang kuat atau lembut. Kalimateksklamatif juga terdapat kata interjeksi,seperti ahâ; hoiâ; aduhâ; humphâ; ayoâ;dan lainnya. Kalimat eksklamatif dalamkomik terkadang hanya dimunculkan da-lam bentuk piktogram, atau vokalisasi bu-kan tuturan Forceville, 2010 7; Warriner,2008 19.b. Teori Bahasa Visual Garis GerakSufiksSebagaimana halnya dengan novel,komik hanyalah hasil akhir dari prosespembuatan sebuah karya. Komik adalahobjek sosial yang dibuat dengan meng-gabungkan dua hasil perilaku manusia,yaitu menulis dan menggambar Cohn,2013 1. Analoginya, jika novel ditulisdengan menggunakan bahasa sasarancontoh bahasa Indonesia, maka susun-an gambar yang ada pada komik merupa-kan bahasa visualnya tersendiri. Jadi, ko-mik bukanlah bahasa, melainkan komik di-tulis dalam bahasa tertulis dan bahasavisual, sama halnya dengan novel yangditulis menggunakan bahasa komik menggunakan kaidahpenggabungan untuk membentuk aspekkeseluruhan gambar yang lebih bermak-na, mirip dengan cara kerja morfem mem-bentuk kata. Bagian-bagian dari gambaryang telah dikombinasikan akan berkontri-busi dalam mengubah makna gambarsecara keseluruhan. Salah satunya meru-pakan penggabungan antara teks tertulisdengan bahasa visual berupa garis gerak sufiks dalam bahasa visu-al merupakan sebutan untuk salah satukategori garis gerak yang merepresentasi-kan gerakan satu arah Cohn, 2013 39.Garis gerak sufiks merupakan jenis garisgerak yang paling banyak muncul dandikenali dalam komik Cohn, 2013 39.Bentuk permukaannya bervariasi, adayang menggambarkan garis gerak lebihbesar dan panjang dengan tengah ruangkosongâantara dua garisâdiberi warnasolid, sehingga kelihatan seperti PENELITIANPenelitian ini bersifat deskriptif kualita-tif. Subjek penelitiannya, yaitu bahasa vi-sual yang termasuk kategori garis ge-rak sufiks dalam komik olahraga terje-mahan dari Jepang, berjudul Haikyuu!!karya Furudate Haruichi 2012. Ada punobjek dalam penelitian ini, yaitu semuagaris gerak sufiks yang disertai perca-177 kapan dalam komik Haikyuu!! karyaFurudate Haruichi 2012.Data yang diambil dari komikHaikyuu!! karya Furudate Haruichi 2012untuk penelitian ini, berjumlah 2 babterkecuali bab bonus. Pada Bab 1 terda-pat 53 halaman dan Bab 2 ada 27 hala-man. Pemilihan sumber data penelitian iniberdasarkan dari pengamatan penelitiyang menemukan banyak interaksi antarabahasa tertulisâberupa teks narasi ataupercakapanâdengan bentuk-bentuk ba-hasa visualâberupa garis gerak sufiksâdalam komik Haikyuu!! karya FurudateHaruichi 2012.Teknik pengumpulan data diperolehmenggunakan metode simak dengan tek-nik baca dan catat. Kemudian dianalisismelalui metode lingual dan padan ekstra-lingual, dengan peneliti sebagai interpre-ter. Data juga dianalisis dengan mengkla-sifikasikan, dan mendeskripsikannya me-nurut struktur grafis dan konseptual se-mantik menggunakan teknik analisis kon-ten. Keabsahan data diperoleh melaluiperpanjangan keikutsertaan dan ketekun-an pengamatan, sedangkan untuk uji rea-libilitas data menggunakan teknik PENELITIANUntuk menunjang pemahaman secaramenyeluruh, hasil penelitian garis geraksufiks akan dijabarkan terlebih pada hasil penelitian yang telahterlaksana terhadap keterkaitan antarajenis kalimat dengan garis gerak sufiksdalam komik Haikyuu!! karya FurudateHaruichi pada Bab 1 dan Bab 2, diperolehhasil sebagai garis indeks yang terdapatdalam komik Haikyuu!! karya FurudateHaruichi dikategorikan menjadi enambagian, yaitu sufiks, pelengkap/pengganti,konfiks, reduplikasi, radial, serta skopiklihat Tabel 1.Tabel 1. Jumlah Inferensi pada Klasifikasi Garis IndeksIndeksJumlahPersentase Sufiks16553,92%Pelengkap5116,66%Konfiks3912,74%Reduplikasi309,8%Radial216,86%Skopik0 0Dari enam kategori garis indeks, adasatu kategori yang bentuk satuannya tidakditemukan pada kumpulan data, yaitu sko-pik. Skopik merupakan bentuk satuan ba-hasa visual yang berfungsi untuk menun-jukkan arah pandangan akar karena tandaini menggambarkan ke mana penglihatanmenuju. Pada data yang diambil, tidak di-temukan skopik. Akan tetapi, tidak berartike seluruhan serial tidak memiliki komik Haikyuu!! karya FurudateHaruichi 2012 garis gerak sufiks memilikifrekuensi kemunculan tertinggi. Hal terse-but dikarenakan ilustrator komik lebih ba-nyak memberikan penjelasan tambahanmenggunakan garis gerak sufiks padagambar-gambar yang menunjukkan postur178 sedang melakukan gerakan kasual, seper-ti menoleh, mencondongkan tubuh bagianatas, membungkuk, dan lainnya. Terdapatlima variasi inferensi kegiatan garis geraksufiks yang muncul berdasarkan frekuensikemunculan lihat Tabel 2.Tabel 2. Klasifikasi Variasi Garis GerakSufiks Berdasarkan Inferensi KegiatanKomik Haikyuu!! Inferensi Jumlah Persentase1. Menoleh 30 19,48%2. Mencondongkan25 16,23%3. Berjalan 14 9,09%**Expressionisfaulty**. Mendongakkan14 9,09%5. Memiringkan 10 6,49%Selain bentuk-bentuk inferensi kegiat-an dari garis gerak sufiks yang ditemukan,teks dalam komik juga dapat membantupembaca mengenali tindakan dan sikapyang digambarkan oleh ilustrator dalamkomiknya selain menggunakan bahasavisual. Teks yang dimaksud merupakandialog-dialog pada percakapan dan narasiyang ada dalam komik Haikyuu!! karyaFurudate Haruichi 2012. Dialog perca-kapan dan narasi tersebut kemudian dikla-sifikasikan kembali menurut fungsi jeniskalimatnya. Ada empat kategori jenis kalimat yangdigunakan dalam pengkategorian, yaitudeklaratif, interogatif, imperatif, dan eks-klamatif. Selain keempat jenis kalimat ter-sebut, juga ada bagian yang menggu-nakan garis gerak sufiks, akan tetapi ti-dak ada narasi maupun dialog percakapanyang mengikuti. Maka dari itu, dalampengkategorian ditambahkan kategori TPTanpa Percakapan. Berikut kelima varia-si inferensi garis gerak sufiks berkategorikegiatan, yang telah diklasifikasikan jeniskalimat lihat Tabel 3.Tabel 3. Klasifikasi Variasi Jenis Kalimat pada Garis Gerak SufiksKomik Haikyuu!!No. VariasiInferensi Dek. Int. Imp. Eks. TP1. Menoleh 8 8 4 6 82. Mencon-dongkan 15 4 4 3 13. Berjalan 4 2 2 0 8** Expression is faulty **.Mendo-ngakkan 7 1 0 4 45. Memiring-kan 