2 Gambang. Gambang terbuat dari bilah-bilah kayu berjajar di atas kotak kayu dengan hiasan ukiran yang indah. Selain di Jawa, gambang juga terdapat di daerah Bali, Kalimantan Selatan, dan Pulau Sumba. 3. Kolintang. Kolintang atau kulintang adalah alat musik sejenis gambang dari daerah Minahasa (Sulawesi Utara).

- Indonesia dikenal memiliki beragam kebudayaan dari Sabang sampai Merauke. Sama seperti daerah lainnya, Aceh yang dikenal sebagai rumah dari berbagai suku tentu memiliki kebudayaan khasnya. Hal tersebut dapat dilihat dari alat musik tradisional Aceh yang sering dijumpai dalam perayaan besar maupun untuk menyambut tamu yang datang. Berikut tujuh alat musik tradisional Aceh Serune Kalee Serune kale merupakan alat musik tiup yang berbentuk seperti seruling dan klarinet. Surya Rahman dalam modul berjudul Teknik Instrumen Tiup 2019 menyebutkan nama serune kale berasal dari serune yang berarti alat musik tradisional Aceh dan kale yang merujuk pada daerah Kale di kabupaten Aceh Besar. Serune kalee dimainkan dalam berbagai upacara adat dan perhelatan kebudayaan Aceh. Alat musik Geundrang AcehGeundrang Dilansir dari Warisan Budaya Takbenda Indonesia, geundrang merupakan alat musik bagian dari perangkat musik Serune Kalee dan dimainkan dengan cara dipukul dengan tangan ataupun kayu. Baca juga Daftar Alat Musik Tradisional di Indonesia Geundrang berbentuk seperti gendang yang terbuat dari kayu dan kulit kambing yang diikat dengan rotan. Canang Canang adalah alat musik tradisional aceh berbentuk gong kecil yang dibuat dari kuningan atau perunggu. Jalil Irfandi dkk dalam jurnal berjudul Mecanang Gung Pada Pesta Pernikahan Suku Kluet Kecamatan Kluet Tengah Kabupaten Aceh Selatan 2016, menyebutkan canang merupakan gong medium yang nadanya tidak terlampau rendah sehingga memiliki bunyi yang melengking. Serupa dengan gong lainnya, cara memainkan canang adalah dengan dipukul. Canang dalam budaya Aceh digunakan sebagai hiburan oleh perempuan yang sedang berkumpul, acara pernikahan, juga dalam mengiringi tarian tradisional Aceh. Arbab Arbab adalah alat musik tradisional Aceh yang memiliki bentuk mirip dengan biola. Arbab terbuat dari tempurung kelapa, bambu, kulit kambing, dan dawai yang terbuat dari benang hori. Sementara alat geseknya terbuat dari bulu ekor kuda ataupun ijuk pohon enau yang Alat musik Bangsi Alas, tradisional Aceh Bangsi Alas Bangsi Alas atau bensi merupakan alat musik tiup tradisional Aceh yang terbuat dari bambu dan dimainkan dengan bentuk yang mirip dengan seruling. Bensi dibuat dengan dari bambu pilihan agar dapat menghasilkan nada yang bagus. Baca juga Alat Musik Daerah Bengkulu Beberapa buah bamboo akan dihanyutkan secara bersamaanke sungai, bamboo yang paling pertama hanyutlah yang akan dipilih untuk membuat Bengsi Alas. Pembuatan Bangsi Alas bersifat lama dan magis karena bergantung pada orang yang meninggal. Dilansir dari Ensiklopedi Musik dan Tari Daerah Propinsi Daerah Istimewa Aceh 1986 jika ada satu orang yang meninggal dikampung, maka akan dibuat satu lubang pada bengsi dan jika ada dua yang meninggal maka akan dibuat dua lubang. Sehingga untuk membuat Bengsi Alas dengan 6 lubang, harus menunggu 6 orang meninggal di kampung tersebut. Rapai Rapai adalah alat musik tabuh tradisional Aceh yang bentuknya menyerupai rebana. Rapai memiliki beragam ukuran dan juga nada suara yang dihasilkan bergantung pada bentuk dan besarnya rapai. Rapai terbuat dari kayu dan kulit kambing atau kulit sapi. Celempong Celempong adalah alat musik pukul tradisional yang dibuat dari potongan balok kayu