4 3 0 0 4Pada Tabel 3, terdapat klasifikasi jeniskalimat yang terdapat dalam percakapandan narasi pada inferensi garis geraksufiks dalam komik Haikyuu!! karyaFurudate Haruichi 2012. Fungsi pengka-tegorian kalimat tersebut untuk mengeta-hui apakah setiap garis gerak sufiks me-miliki keterkaitan tertentu ketika digunakandalam situasi teks itu hadir maupun pengkategorian kalimat pula,dapat dilihat bahwa masing-masing variasiinferensi garis gerak sufiks dalam komikHaikyuu!! memiliki kecenderungan hasil pengamatan, garisgerak sufiks merupakan representasi daripergerakan kehidupan nyata, terutama pa-da gerakan kasual. Maka dari itu, ilustratoryang menggambarkan sufiks juga dapatmeniru kebiasan manusia ketika melaku-kan sebuah pergerakan dan hal ini terma-suk jenis kalimat yang digunakan tokohdalam komik. Meskipun kebiasaan-kebia-saan tersebut tidak dapat dikonvensi-onalkan, akan tetapi dalam penelitian iniditemukan repetisi terhadap jenis kalimat179 yang digunakan ketika sebuah sufiks antara konteks dan kon-sep dalam komik tidak bisa dilepaskandari fungsi kalimat pada percakapan yangada di balon dialog dan garis gerak sufikssebagai bahasa visual. Pada komikHaikyuu!! karya Furudate Haruichi 2012,berdasarkan hasil temuan, keterkaitan an-tara dua elemen tersebut membentuk se-buah pola keberulangan. Pola itu dimilikioleh variasi jenis garis gerak sufiks meno-leh, mencondongkan, berjalan, dan men-dongakkanâdengan catatan keempat ga-ris gerak sufiks itu merupakan variasi de-ngan tingkat kemunculan yang tinggi. Ter-kecuali, variasi jenis garis gerak sufiksmemiringkan, yang tidak memiliki pola ke-berulangan antara konteks dan konsepdalam komik Haikyuu!!.Keberulangan pola dari keempat varia-si sufiks yang muncul dalam Bab 1 danBab 2 komik Haikyuu!! karya FurudateHaruichi, menunjukkan relevansi antarapemakaian sufiks dan jenis kalimat. Padaawalnya, peneliti menduga pola keberu-langan jenis kalimat ada di kelima variasigaris gerak sufiks dengan frekuensi terba-nyak. Namun ternyata, hanya empat varia-si jenis sufiks yang memiliki pola keberu-langan. Di satu variasi lainnya, walaupunsufiks memiringkan memiliki jumlah jeniskalimat deklaratif, interogatif, dan kategoritanpa percakapan yang tidak terlalu jauhberbeda, tetapi kemunculannya terlaluacak dan tidak dapat dihubungkan antarakonteks dengan konsep yang membangunperistiwa dalam komik. Berbeda denganempat variasi sufiks yang memiliki polakeberulangan, keempat variasi sufiks ter-sebut dapat diinterpretasikan polanya se-suai dengan konteks dan konsep yang Garis Gerak Sufiks Bermakna Me-nolehGaris gerak sufiks kegiatan bermaknamenoleh merupakan sufiks yang menyata-kan interpretasi dari gerakan memutarkankepala ke samping kanan, kiri, atau bela-kang. Pada garis gerak sufiks kategori ke-giatan menoleh terdapat jumlah jenis kali-mat deklaratif, interogatif, dan kategori TPyang setara, masing-masing sebanyak de-lapan, sedangkan kalimat imperatif adaempat, dan eksklamatif ada enam. Pola keberulangan jenis kalimat padavariasi sufiks menoleh menunjukkan ada-nya penggunaan untuk pertukaran aksidan reaksi. Aksi dan reaksi yang dimak-sud dapat terjadi pada aktivitas bertanyadan menjawab fokus pada kalimat dekla-ratif dan interogatif, atau ketika memberi-kan reaksi fisiologis seperti menoleh kare-na kaget, atau sekedar reaksi spontan ka-rena dipanggil oleh orang lain hanya re-aksi tanpa percakapan. Biasanya sufiksgerakan menoleh dipicu terlebih dahuluoleh rangsangan baik itu berupa aksi daritokoh lain ucapan percakapan, ataurangsangan berupa bunyi dan sentuhan,yang mengakibatkan tokoh tersebut mem-berikan reaksi berupa menoleh. Oleh ka-renanya, sufiks menoleh juga dapat diin-terpretasi sebagai gerakan untuk mencarisumber aksi atau rangsangan yang Data V1/B1/H7/P74Data V1/B1/H7/P74 memperlihatkangaris gerak sufiks yang menunjukkan180 adanya pergerakan kecil oleh kepala sa-lah satu tokoh dalam gambar. Strukturgrafis gambar menunjukkan adanya per-gerakan pada salah satu bagian tubuhdengan spesifik. Tampak pada gambar,garis berada pada samping kening tokoh,sehingga interpretasi pergerakan yang di-hasilkan cocok dengan kegiatan meno-leh. Selain itu, terdapat kalimat interogatifâAda apa dengan mereka?â yang jika di-lihat dari percakapan gerakan tersebutmerupakan respon tokoh terhadap lawanbicaranya, sehingga dia menoleh untukmemberikan respon sekaligus memasti-kan siapa yang ditunjuk oleh lawan Garis Gerak Sufiks Bermakna Men-condongkanGaris gerak sufiks kegiatan bermaknamencondongkan merupakan interpretasidari gerakan mengedepankan bagian tu-buh tertentu biasanya badan bagianatas, atau kepala ke arah depan, sam-ping kanan atau kiri. Berbeda dengangaris gerak sufiks menoleh, pada sufiksmencondongkan terdapat perbedaanyang sangat signifikan terhadap penggu-naan jenis kalimatnya. Kalimat deklaratifmencapai frekuensi terbesar, yaitu seba-nyak 15 dibandingkan jenis kalimat dalamkategori sufiks yang sama lihat Tabel 3.Bahkan, dalam kategori sufiks yang ber-beda. Garis gerak sufiks mencondongkansering digunakan ketika tokoh dalam ko-mik mengungkapkan kalimat deklaratifyang berisi antusiasme, bisa berupa ke-kaguman keheranan, ketakjuban, kecem-buruan, keirian, atau ungkapan emosilainnya. Hal ini menunjukkan data infe-rensi sufiks mencondongkan terdapat po-la kesamaan ungkapan dan sikap di an-tara ke-15 jumlah kalimat deklaratif padasufiks tersebut. Maka dari itu, untuk saat ini penelitidapat menyatakan bahwa volume freku-ensi jenis kalimat deklaratif dalam garisgerak sufiks mencondongkan memilikijumlah yang paling besar di antara se-mua variasi kategori sufiks pada komikHaikyuu!! karya Furudate Haruichi2012. Kalimat deklaratif tersebut jugadigunakan beriringan dengan sufiks men-condongkan untuk menggambarkan ung-kapan emosi, seperti kekaguman, kehe-ranan, ketakjuban, kecemburuan, keirian,dan Data V1/B1/H18/P61Pada Data V1/B1/H18/P61 selainmemiliki garis gerak sufiks lebih panjang,juga berbayang, yang artinya ada tam-bahan kecepatan dalam proses pergerak-an. Sehingga, data V1/B1/H18/P61 diin-terpretasikan sebagai gerakan yang me-nunjukkan antusiasme positif. Hasil inter-pretasi tidak hanya berdasarkan padagambar, akan tetapi juga dialog antarto-koh. Jika dari dialog, data V1/B1/H18/P61 terdapat kalimat imperatif be-rupa antusiasme tokoh ketika mengajaktemannya untuk melihat pertandinganyang sudah dimulai âLihat pertandingan-nya sudah dimulai!! Daichi-san! Suga-san!â, kemudian disertai garis gerak su-fiks mencondongkan yang memanjang ju-ga berbayang untuk memberikan penje-lasan bahwa gerakan tersebut cukup ce-pat dan berskala 3. Garis Gerak Sufiks Bermakna Ber-jalanGaris gerak sufiks kegiatan berjalanmerupakan interpretasi dari garis gerakyang menunjukkan pergerakan yang dimaksud bukan berarti ga-ris gerak berada di antara kedua kaki un-tuk menunjukkan kegiatan berjalan, akantetapi jauh lebih sederhana. Garis geraksufiks berjalan sering kali diletakkan padabagian punggung atau belakang kepala,dengan posisi tubuh tokoh dalam gambarsedang melangkahkan kaki. Akan tetapi,tidak semua bergantung pada posisi tubuhyang memang menunjukkan pose sedangmelangkahkan kaki. Sering kali garis ge-rak ini ditemukan pada panel dengan bing-kai upper body shoot tubuh bagian atas,gambar hanya sampai pinggang, sehing-ga tidak memperlihatkan posisi kaki. Olehkarenanya, perlu perhatian lebih untuktidak salah menginterpretasikan maknagaris gerak sufiks kegiatan berjalan de-ngan gerakan kegiatan lain yang garis gerak sufiks kegiatan ber-jalan, kategori TP memiliki frekuensi ke-munculan tertinggi di antara kategori lain-nya, sebanyak delapan kali, sedangkankedua terbanyak diperoleh kalimat dekla-ratif empat lihat Tabel 3. Berdasar pada pengamatan ketikamenganalisis data, tokoh gambar yangdiikuti garis gerak sufiks kegiatan berjalanlebih banyak diam tidak ada percakapan.Jika benar ada, biasanya lebih ke pertu-karan bicara satu arah. Jenis kalimat de-klaratif yang ada di percakapan dalam ga-ris gerak sufiks kegiatan berjalan sesuaidengan istilah berbicara sambil lalu, mak-sudnya kalimat yang digunakan dalampercakapan lebih ke memberikan pernya-taan dalam bentuk mengomentari. Se-dangkan, kategori jenis kalimat lainnya,seperti kalimat interogatif dua dan impe-ratif dua hanya muncul sedikit dalamBab 1 dan Bab 2 komik Haikyuu!! karyaFurudate Haruichi 2012 dan bahkan adabeberapa yang muncul bersamaan dalamsatu percakapan. Hanya saja pada garisgerak sufiks kegiatan berjalan dalam Bab1 dan Bab 2 komik Haikyuu!!, tidak dite-mukan adanya kategori jenis kalimat eks-klamatif dan alasan mengapa hal tersebutterjadi masih belum Data V1/B1/H12/P53Data V1/B1/H12/P53 memiliki dialog,akan tetapi tidak dapat membantu prosesinterpretasi makna garis gerak sufiks de-ngan jelas. Hanya saja, kalimat dalam per-cakapan data V1/B1/H12/P53 menunjuk-kan adanya pola berbicara sambil berjalandengan tujuan yang juga disesuaikan de-ngan konteks situasi suatu peristiwa da-lam panel. Pada data V1/B1/H12/P53terdapat kalimat deklaratif âBahkan meski-pun kita mengisi banyak botol air ini, disa-na kita tidak akan merasa haus,maksud-ku, jika pria Yukigaoka itumenjadi lawan kitaâ yang diinterpretasikansebagai ben-tuk respon dalam sebuahpercakapan sembari berjalan. Tujuan dari data V1/B1/H12/P53 yai-tu sebagai respon mengomentari penda-pat lawan bicaranya dalam sebuah per-cakapan, meskipun pada pada data V1/B1/H12/P53 tidak diperlihatkan secaralengkap pertukaran bicara antara tokohtersebut dengan lawan 4. Garis Gerak Sufiks Bermakna Men-dongakkanGaris gerak sufiks kegiatan mendo-ngak merupakan interpretasi dari gerakanmengangkat sedikit kepala atau wajah keatas. Pada garis gerak sufiks gerakan ini,ditemukan variasi jenis kalimat, yaitu kali-mat deklaratif tujuh, interogatif satu,eksklamatif empat, dan TP empat lihatTabel 3. Tidak ada kategori jenis kalimatimperatif. Berdasarkan temuan tersebut, kalimatdeklaratif menjadi jenis kalimat yang mun-cul terbanyak dan disusul oleh kalimateksklamatif dan TP. Berdasarkan penga-matan ketika menganalisis, hal ini dikare-nakan pada Bab 1 dan Bab 2, garis geraksufiks kegiatan mendongakkan biasanyadigunakan ilustrator komik Haikyuu!!,Furudate Haruich, untuk memberikan efekdeterminasi, seperti bentuk pernyataanterhadap keyakinan, keteguhan, keperca-yaan, kekaguman, kejengkelan, keputus-asaan, atau bahkan ketika bernostalgia. Walaupun tidak dapat diasumsikan se-cara umum, akan tetapi garis gerak sufiksmendongakkan dari Bab 1 dan Bab 2komik Haikyuu!! karya Furudate Haruichimemiliki frekuensi kemunculan jenis kali-mat deklaratif yang lumayan tinggi. Selainitu, berdasarkan kalimat, juga didasaripada konsep gambar, seperti mengandal-kan ekspresi wajah tokoh dalam komik ke-tika tidak ada percakapan. Hal ini mem-bantu untuk menemukan pola kesamaanpada pemakaian jenis kalimat dan variasigaris gerak sufiks yang muncul, sehinggakeduanya dapat dinyatakan ada Data V1/B1/H14/P4Pada data V1/B1/H14/P4 terdapat ka-limat deklaratif berupa âAku⊠juga bisamelompatâ yang kemudian disertai garisgerak sufiks kegiatan mendongak. Kalimatdeklaratif tersebut memberikan informasibahwa, tokoh memiliki keyakinan terhadapkemampuan yang ia miliki, sedangkan ga-ris gerak sufiks mendongak ditambahkanuntuk memberikan penekanan kembaliagar pembaca dapat memahami maknakalimat dan gerakan itu sebagai bentuk si-kap keyakinan. 