panjang. lima hingga tujuh buah balok kayu disusun diatas kaki yang berselonjor dari paha hingga pergelangan kaki sehingga saat dipukul akan menghasilkan nada yang berbeda-beda. Calempong juga ada yang berbentuk seperti kumpulan gong kecil yang disusun seperti gamelan. Baca juga Akordeon, Alat Musik Daerah Sumatera Selatan Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Provinsi Aceh memiliki beberapa alat musik tradisional, salah satunya Serune Kalee. Serune Kalee merupakan jenis alat musik tiup yang telah lama berkembang dan digunakan oleh masyarakat Aceh. Baca juga: Cara Memainkan dan Bahan Membuat Saluang, Alat Musik Tradisional Asal Sumatera Barat Surya Rahman dalam modul berjudul Teknik Instrumen Tiup (2019) menyebut bahwa sejarah alat – Materi Seni Budaya Kelas 8 Bab 4 “Teknik Bermain Alat Musik Tradisional” Bapak ibu guru serta para siswa yang berbahagia, pada postingan kali ini saya akan menyajikan materi pelajaran untuk mata pelajaran seni budaya kelas 8 jenjang SMP. Materi yang akan disajikan ini adalah materi yang telah diringkas atau di sederhanakan sedemikian rupa sehingga bisa memudahkan bagi para pelajar dan pendidik yang akan menggunakannya sebagai bahan belajar. Dengan belajar menggunakan materi yang telah diringkas, maka tentunya akan lebih mudah untuk di pelajari baik oleh guru maupun oleh siswa. Melalui postingan ini saya akan memberikan sajian ringkasan materi seni budaya kelas 8 yang sekiranya bisa meudahkan bagi sahabat pendidikan yang akan menggunakannya. Adapun meteri seni budaya kelas 8 bab 4 tentang Teknik Bermain Alat Musik Tradisional yang telah di sederhakan ini yaitu materi yang bersumber dari buku siswa seni budaya kelas 8 semester 1 kurikulum 2013 edisi revisi terbaru. Bagi anda yang di sekolahnya menggunakan buku pelajaran tersebut maka anda bisa menggunakan ringkasan materi ini untuk menjadi tambahan atau modul yang bisa memudahkan anda untuk belajar. Pembelajaran seni budaya dirancang berbasis aktivitas dalam sejumlah ranah seni budaya, yaitu seni rupa, seni musik, seni tari, dan teater yang diangkat dari kekayaan seni dan budaya sebagai warisan budaya bangsa. Aktivitas pembelajaran seni budaya tidak hanya dirancang di dalam kelas tetapi dapat melalui aktivitas baik yang diselenggarakan sekolah maupun di luar sekolah atau masyarakat sekitar. Pada materi seni budaya kelas 8 SMP khususnya yang ada pada bab 4, maka materi yang akan di pelajari diantaranya yaitu sebagai berikut A. Jenis Musik Tradisi Indonesia B. Teknik Memainkan Alat Musik C. Mengenal Musik AngklungD. Berlatih AngklungKhusus bagi siswa yang akan mempelajari materi seni budaya kelas 8 Bab 4 tentang Bermain Ansambel Musik Tradisional, maka ada beberapa tujuan pembelajaran yang harus dapat di capai pada pembelajaran ini, adapun tujuan tersebut yaitu sebagai berikut Setelah mempelajari Bab 4, siswa diharapkan mampu 1. Mengidentifikasi teknik bermain musik tradisional. 2. Mengidentifikasi gaya bermain musik tradisional. 3. Membandingkan teknik dan gaya bermain musik tradisional. 4. Menunjukkan sikap bertanggung jawab dalam berlatih teknik dan gaya bermain musik tradisional. 5. Menunjukkan sikap disiplin dalam berlatih teknik dan gaya berlatih musik tradisional. 6. Mempraktikkan musik tradisional daerah setempat. 