5. Garis Gerak Sufiks Bermakna Me-miringkanGaris gerak sufiks kegiatan bermaknamemiringkan merupakan garis gerak su-fiks yang menyatakan interpretasi perge-rakan kepala atau badan, ke samping ka-nan atau kiri. Pada garis gerak sufiks iniditemukan tiga kalimat deklaratif, tiga in-terogatif, dan empat kategori TP lihatTabel 3. Dalam kategori garis gerak su-fiks kegiatan, tidak ada jenis kalimat impe-ratif dan eksklamatif. Gerakan memiringkan kepala, biasa-nya diidentifikasi sebagai gerakan atausikap ketika seseorang menunjukkan rasakebingungan atau isyarat meminta penje-lasan dengan mengutarakan gestur tanpabicara. Namun, dari frekuensi kemunculangerak dan jenis kalimat yang menyertai,tidak ditemukan adanya pola repetisi yang183 sesuai dengan hipotesis kebiasaan meng-identifikasi memiringkan kepala sebagaibentuk sikap bingung maupun pola lain-nya. Maka dari itu, dari Bab 1 dan Bab 2komik Haikyuu!! karya Furudate Haruichi2012, tidak ditemukan makna pola peng-gunaan jenis kalimat pada sufiks Data V1/B1/H32/P3Data V1/B1/H32/P3 menunjukkan ge-rakan sufiks yang cenderung lebih tipisdari tiga gambar sebelumnya. Hal ini da-pat dilihat dari lengkungan garis gerakyang tidak terlalu membusung, hanya se-bagian kecil saja yaitu ujung atas garisgerak sedikit melengkung. Perbedaan lainnya yaitu garis geraksufiks tunggal. Artinya, garis gerak sufikspada data V1/B1/H32/P3 berjumlah satu,hanya saja terdapat cabang kecil di ba-gian bawah. Hal tersebut juga menunjuk-kan betapa kecilnya gerakan ini. Jikagambar dalam keadaan bergerak anima-si maka akan cukup sulit untuk meng-identifikasinya secara langsung, kecualidianalisis per bingkai frame. Selain itu, terdapat kalimat deklaratifâKita masih belum kalah, kau tahu!?âyang memiliki gaya retoris, dan dimaknaisebagai pernyataan bahwa tokoh meya-kini dirinya masih belum kalah dan ber-usaha mengaplikasikan pandangan ter-sebut kepada lawan bicaranya. Pada kali-mat tersebut, garis gerak sufiks memi-ringkan berfungsi untuk memberikan pe-nekanan terhadap kalimat, sehingga si-kap tokoh tampak lebih narasi dan percakapan yang di-temukan di komik Haikyuu!! dikategorikanmenurut jenis kalimatnya, menjadi limakategori, yaitu deklaratif, interogatif, impe-ratif, eksklamatif dan kategori tambahanTP untuk inferensi garis gerak sufiks yangtidak memiliki percakapan. Kategori jeniskalimat tersebut, kemudian diteliti keter-kaitannya dengan pemakaian bahasa vi-sual berupa garis gerak sufiks yang telahdiklasifikasikan variasinya. Terutama padakelima variasi garis gerak sufiks denganfrekuensi terbanyak. Berdasarkan hasil analisis dalam pe-nelitian ini, dapat disimpulkan bahwa teksnarasi maupun percakapan berfungsi un-tuk menambahkan informasi mengenaimaksud suatu gerakan dilakukan, dari se-gi tekstual. Kemudian, garis gerak sufiksdigunakan untuk memberikan informasitambahan mengenai penekanan, dan pe-tunjuk prakiraan terhadap postur gerakanyang diilustrasikan. Keduanya memiliki ke-terkaitan yang berkesinambungan antarasatu sama lain, dan pola keberulanganyang terjadi menunjukkan bahwa jenis ka-limat dan garis gerak sufiks dalam komikHaikyuu!! karya Furudate Haruichi 2012digunakan sebagai a penanda untukmemprediksi makna garis gerak sufiks; bbentuk penekanan emosi atau sikapreaksi fisik tokoh terhadap lawan bicara;dan c bentuk mengekspresikan kebiasa-an dalam PUSTAKABrenner, Robin. 2018. A Guide to UsingGraphic Novels with Childrenand Teens. Graphix Churces, Andrew. 2009. Bloomâs DigitalTaxonomy, Georgeta, dan DumitruChirleĆan. 2019. ModernApproach for EmpoweringLiteracy in Adolescents throughCreative Engagement withComics. The European Pro-ceedings of Social & Behavior-al Sciences, hlm. Cohn, Neil. 2005. A visual lexicon. PublicJournal of Semiotics, 11, 2010. Japanese Visual Lan-guage The Structure of T. Johnson-WoodsEd.. Manga An anthology ofglobal and cultural perspectives,hlm. 187-203. 2012a. Taylor-Weiner, A., &Grossman, S.. Framing atten-tion in Japanese and AmericanComics Cross-Cultural Differ-ences in Attentional Struc-ture. Frontiers in Psychology, 3,349. 2012b. Comics, Linguistics, andVisual Language The Past andFuture of a Field. dalam Ed. Linguistics andthe Study of Comics, hlm. 92-118. M.,Jackendoff,R.,Holcomb, &Kuperberg, Peanuts andBolts ofVisualNarrativeStructure andMeaning inSequentialIm-ageComprehension. CognitivePsychology, 651,hlm. 1-38. 2013a. TheVisualLanguage ofComicsIntroduction totheStructure andCognition 2013b. Visualnarrativestruc-ture. CognitiveScience, 373, 111/ 2013c. Beyondspeechballoons andthoughtbubbles Theintegration oftextandima-ge. Semiotica 197, &185 Kuperberg, TheGrammar OfVisualNarrativeNeuralEvidence ForCons-tituentStructure inSequentialImageComprehension. Neuro-psychologia, 64, &Ehly, TheVoca-bularyofMangaVisualMor-phology InDialects ofJapaneseVisualLan-guage. Journal ofPragma-tics, 92, &Foulsham, MeaningabovetheheadCombinatorialConstraintson theVisualVocabulary ofCognitivePsychology, 285,559-574. Interdisciplinaryappro-achestovisualnarrative. In TheVisualNarra-tiveReader E.,Kendall, L. N.,&Magliano, Comics andCognitiveSystemsThePro-cessing Proceedings ofthe38thAn-nualConferenceof theCogni-tiveScienceSociety, So-ciety. 2016e. AMultimodalParallelArchitectureACognitiveFrameworkforMultimodalInterac-tions. Cognition, 146, 16/ M.,Yeh,R., &Pederson, TheCul-turalPagesofComicsCross-CulturalVariation inPageLay-outs. JournalofGraphic No-velsandComics, 1-20. 2018b. InDefense of A"Grammar" inTheVisualLan-guageofComics. Journal ofPragmatics, 127,hlm. 1-19. 2018c. Combinato TheConstructionofWord,47, ofLinguisticsandPhoneticsSixthEdition. UKBlackWellPublish-ingDobinson, T., 1-10. Forceville,Charles, TonyVeale, inComics. InJoyceGoggin& DanHassler-Foresteds,TheRiseandReason ofComics andGra-phicLiteratureCriticalEssays ontheForm, NC ofPragmatics,433, Alon. Hiroyuki,TakeharuSeno, MediatedCommunication. NTTFakultasPe TheInvisible McVicker,Claudia aTextStructure forLearning toRead. TheReadingTeacher,611, J. D., ofInfology. StamenkoviÄ, ofCog-nitiveLinguistics toComicsStudiesâ.BalkanJournal OfPhilosophy,62, Suhardi. forthe ofAdvances inEducation,25, PusatBahasaKementerianPendidik-anNasionalTrask, R. dur, ofCommuni-cationandMedia,44, Holt,Rinehart andWinston AHarcourtEducationCompany.WEFUSA. thePoten-tial 2020.âHaikyu!!â, ResearchGate has not been able to resolve any citations for this has not been able to resolve any references for this publication.
Kalimattanya biasa adalah jenis kalimat yang paling sering digunakan dalam percakapan sehari-hari. Jenis kalimat ini digunakan untuk menggali informasi dari seseorang tentang objek tertentu. Kata tanya yang digunakan dalam kalimat tanya biasa adalah 5W1H yaitu What (Apa), Where (Dimana), When (Kapan), Who (Siapa), Why (Mengapa), How (Bagaimana).
RADAR JOGJA - Struktur bahasa yang digunakan dalam komik tentu lebih singkat dan padat. Dalam komik, tidak mungkin menggunakan bahasa yang lengkap strukturnya. Berbeda dengan novel atau buku lainnya, gambar merupakan bahasa utama dalam komik. Staf pengajar di Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni FBS UNY Else Liliani menjelaskan, komik mengkomunikasikan pesan melalui gambar. Oleh karena itu, penggunaan bahasa dalam komik tidak perlu seketat penggunaan bahasa dalam ragam standar atau formal, yang berpedoman pada kaidah yang baik dan benarâ. Menurutnya, bahasa yang digunakan dalam komik cenderung santai, karena komik sudah bercerita melalui gambar. Sehingga, bahasa hanyalah penunjang gambar dalam komik. Perkembangan bahasa yang digunakan dalam komik saat ini, juga cukup beragam. Yang mana, bahasa akan berkembang sesuai dengan masyarakatnya. Oleh karena itu, bisa ditemukan komik-komik yang menggunakan bahasa slang atau bahasa gaul. âBahkan bercampur dengan bahasa asing atau daerah,â jelas Else kepada Radar Jogja Jumat 12/3. Di Indonesia, jenis komik yang booming kali pertama adalah komik Put On di tahun 1930. Komik karya Kho Wan Gie ini bisa hadir setiap minggu di majalah Sin Po. Mengingat oplah Sin Po kala itu cukup tinggi, bisa dikatakan komik Put On sangat populer kala itu. Selain Put On, ada juga komik A Piao karya Goei Kwat Siong. Kho Wan Gie dan Goei Kwat Siong adalah peranakan Tionghoa di Indonesia. Komik Put On ditengarai terinspirasi oleh tokoh Jiggs dari Bringing Up Father karya George McManus. Sedangkan komik A Piao adalah komik yang sarat akan nilai pendidikan, disajikan berupa gambar tanpa kata. Dalam perkembangan komik di Indonesia, peralihan bahasa yang disesuaikan dengan konteks keindonesiaan juga terjadi. Meski alur cerita komik masih setia dengan komik aslinya, ada kemungkinan dalam penyesuaian kultur. âTahun 1950-an itu mulailah komik-komik kita dipengaruhi terjemahan. Pada 1990 juga dipengaruhi komik terjemahan Jepang,â lanjutnya. Meski demikian, beberapa komik Indonesia juga pernah berjaya di masanya. Seperti pada tahun 1960 ada komik Panji Tengkorak, Jaka Sembung, Si Buta dari Goa Hantu, Gundala dan Godam. âKalau di era sekarang ya macam si Juki, Benny and Mice,â ungkap Else. eno/laz
PengertianKomik. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, komik adalah cerita bergambar (di majalah surat kabar,atau berbentuk buku) yang umumnya mudah dicerna dan lucu.Komik adalah cerita yang bertekanan pada gerak dan tindakan yang ditampilkan lewat urutan gambar yang dibuat secara khas dengan paduan kata-kata (Franz & Meier, 1994:55).
Menurut Keraf 201076 bila sebuah kata mengacu kepada suatu hal atau kelompok yang luas ruang lingkupnya maka kata itu disebut kata umum. Un mot gĂ©nĂ©rique sert Ă prĂ©senter une catĂ©gorie entiĂšre dâĂȘtres ou de choses âkata umum adalah kata yang mengacu kepada sebuah kelompok atau sesuatuâ Berikut merupakan contohkata umum desjours âhariâmerupakan kata umum darilundiâseninâ, jeudiâkamisâ f. Kata Khusus Kata khusus adalah kata-kata yang mengacu pada pengarahan-pengarahan yang khusus dan terkait Keraf, 201076. Un mot spĂ©cifique dĂ©signe les ĂȘtres ou les choses qui entrent dans les catĂ©gories gĂ©nĂ©ralesâkata khusus mengacu kepada sesuatu yang termasuk kedalam kata umumâ merupakan contoh kata khusus dalam bahasa Prancis jeudiâseninâ, lundiâkamisâ merupakan kata khusus dari kata umumdes joursâhariâ g. Kata Ilmiah Kata ilmiah adalah kata yang dipakai oleh kaum terpelajar, terutama dalam tulisan-tulisan ilmiah. Kata ilmiah umumnya muncul atau dipakai dalam pertemuan-pertemuan resmi dan dalam diskusi-diskusi ilmiah. Menurut Keraf2004106 umumnya kata-kata ilmiah atau kata yang khusus dipergunakan oleh kaum terpelajar, berasal dari bahasa asing. Berikut merupakan contoh kata ilmiah animaloĂŻde, ascendantânaikâ, dĂ©ductifâdeduktifâ . h. Kata Populer Kata populer adalah kata-kata yang umumdipakai oleh semua lapisan masyarakat, baik oleh kaum terpelajar dan oleh orang kebanyakan. Kata populer merupakan tulang punggung suatu bahasa karena kata ini merupakan kata-kata umum yang bisa dipakai oleh siapa saja. Kata populer adalah kata-kata yang diketahui oleh seluruh lapisan masyarakat, contoh kata populer gelandangan kata ilmiahnya tuna wisma, orang sakit kata ilmiahnya pasien Keraf, 2010105, sedangkan contoh kata populer dalam bahasa Prancis yaitu des biscottosâlengannya bersepirâ, bicherâsenangâ Arifin, 200498. i. Jargon Menurut Keraf 2010107 jargon mengandung beberapa pengertian. Pertama, jargon mengandung makna suatu bahasa, dialek, atau tutur yang dianggap kurang sopan atau aneh. Kedua, jargon merupakan dialek hybrid yang timbul dari percampuran bahasa-bahasa dan sebagai bahasa penghubung atau lingua franca. Ketiga, jargon merupakan kata yang mempunyai ketumpangtindihan dengan bahasa ilmiah. Jargon est vocabulaire propre Ă une profession, Ă une discipline ou Ă une activitĂ© quelconques, gĂ©nĂ©ralement inconnu du profane, argot de mĂ©tier âjargon adalah kosa kata khusus untuk profesi, untuk suatu disiplin ilmu atau suatu kegiatan tertentu, umumnya tidak dipahami oleh orang awam, kata slang dari seatu pekerjaan Berikut merupakan contohjargon dalam bahasa Prancis un colon untuk menyebut kolonel, un comanche untuk menyebut komandan, un pitaine untuk menyebut kapten j. Kata Slang Kata slang adalah kata-kata non standard yang informal, yang disusun secara khas, bertenaga dan jenaka yang dipakai dalam percakapan Keraf, 201095. Lâargot est un langage de convention imaginĂ© par les voleurs, les vagabonds, les diverses classes de gens hors de la sociĂ©tĂ© ou de la loi pour communiquer entre eux sans ĂȘtre dirancang oleh sekumpulan pencuri, gelandangan, komunitas anak muda, atau orang-orang yang tidak memiliki stastus hukum untuk berkomunikasi diantara mereka tanpa dipahami oleh orang lainâ slang biasanya digunakan oleh anak muda dalam percakapan sehari-hari. Dalam bahasa Prancis ada dua jenis kata slang yaitu les franglais campuran antara bahasa Prancis dan Inggris dan le verlan kata yang dibalik. Contoh les franglais antara lain le shoppingâberbelanjaâ, le week-endâakhir pekanâ, un milk-shakeâsusu kocokâ Sedangkan contoh le verlan antara lain Chaudâpanasâ auch, Chierâbuang air besarâ iĂ©che, Feuâapiâ euf k. Kata Asing Kata asing ialah unsur-unsur yang berasal dari bahasa asing yang masih dipertahankan bentuk aslinya karena belum menyatu dengan bahasa aslinya. Contoh kata asing yang sering digunakan dalam bahasa prancis un boss âbosâ, un gentlemen, un match âpertandinganâ . l. Kata Serapan Kata serapan adalah kata dari bahasa