7. Mengomunikasikan teknik dan gaya bermain musik tradisional. Setelah anda memahami tentang tujuan yang harus di capai dari pembelajaran pada materi seni budaya kelas 8 bab 4 ini, maka bagi anda yang ingin melihat ringkasan dan rangkuman materinya dapat melihatnya pada postingan di bawah ini BAB 4 TEKNIK BERMAIN ALAT MUSIK TRADISIONAL A. Jenis Musik Tradisi Indonesia Musik merupakan bahasa universal. Melalui musik orang dapat mengekspresikan perasaan. Musik tersusun atas kata, nada, dan melodi yang terangkum menjadi satu. Bahasa musik dapat dipahami lintas budaya, agama, suku ras, dan juga kelas sosial. Melalui musik segala jenis perbedaan dapat disatukan. Pada praktiknya, musikalitas seseorang berbeda-beda. Perbedaan ini di[1]sebabkan oleh faktor internal dan juga eskternal. Secara internal, mu[1]sikalitas dipengaruhi oleh bakat dalam dirinya, sedangkan faktor eksternal lebih ditentukan oleh kesukaan atau kegemaran dan lingkungan tempat tinggal. Di daerah Aceh terdapat musik yang disebut dengan Didong. Didong merupakan suatu bentuk kesenian tradisional yang sangat popular di Aceh Tengah. Kesenian ini dilaksanakan secara vokal oleh sejumlah 30-40 kaum pria dalam posisi duduk bersila dalam suatu lingkaran. Nyanyian Didong diiringi dengan tepuk tangan secara berirama oleh para peserta sendiri. Para pemusik masing-masing memegang sebuah bantal tepok di tangan kiri. Bantal tepok adalah sebuah bantal kecil berisi kapuk dengan ukuran kira-kira 20x40 cm dan setebal 4 cm biasanya dihiasi dengan reramu, semacam rumbai-rumbai berwarna cerah-menyala pada pinggirnya. Properti ini biasanya juga menggunakan benang sulaman khas Aceh. Wayang Cokek merupakan salah satu bentuk pertunjukan musik tradisional di daerah Jakarta atau Betawi. Wayang Cokek berupa kesenian nyanyi dan tari dilakukan oleh pemain-pemain wanita. Pada zaman dahulu, yang menari adalah perempuan-perempuan yang menjadi budak belian. Mereka mengepang rambutnya dan mengenakan baju kurung, lazim dikenakan oleh orang-orang dari Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan dari daerah lain bagian tanah air. Orkes yang mengiringi bentuk nyanyian dan tarian ini terdiri dari kombinasi sebagai berikut. 1. Sebuah gambang kayu. 2. Sebuah rebab. 3. Sebuah suling. 4. Sebuah kempul, kadang-kadang ditambah dengan kenong, ketuk, krecek. 5. Gendang. B. Teknik Memainkan Alat Musik Instrumen musik tradisional sangat banyak macamnya. Selain dibagi menurut sumber bunyinya, alat musik daerah bisa dipilah-pilah berdasarkan bentuknya. Misalnya seperti di bawah ini. 1. Bentuk Tabung Bentuk tabung merupakan bentuk umum dari alat musik yang memakai bahan dasar bambu. Instrumen yang termasuk dalam bentuk tabung misalnya calung, angklung,kentongan/kulkul, suling/saluang, dan guntung. Cara memainkan alat ini ada yang dipukul, digoyang atau ditiup. 2. Bentuk Bilah Berbeda dengan bentuk tabung, bentuk bilah ini tidak memiliki rongga. Kekuatan bunyi yang dihasilkan masih perlu didukung oleh perangkat lain, yakni wadah gema sebagai ruang resonator. Permukaan bilah dapat berupa bidang rata, dapat pula bidang cembung. Contoh alat musik berbentuk bilah adalah gambang, kolintang, saron, dan gender. Cara memainkan alat ini dengan cara dipukul. 3. Bentuk Pencon Istilah pencon berasal dari kata pencu Jawa, yaitu bagian yang menonjol dari suatu bidang datar atau yang dianggap da[1]tar. Pencu dimaksudkan sebagai tumpuan pukulan. Baik pencu ke atas maupun ke samping pada umumnya terbuat dari logam. Di negeri kita alat musik jenis pencon ini terdapat cukup banyak. Yang menarik adalah alat sejenis ditata dengan sistem nada dan penyusunan yang berbeda-beda pada tiap daerah. Misalnya bonang Jawa dan Sunda, trompong Bali, kromong Betawi, talempong Minang, totobuang Ambon, dan kangkanong Banjar. Cara memainkan alat ini dengan cara dipukul. Berikut contoh alat musik dan cara