asing yang telah disesuaikan dengan wujud dan struktur bahasa yang ditujunya/ emprunt est un mot Ă©tranger employĂ© en français âkata serapan adalah kata asing yang digunakan dalam bahasa Prancis kata serapan dalam bahasa Prancis antara lain serapan dari bahasa Arab hadithâhadisâ, musulmanâmuslimâ, hidjabâhijabâ C. Gaya Bahasa 1. Pengertian Gaya Bahasa Gaya bahasa menurut Keraf 2010113 sebagai cara mengungkapkan pikiran secara khas yang memperlihatkan jiwa dan kepribadian penulis pemakai bahasa.Pendapat ini senada dengan pengertian gaya bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 2002 304, âgaya bahasa adalah cara khas dalam menyatakan pikiran dan perasaan dalam bentuk tulis dan lisanâ.Gaya bahasa adalah bahasa yang indah yang dipergunakan untuk meningkatkan efek dengan jalan memperkenalkan serta membandingkan suatu benda atau hal tertentu dengan benda atau hal lain yang lebih kata lain penggunaan gaya bahasa tertentu dapat mengubah serta menimbulkan konotatif tertentu Dale via Tarigan 19905. Menurut Larousse 1999 969, le style est maniĂšre particuliĂšre dâexprimer sa pensĂ©e, ses Ă©motions, ses sentiments âgaya bahasa adalah cara khusus menyatakan pikirannya, emosinya, perasaannyaâ. Menurut Cressot dalam Dubois dkk, 2001447 le style relĂ©ve la parole; il est >â gaya bahasa yang membangun tuturan adalah pilihan yang dibuat oleh para pengguna bahasa/penutur dalam seluruh aktivitas berbahasaâ. Berdasarkan beberapa pendapat dari para ahli dapat ditarik kesimpulan gaya bahasa adalah pemaikaian bahasa oleh pengarang dalam karyanya untuk mengungkapkan gagasan yang ingin diungkapkannya. Setiap pengarang memiliki gaya bahasa dan caranya sendiri dalam menuangkan gagasan/ pemikirannya. Persoalan gaya bahasa atau style meliputi semua hirarki kebahasaan pilihan kata secara individual, frasa, klausa, dan kalimat, bahkan mencakup pula sebuah wacana secara keseluruhan Keraf, 2010112. Ada berbagai macam jenis dan bentuk gaya bahasa yang umum dipakai. Bentuk dan jenis gaya bahasa tersebut akan dijelaskan lebih lanjut pada bab jenis-jenis gaya bahasa berikut ini. 2. Jenis Gaya Bahasa Gaya bahasa dapat ditinjau dari bermacam-macam sudut pandang. Keraf 2010129 membedakan gaya bahasa berdasarkan langsung tidaknya makna menjadi 2 kelompok, yaitu gaya bahasa retoris dan gaya bahasa kiasan. Gaya retoris adalah gaya bahasa yang maknanya harus diartikan menurut nilai lahirnya. Sedangkan gaya bahasa kiasan adalah gaya bahasa yang maknannya tidak dapat ditafsirkan sesuai dengan makna kata-katayang membentuknya Nurgiyantoro, 2014213. Gaya bahasa retoris diantaranya aliterasi, asonansi, anastrof, apofasis, apostrof, asindeton, kiasmus, elipsis, eufemismus, litotes, histeron proteron, pleonasme dan tautologi, perifrasis, prolepsis, pertanyaan retoris, silepsis dan zeugma, hiperbol, paradoks, dan oksimoron. Kemudian gaya bahasa kiasan diantaranya persamaan atau simile, metafora, personifikasi, alusi, eponim, epitet, sinekdoke, metonimi, hipalase, ironi, inuendo, dan pun atau paronomasia. Berikut akan dijelaskan lebih rinci mengenai jenis gaya bahasa tersebut. a. Gaya Bahasa Retoris 1 Aliterasi Aliterasi merupakan gaya bahasa yang berujud pengulangan bunyi konsonan yang sama Keraf, 2010 130.Lâalitteration est retours multipliĂ©s d'un son identique dans un Ă©noncĂ© ou un mot âaliterasi merupakan pengulangan suatu bunyi yang identik pada suatu pernyataan atau kata contoh penggunaan gaya bahasa aliterasi dalam bahasa Indonesia 3Takut titik lalu tumpah. Keraf, 2010130 Contoh 3 mengandung gaya bahasa aliterasi, hal ini dengan ditunjukkan adanya pengulangan bunyi konsonan yang sama, yaitu konsonan [t] pada kata takut,titik, tumpah. Berikut ini contoh aliterasi dalam bahasa Prancis 4Pour qui sont ces serpent qui sifflent sur vos tĂȘtes? Racine dalam â Untuk siapa ular-ular yang berdesis di atas kepalamu? â diterjemahkan oleh peneliti Contoh 4 menunjukkan adanya pengulangan bunyi konsonan yang sama yaitu konsonan [s] pada kata sont, ces, serpent, sur, hal inidimaksudkan untuk memperoleh penekanan. Pengulangan dan penekanan ini juga bertujuan untuk menciptakan keindahan dan kemerduan bunyi. Jadi seseorang yang mendengar atau membaca akan merasakan nilai estetik atau keindahan dari kalimat tersebut. 2 Asonansi Asonansi merupakan gaya bahasa yang berwujud perulangan bunyi vokal yang sama Keraf, 2010130.Lâassonance est rĂ©pĂ©tition dâun mĂȘme son de voyelle dans une mĂȘme phrase ou dans un ensemble de vers âasonansi merupakan pengulangan bunyi vokal yang sama dalam suatu kalimat atau baitâ Berikut merupakan contoh gaya bahasa asonansi 5 Ini muka penuh luka siapa punya. Keraf, 2010130 Contoh 5 mengandung gaya bahasa asonansi ditunjukkan adanya pengulangan bunyi vokal yang sama, yaitu vokal [a] pada kata muka, luka, siapa, punya. Berikut ini merupakan contoh asonansi dalam penggalan puisi berbahasa Prancis 6 Les sanglots longs. Des violons Verlaindalam âIsak tangis yang panjang. Biola- Biolaâ diterjemahkan oleh peneliti Pada penggalan puisi tersebut menunjukkan adanya pengulangan bunyi vokal yang sama yaitu vokal [e] pada kata les dan des, vokal [o] pada kata sanglots [sĂŁnglo] dan violons [violĂ”], serta vokal [Ă”] pada kata longs [lĂ”] danviolons [violĂ”], yang dimaksudkan untuk memperoleh penekanan. Pengulangan dan penekanan ini juga bertujuan untuk menciptakan keindahan dan kemerduan bunyi. Jadi seseorang yang mendengar atau membaca akan merasakan nilai estetik atau keindahan dari kalimat tersebut. 3 Anastrof Anastrof atau inversi adalah gaya bahasa dengan membalikkan susunan kata-kata yang ada dalam kalimatKeraf, 1996130. Berikut merupakancontoh gaya bahasa anastrof 7 Pergilah iameninggalkan kami, keheranan kami melihat perangainya. p s o Contoh 7 menunjukkan adanya gaya bahasa anastrof karena adanya pembalikan susunan kata yang tidak sesuai gramatikal tetapi tidak mengubah pesan yang ingin disampaikan. Frasa âpergilah iaâ dalam kalimat 7 seharusnya dituliskan âdia pergiâ. Apabila kalimat 7 tidak diinversi maka kalimatnya menjadi 7a Ia pergi merantau meningkalkan kami, keheranan kami melihatnya. Berikut ini adalah contoh kalimat dalam bahasa Prancis yang menggandung gaya bahasa anastrof 8 Dans cette cour jouaient des enfants cc v s âDi halaman ini anak-anak sedang bermainâ Diterjemahkan oleh peneliti Susunan kalimat pada contoh 8 tidak sesuai kaidah gramatikal, susunan kalimat yang sesuai kaidah gramatikal dalam bahasa prancis adalah subjet+ verba+ objet+ complement circontontiel. Namun pada frasa tersebut subjek berada pada akhir frasa tersebut telah dibalik tetapi tidak mengubah pesan yang disampaikan. Apabila contoh 8 tidak dibalik unsur subjek dan predikatnya maka kalimatnya menjadi 8a Des enfants jouaient dans cette cour. âAnak-anak sedang bermain di halaman iniâ. 4 Apofasis atau preterisio Apofasis biasa disebut juga presterisio merupakan gaya bahasa dimana penulis atau penutur menegaskan sesuatu, tetapi tampaknya menyangkal Keraf,2010130. PrĂ©tĂ©rition est consiste Ă parler de quelque chose en commençant par annoncer qu'on ne va pas en parler âpreterisio adalah berbicara tentang sesuatu yang dimulai dengan mengumumkan bahwa kami tidak akan berbicara tentang hal tersebutâ merupakan contoh gaya bahasa apofasis 9Jika saya tidak menghargai nama baik sekolah ini, maka sesungguhnya saya ingin mengatakan bahwa Anda seorang koruptor. Tarigan, 1985 86 Penutur dalam contoh 9 seolah-olah ingin menyembunyikan atau merahasiakan sesuatu untuk menghargai nama baik sekolah , akan tetapi ia justru mengatakannya. Berikut ini merupakan contoh gaya bahasa apofasis dalam bahasa Prancis 10Je nâai pas besoin de vous prĂ©senter monsieur Paul. Je n'ai pas besoin de vous redire l'importance de la ponctualitĂ©. Inutile de vous dire que? âSaya tidak perlu untuk memperkenalkan Mr Paul . Saya tidak perlu mengulangi pentingnya ketepatan waktu .Tak perlu dikatakan bukan?â diterjemahkan oleh peneliti Pada contoh 10 dalam bahasa Prancis, pada mulanya penutur seakan-akan tidak ingin mengatakan keburukan orang yang dibicarakannya, akan tetapi tetap dikatakan pada akhirnya. 5 Apostrof Apostrof merupakan gaya bahasa yang berbentuk pengalihan amanat dari para hadirin kepada sesuatu yang tidak hadir Keraf, 2010131. Lâapostrophe est un figure de rhĂ©torique par laquelle on sâadresse directement aux personnes ou aux choses personnifiĂ©es âapotrof merupakan gaya bahasa retoris yang berupa penyampaian amanat kepada orang yang tidak hadir atau dipersonifikasikanâ l.Gaya bahasa ini biasanya digunakan oleh para orator klasik. Berikut merupakan contoh penggunaan gaya bahasa apostrof 11Wahai roh- roh nenek moyang kami yang berada di negeri atas, tengah, dan bawah, lindungilah warga desaku ini. Tarigan, 198583 Contoh 11 merupakan penggalan kalimat yang terdapat pada sebuah pidato. Kalimat tersebut mengandung gaya bahasa apostrof karena terdapat pengalihan amanat yang ditunjukkan kepada sesuatu yang gaib yaitu roh-roh. Berikut ini merupakan contoh gaya bahasa apostrof dalam bahasa Prancis 12... souvenez-vous que je marche acommpagnĂ© du dieu de la guerre et du dieu de la fortune. Kriswanda, 1997114 â... Ingatlah saudara, bahwa saya berjalan dalam bimbingan Dewa peperangan dan dewa keberuntungan.â Kriswanda, 1997114 Contoh 12 mengandung gaya bahasa apostrof karena dalam kalimat tersebut terdapat pengalihan amanat yang ditunjukkan untuk sesuatu yang gaib. 6 Asindeton Asindeton merupakan gaya bahasa yang berupa acuan padat dan mampat dimana beberapa kata, frase, atau klausa yang sederajat tidak dihubungkan dengan kata sambung, tetapi biasanya hanya dipisahkan dengan tanda koma sajaKeraf, 2010131.Menurut Reboul, lâasyndet est une figure obtenue par suppression des termes de liaison âasindeton merupakan gaya bahasa yang menghapus semua kata sambungâ Berikut merupakan contoh gaya bahasa asindeton 13 Dan kesesakan, kepedihan, kesakitan, seribu derita detik- detik penghabisan orang melepaskan nyawa. Keraf, 2010 131 Contoh 13 menunjukkan gaya bahasa asindeton, hal ini di tandai dengan tidak adanya kata hubung untuk memisahkan kata atau frasa pada kalimat tersebut. Kata atau frasa pada kalimat padat tersebut hanya dipisahkan dengan tanda koma saja. Hal ini terlihat pada kata kesesakan, kepedihan, kesakitan hanya dipisahkan dengan tanda koma. Berikut ini merupakan contoh gaya bahasa asidenton dalam bahasa Prancis 14Cette triste femme contemplait avec douceur les enfants, les bĂ©bĂ©s. Blais,Association lyon _ Les figures de âWanita yang sedih ini menatap lembut pada para anak-anak,para bayi-bayi.â diterjemahkan oleh peneliti Contoh 14 mengandung gaya bahasa asidenton karena, dalam kalimat tersebut terdapat kata yang sederajat yakni kata les enfants dan les bĂ©bĂ©s tidak dihubungkan dengan kata sambung melainkan hanya dipisahkan dengan tanda koma saja. 7 Polisindeton Polisindeton merupakan gaya bahasa kebalikan dari asindeton. Pada gaya bahasa asindeton kata, frasa, atau klausa yang berurutan hanya dihubungkan dengan tanda koma saja, namun pada gaya bahasa polisindeton kata, frasa, atau klausa yang berurutan dihubungkan dengan kata sambung Keraf, 2010131. Berikut merupakan contoh penggunaan gaya bahasa polisindeton 15Istri saya menanam nagka dan jambu dan cengkeh dan pepaya di halaman kami. Pada contoh kalimat 15 terlihat adanya gaya bahasa polisindeton, hal ini ditandai dengan pengunaan kata hubung dan untuk menghubungkan kata yang berurutan seperti kata nangka, jambu, cengkeh, pepaya. 8 Kiasmus Kiasmus merupakan gaya bahasa yang berisi perulangan dan sekaligus pula merupakan inversi hubungan antara dua kata dalam satu kalimat Keraf, 2010132. Le chiasme est un fiigure disposant en ordre inverse les mots de deux propositions qui s'opposent âkiasmus merupakan gaya bahasa yang berbentuk inversi dari dua kata yang berlawanan Berikut merupakan contoh gaya bahasa kiasmus 16 Mengapa kamu menyalahkan yang benar, tetapi membenarkan yang salah. Tarigan, 1985241 Pada contoh kalimat 16 kata yang dipertentangkan adalah kata menyalahkan dan membenarkan , serta kata benar dan salah. Keempat kata tersebut saling dipertentangkan dalam klausa pertama dan klausa kedua pada kalimat tersebut. Berikut ini merupakan contoh gaya bahasa kiasmus dalam bahasa Prancis 17 Il Ă©tait trĂšs riche en dĂ©fauts, en qualitĂ©s trĂšs pauvre. Association lyon _ Les figures de âDia pernah menjadi sangat kaya di dalam kekurangannya, sebagai orang yang sangat miskin.â Diterjemahkan oleh peneliti Contoh 17mengandung gaya bahasa kiasmus, kata yang dipertentangkan pada klausa pertama dan kedua adalah kata richeâkayaâdan katapauvreâmiskinâ. 9 Elipsis Elipsis merupakan gaya bahasa yang menghilangkan suatu unsur kalimat yang dengan mudah diisi atau ditafsirkan sendiri oleh pembaca atau pendengar, sehingga struktur gramatikal atau kalimatnya memenuhi pola yang berlaku Keraf, 2010132. Lâellips est un style qui consistant Ă omettre un ou plusieurs mots Ă l'intĂ©rieur d'une phrase, leur absence ne nuisant ni Ă la comprĂ©hension ni Ă la syntaxe. âelipsi merupakan gaya bahasa yang berupa penghilangan satu atau beberapa kata dalam kalimat, namun ketidakhadiranya tidak mempengaruhi pemahaman dan unsur sintaksis. Berikut merupakan contoh gaya bahasa elipsis 18 Mereka ke Jakarta besok. Tarigan, 1985236 Contoh kalimat 18 secara gramatikal tidak lengkap karena pada kalimat tersebut hanya ada subyek mereka, obyek ke Jakarta, dan keterangan waktu besok. Unsur yang hilang pada kalimat tersebut adalah predikat. Predikat tersebut misalnya pergi atau berangkat. Berikut ini merupakan contoh gaya bahasa elipsis dalam bahasa Prancis 19 Francis mange des cerises, Catherine des fraises. Association lyon _ Les figures de âFrancis makan beberapa buah ceri, Cathrine beberapa buah strawberry.