memainkannya. a. Kentongan Bentuk Tabung Kentongan atau yang dalam bahasa lainnya disebut Jidor adalah alat pemukul yang terbuat dari batang bambu atau batang kayu jati yang dipahat. Kegunaan kentongan didefinisikan sebagai tanda alarm, sinyal komunikasi jarak jauh, morse, penanda adzan, maupun tanda bahaya. Kentongan merupakan alat komunikasi zaman dahulu yang dapat berbentuk tabung maupun berbentuk lingkaran dengan sebuah lubang yang sengaja dipahat di tengahnya. Dari lubang, akan keluar bunyi-bunyian apabila dipukul. Kentongan biasa dilengkapi dengan sebuah tongkat pemukul yang sengaja digunakan untuk memukul bagian tengah kentongan untuk menghasilkan satu suara yang khas. b. Talempong Bentuk Pencon Talempong adalah sebuah alat musik pukul tradisional khas suku Minangkabau. Bentuknya hampir sama dengan instrumen bonang dalam perangkat gamelan. Talempong dapat terbuat dari kuningan, namun ada pula yang terbuat dari kayu dan batu. Pada bagian atas talempong, terdapat bundaran yang menonjol berdiameter lima sentimeter sebagai tempat untuk dipukul. Talempong memiliki nada yang berbeda[1]beda. Bunyinya dihasilkan dari sepasang kayu yang dipukulkan pada permukaannya. Talempong biasanya digunakan untuk mengiringi tarian pertunjukan atau penyambutan, seperti Tari Piring yang khas, Tari Pasambahan, dan Tari Galombang. Talempong juga digunakan untuk melantunkan musik menyambut tamu istimewa. C. Mengenal Musik Angklung Angklung merupakan alat musik asli Indonesia yang terbuat dari bambu dan merupakan warisan budaya Bangsa Indonesia dan telah diakui secara internasional oleh UNESCO. Angklung tumbuh dan berkembang pada masyarakat suku Sunda digunakan untuk upacara yang berkaitan dengan tanaman padi. Sistem nada angklung pada awalnya berlaraskan pelog, selendro, dan madenda. Angklung jenis ini disebut angklung buhun. Kemudian, Pak Daeng Soetigna membuat angklung berlaraskan diatonis. Nada-nada angklung buhun dideskripsikan menjadi Dogdog lonjor memiliki 3 nada, Badud dan Badeng memiliki 4 nada, dan angklung Buncis memiliki 5 nada. Jenis-jenis angklung tersebut adalah 1. Angklung Kanekes Angklung ini sering dikenal sebagai angklung Badui, digunakan untuk upacara menanam padi. Angklung ini bukan hanya sebatas media hiburan tetapi juga memiliki nilai magis tertentu. 2. Angklung Gubrag Angklung ini berasal dari kampung Cipiding Kecamatan Cigudeg. Juga digunakan untuk menghormati Dewi Padi. 3. Angklung Dogdog Lonjor Angklung ini berasal dari masyarakat Banten Selatan di daerah Gunung Halimun. Digunakan pada upacara Seren taun menghormati Dewi padi karena panen berlimpah. 4. Angklung Badeng Angklung badeng berfungsi sebagai hiburan dan media dakwah penyebaran Islam, namun sebelumnya di Garut tepatnya di Kecamatan Malangbong juga dipakai berhubungan dengan ritual padi. 5. Angklung Buncis Angklung buncis dipakai sebagai media hiburan namun awalnya juga dipakai pada acara ritual pertanian yang juga berhubungan dengan tanaman padi. D. Berlatih Angklung Angklung yang dikembangkan di sekolah adalah angklung Padaeng. Angklung Padaeng terdiri dari 2 kelompok besar sebagai berikut. 1. Angklung melodi yaitu angklung yang dipakai untuk membawakan melodi pokok. Angklung ini hanya terdiri dari dua tabung bambu. 