â Diterjemahkan oleh peneliti Pada contoh 19 dalam bahasa Prancis terdapat penghilangan verba manger pada klausa kedua. Apabila ditambah unsur manger pada klausa kedua dalam kalimat tersbut maka menjadi 19a Francis mange des cerises, Catherine mange des fraises. â Francis makan beberapa buah ceri, Cathrine makan beberapa buah strawberry.â 10 Eufemismus Eufemismus merupakan gaya bahasa yang berupa ungkapan-ungkapan yang tidak menyinggung perasaan orang atau ungkapan- ungkapan yang halus untuk menggantikan acuan-acuan yang mungkin dirasakan menghina, menyinggung perasaan orang lain atau mensugestikan sesuatu yang tidak menyenangkan Keraf, 2010 132. LâeuphĂ©misme est un figure trĂšs connue qui consiste Ă remplacer une expression littĂ©rale idĂ©e dĂ©sagrĂ©able, triste par une forme attĂ©nuĂ©, adoucie âuefemismus merupakan gaya bahasa yang dikenal untuk menggantikan sebuah ekspresi literal ide buruk, kesedihan dengan bentuk yang lebih lembut atau lebih halusâ Berikut merupakan contoh pengunaan gaya bahasa eufemismus 20 Anak saudara memang tidak terlalu cepat mengikuti pelajaran seperti anak-anak lainnya. Keraf, 2010132 Pada contoh kalimat 20 klausa tidak terlalu cepat mengikuti pelajaran digunakan untuk menggantikan kata ungkapan tersebut digunakan agar tidak menyinggung perasaan lawan bicaranya. Berikut ini merupakan contoh gaya bahasa eufemismus dalam bahasa Prancis 21Elle nous a quittĂ©s. http// âDia telah pergi meninggalkan kita.â Diterjemahkan oleh peneliti Pada contoh kalimat 21 kata quittĂ©s yang berasal dari kata quitter yang berarti meninggalkan digunakan untuk menggantikan dan menghaluskan kata mati. 11 Litotes Litotes merupakan gaya bahasa yang digunakan untuk menyatakan sesuatu dengan tujuan untuk merendahkan diri. Sesuatu hal dinyatakan kurang dari kenyataan sebenarnya atau suatu pikiran dinyatakan dengan menyangkal lawan katanya Keraf, 2010 132-133. Une litote consiste Ă dire moins pour suggĂ©rer dâavantage âlitotes ialah menyampaikan sedikit kurang untuk menyatakan sesuatu kelebihanâ Berikut merupakan contohgaya bahasa litotes dalam bahasa Indonesia 22 Kedudukan saya ini tidak ada artinya sama sekali. Keraf, 1996 133 Pada contoh kalimat 22terdapat gaya bahasa litotes, penulis menggunakan kalimat tersebut untuk merendahkan diri. padahal sebenarnya ia memiliki jabatan atau kedudukan yang tinggi. Berikut ini merupakan contoh gaya bahasa litotes dalam bahasa Prancis 23 Je ne dis pas non. â Saya tidak mengatakan tidakâ Diterjemahkan oleh peneliti Pada contoh kalimat 23 litotes gaya bahasa dituliskan dengan bentuk negatif hal ini ditandai dengan kata ne pas âtidakâ. Sebenarnya kalimat tersebut ingin mengungkapkan bahwa ia tidak menolak sesuatu atau tawaran atau dengan kata lain ia sebenarnya hendak menerima tawaran tersebut. 12 Histeron proteron Histeron proteron adalah gaya bahasa yang merupakan kebalikan dari sesuatu yang logis. Gaya bahasa ini juga biasa disebut hiperbaton Keraf, 2010 133. Un hystĂ©ron-protĂ©ron ou hystĂ©rologie consiste Ă prĂ©senter les termes d'une phrase dans un ordre contraire Ă la chronologie ou Ă la logique.âhisteron proteron atau hysterologie adalah menyajikan suatu hal atau peristiwa dalam suatu kalimat dengan urutan yang bertentangan dengan waktu atau logikaâ Berikut contoh penggunaan gaya bahasa hysteron proteron 24 Dia membaca cerita itu cepat sekali dengan cara mengajanya kata demi kata. Tarigan, 1985240 Apabila kita mengamati contoh kalimat 24 sebenarnya menyatakan sesuatu yang tidak logis. Pada kalimat tersebut penulis menyatakan âdia membaca cepat sekaliâ namun lanjutan dari kalimat tersebut menyatakan bahwa dia âmembaca dengan cara mengeja kata demi kata.â Hal ini jelas sangat tidak logis padahal agar bisa membaca dengan sangat cepat tidak mungkin dilakukan dengan mengeja kata demi kata. Berikut ini merupakan contoh gaya bahasa histeron proteron dalam bahasa Prancis 25 Mets tes chaussures et tes chaussettes. âPakai sepatumu dan pakai kaos kakimu.â Diterjemahkan oleh peneliti Contoh 25mengandung gaya bahasa hiperbaton karena, kalimat ini juga menyatakan sesuatu yang tidak logis, sebab seharusnya memasang kaos kaki terlebih dahulu barulah menggunakan sepatu. 13 Pleonasme dan Tautologi Pada dasarnya pleonasme dan tautologi adalah acuan yang mempergunakan kata-kata lebih banyak daripada yang diperlukan untuk menyatakan satu pikiran atau atau gagasan, namun bila dicermati keduanya memiliki perbedaan. Perbedaannya yaitu, pleonasme adalah gaya bahasa yang mempergunakan kata-kata yang berlebihan, sehingga bila salah satunya dihilangkan, artinya tetap plĂ©onasme est l'addition de mots qui ne sont pas absolument nĂ©cessaires au sens âpleonasme adalah penambahan kat-kata yang sebenarnya tidak diperlukanâ Sebaliknya, disebut tautologi apabila kata yang berlebihan itu sebenarnya mengandung perulangan dari sebuah kata yang lain Keraf,
PengertianKalimat Transitif dan Intransitif Beserta Contoh. Meski keduanya sering digunakan sehari-hari, ada perbedaan penting diantara dua kalimat ini lho! Seperti yang kita ketahui, ada banyak jenis kalimat yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Kalimat transitif dan intransitif menjadi bagian dari berbagai jenis kalimat yang banyak
Connection timed out Error code 522 2023-06-15 084533 UTC What happened? The initial connection between Cloudflare's network and the origin web server timed out. As a result, the web page can not be displayed. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Contact your hosting provider letting them know your web server is not completing requests. An Error 522 means that the request was able to connect to your web server, but that the request didn't finish. The most likely cause is that something on your server is hogging resources. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d7988db1e260a70 âą Your IP âą Performance & security by Cloudflare
Nm47bpe. hjafj412tg.pages.dev/20hjafj412tg.pages.dev/598hjafj412tg.pages.dev/345hjafj412tg.pages.dev/37hjafj412tg.pages.dev/320hjafj412tg.pages.dev/344hjafj412tg.pages.dev/537hjafj412tg.pages.dev/520
kalimat dalam komik berupa bahasa