2. Angklung pengiring yaitu angklung yang dipakai sebagai akord mengiringi melodi pokok. Angklung ini terdiri dari tiga atau empat tabung bambu. Angklung yang terdiri dari tiga tabung bambu adalah angklung dalam bentuk trinada misalkan akord mayor dan akord minor, sedangkan yang empat tabung adalah angklung yang merupakan catur nada misalnya untuk dominan septime G7, C7 dan lain-lain. Dalam bermain angklung tangan kiri digunakan sebagai gantungan sedangkan tangan kanan untuk menggoyangnya sehingga angklung berbunyi. itulah ringkasan materi seni budaya kelas 8 Bab 4 tentang Teknik Bermain Alat Musik Tradisional. Dari ringkasan tersebut maka dapat ditarik sebuah rangkuman materinya yaitu sebagai berikut Alat dan musik daerah di Indonesia amat beragam. Setiap daerah memiliki alat musik yang sumber bunyi dan cara memainkannya serta fungsi berbeda-beda. Musik tradisi Indonesia biasanya berfungsi sebagai pengiring tari dan wayang serta ritual upacara adat. Selain itu, musik tradisi juga mengiringi permainan tradisional. Alat musik dan karya musik tradisonal merupakan kekayaan warisan budaya yang perlu dilestarikan dan dikembangkan. Pelestarian dan pengembangan warisan budaya ini dapat dilakukan dengan tetap peduli dan meneruskan demi anak dan cucu dikemudian hari. Demikianlah ringkasan dan rangkuman materi pada mata pelajaran seni budaya kelas 8 khususnya pada Bab 4 tentang Teknik Bermain Alat Musik Tradisional. Semoga postingan ini yang telah menyajikan tentang ringkasan dan rangkuman materi seni budaya kelas 8 senantiasa bisa bermanfaat bagi siapapun khususnya bagi warga pendidikan yang sedang membutuhkannya. Sekian dan Terimakasih. Search Dunia Malam Di Bali. Sementara hingga saat ini jumlah pasien positif Covid-19 di Bali jumlah kumulatifnya sebanyak 23 Cerita itu Syekh Ali Jaber unggkap saat sedang mendisi ceramah yang videonya kemudian viral di sosial media TRIBUN-MEDAN The Samabe Bali [image source] Makan malam di dalam sebuah gua, berdua saja dengan pasangan Bali adalah primadona pariwisata Indonesia yang sudah
Jenis Jenis ALat Musik Tradisional Aceh 1. Rapai Repai merupakan sebuah jenis alat musik yang berfungsi untuk mengatur ritme, tempo, serta gemerincing di saat pertunjukan berjalan. Jenis musik ini cara menggunakannya di pukul dengan memakai telapak Canang Sama dengan alat musik pada umumnya canang di gunakan sebagai pengiring tarian musik tradisional. 3. Geundrang,4. Bereguh, 5. Bangsi Alas,6. Calempong, 7. Teganing,8. Kecapi Aceh, More items Contents1 Mengapa musik daerah Aceh mendapat pengaruh banyak dari Islam? Apa saja jenis jenis alat musik tradisional Aceh? Apa kegunaan alat musik?2 Apa yang dimaksud dengan alat musik Bansi Alas? Mengapa musik daerah Aceh mendapat pengaruh banyak dari Islam? Nusantara Daerah Aceh Nanggroe Aceh Darussalam disebut juga “Serambi Mekah” sehingga tidak mengherankan jika musik daerah Aceh mendapat pengaruh banyak dari Islam, baik syair lagu yang dilantunkan maupun jenis alat musik yang digunakan. Hal ini dilatarbelakangi oleh sejarah agama Islam yang masuk ke Nanggroe Aceh Darussalam. Fungsi alat musik seruling sebagai melodi lagu, sedangkan alat musik yang lain sebagai ritmis lagu. Lagu dari Aceh contohnya, Piso Surit dan Bungong Jeumpa. Bahasa yang digunakan, yaitu bahasa Aceh, Alas, dan Nusantara Daerah Sumatera Utara Musik daerah Sumatera Utara banyak dipengaruhi oleh musik gereja. Musik daerah ini ada dua macam, yaitu tata ganing dan Tata Ganing atau Gondang Alat musik ini menggunakan tangga nada diatonis. Alat musik yang digunakan adalah sebagai Gerantung, yaitu alat musik pukul semacam gambang; 2 Tanggelong atau nungneng, yaitu alat musik yang sumber bunyinya dari tali atau dawai, tetapi cara memainkanya dengan cara dipukulkan pada suatu Suling dengan berbagai macam nama, seperti salodap, salonat, sordam, dan Arbab, hasapi, hapetan, dan kulcapi. Lagu-lagu yang terkenal, di antaranya Anju Au, Butet, Dago Inang Sage, Liso, Madedek Magambiri, Mariam Tomong, Rambadia, Sengko-Sengko, Sinanggar Tulo, Sing Sing So, dan Setara Gondang Gondang adalah musik berbentuk ensambel gendang drum ensamble yang merupakan ciri umum musik di daerah ini. Ensambel yang dimaksud adalah ensambel musik orang Mandailing, subetnis Batak yang mempunyai daerah paling luas di sebelah selatan provinsi Sumatera Utara. Daerah ini bersebelahan dengan wilayah budaya Minangkabau di Sumatera Barat. Alat musik yang dipakai dalam ensambel gordang sambilan terdiri atas 1 sembilan buah gendang besar gondang yang memiliki perbedaan ukuran antara satu dengan yang lainnya; 2 sekelompok gong berukuran kecil sampai dengan ukuran besar; 3 sepasang Nusantara Daerah Nias Musik daerah Nias terdiri atas empat atau tiga nada dalam satu oktaf. Jenis musik ini sekarang sukar ditemukan di daerah ini. Jenis alat musiknya, antara lain adalah sebagai Gong dengan berbagai ukuran. Gong ukuran besar disebut gong, sedangkan gong ukuran kecil disebut faritia atau Lagiya adalah semacam Apa saja jenis jenis alat musik tradisional Aceh? Alat musik tradisional aceh – adalah merupakan jenis alat musik yang sangat unik sehingga harus kita sosialisasikan agar kebudayaan aceh dapat di kenal di manca Mengenali Alat Musik Aceh 2. Jenis Jenis ALat Musik Tradisional Aceh Rapai Canang Geundrang Bereguh Bangsi Alas Calempong Apa kegunaan alat musik? Macam-Macam Rapai – Pada saat pertunjukan, Rapai digunakan oleh 8 – 12 orang yang terkenal dengan sebutan Rapai. Alat musik ini kegunaannya sebagai mengatur tempo irama bersama dengan serune kalee. didasarkan kegunaannya alat musik mempunyai macam-macam jenis, antara lain Rapai Pulot Rapai Pasee rapai gantung Rapai Dabolih Rapai Geurimpheng rapai macam Rapai Anak/tingkah Rapai Kisah Rapai itu mirip dengan rebana yang sering dimainkan dengan cara dipukul, alat musik ini mempunyai bentuk seperti contoh panci dengan bermacam-macam ukuran. Rapai memang bisa digunakan sendirian, tetapi akan bagus jika digunakan dengan teknik pukulan yang berbeda-beda. Apa yang dimaksud dengan alat musik Bansi Alas? Bangsi Alas Bangsi / Bansi Alas merupakan alat musik yang masuk kedalam golongan aerofon yang berarti alat musik yang dapat menghasilkan suara dari hembusan udara atau singkatnya ditiup.
6Ciri Ciri Lagu Daerah atau Musik Tradisional Yang Ada di Indonesia Beserta Pengertiannya dan beberapa contoh alat musik yang di gunakan. Serune Kalee adalah salah satu alat musik yang berasal dari daerah propinsi aceh, sumber bunyi alat musik ini berasal dari aerofon, sedangkan cara memainkan alat musik ini dengan cara ditiup, terdapat
Mengenal 11 alat musik dari Aceh yang awet dan lestari hingga kini. Nagroe Aceh Darussalam merupakan salah satu provinsi yang terletak di bagian paling utara Pulau Sumatera dan ujung barat negara kepulauan Indonesia. Karena alasan sejarah, daerah Aceh diberi kewenangan otonomi khusus sehingga status provinsi Aceh menjadi daerah istimewa. Berbicara soal kebudayaan, Aceh juga merupakan daerah yang kaya akan seni dan budaya. Kesenian Aceh meliputi tari-tarian, sastra, musik, dan lainnya. Aceh juga memiliki banyak ragam alat-alat musik tradisional yang masih lestari hingga kini. Pada artikel ini kita akan mengulas sejumlah alat musik tradisional dari Aceh yang masih lestari dan penuh dengan nilai-nilai budaya tentunya. Inilah 11 contoh alat musik dari Aceh yang berhasil kita rangkum dalam tulisan kali ini … Baca juga Mengenal 13 Alat Musik Tradisional Sumatera Utara yang Khas dan Kaya 1. Canang2. Rapai3. Celempong4. Tambo5. Teganing6. Serune Kalee7. Geundrang8. Taktok Trieng9. Bereguh10. Arbab11. Bangsai Alas12. Kecapi Aceh13. Genggong14. Bensi15. Bebelan 1. Canang Canang merupakan alat musik tradisional dari Aceh yang sering dijumpai dalam masyarakat Aceh, Gayo, Tamiang, dan Alas. Setiap daerah memiliki istilah sendiri-sendiri pada alat musik ini, di Aceh disebut “Canang Trieng”, di Gayo disebut “Teganing”, di Tamiang disebut “Kecapi”, dan di Alas disebut “Kecapi Olah”. Alat musik ini terbuat dari kuningan yang dibentuk meyerupai gong. Hampir di semua daerah Aceh terdapat alat musik canang, namun masing-masing memiliki pengertian dan fungsi yang berbeda-beda. Secara umum, canang berfungsi sebagai pengiring tari-tarian tradisional. Selain itu juga berfungsi sebagai hiburan bagi anak-anak gadis yang sedang berkumpul. Biasanya alat ini dimainkan setelah menyelesaikan pekerjaan di sawah atau mengisi waktu senggang. 2. Rapai Rapai adalah sejenis alat musik tradisional dari Aceh. Alat musik ini terbuat dari jenis kayu yang keras biasanya dari batang pohon nangka yang setelah dibulatkan, dibuat lubang di bagian tengahnya. Kayu yang telah dilubangi ini disebut baloh. Baloh pada bagian atas umumnya lebih besar daripada bagian bawah. Bagin atas lalu ditutup dengan kulit kambing, sedangkan bagian bawah dibiarkan terbuka. Kemudian penjepit kulit atau pengatur tegangan kulit dibuat dari rotan yang dibalut dengan kulit. Dalam masyarakat Aceh, penjepit ini biasa disebut sidak’. Alat musik rapai biasa digunakan sebagai alat musik pada berbagai upacara, terutama yang berhubungan dengan keagamaan, perkawinan, kelahiran, dan permainan tradisional yaitu debus. Rapai dimainkan dengan cara dipukul menggunakan tangan seperti gendang, dan biasanya dimainkan secara berkelompok. Pemimpin kelompok pemain rapai biasa disebut dengan syeh’ atau kalipah’. 3. Celempong Celempong merupakan alat kesenian tradisional yang berasal dari Kabupaten Tamiang. Alat musik ini terdiri dari beberapa kayudan, cara memainkannya disusun di antara kedua kaki pemainnya. Celempong biasanya dimainkan oleh kaum perempuan, terutama gadis-gadis. Namun sekarang, hanya orang tua wanita saja yang dapat memainkannya dengan sempurna. Celempong diperkirakan telah ditemukan sejak lebih dari 100 tahun yang lalu di daerah Tamiang. Alat ini biasa digunakan sebagai pengiring tari Inai. Baca juga Mengenal 9 Alat Musik Tradisional Bengkulu yang Unik dan Khas 4. Tambo Tambo merupakan alat musik tradisional Aceh yang terbuat dari batang iboh, kulit sapi, dan rotan sebagai pengikat kulit. Bentuknya mirip dengan tambor dan dimainkan dengan cara dipukul. Dalam sejarahnya, awalnya tambo berfungsi sebagai alat komunikasi untuk menandakan datangnya waktu sholat dan untuk mengumpulkan warga ke meunasah guna membicarakan masalah-masalah yang ada dalam satu kampung. Saat ini, alat musik tambo sudah jarang digunakan karena hadirnya teknologi modern berupa mikrofon. 5. Teganing Teganing adalah sebuah alat musik yang terbuat dari bambu, termasuk dalam alat musik sitar tabung idio-kordofon. Cara memainkan alat ini adalah dengan cara memukul bagian dawai menggunakan peguel stik/alat pemukul, dan dalam waktu yang bersamaan lubang di bawahnya juga dipukul. Alat musik ini biasanya dimainkan oleh beberapa orang pada saat bersantai di lepo rumah adat pada waktu sore hari. 6. Serune Kalee Serune Kalee adalah alat musik sejenis terompet khas Aceh dengan struktur bentuk mirip klarinet. Alat musik ini biasa dimainkan sebagai instrumen utama dalam sebuah pertunjukan musik tradisi Aceh, bersama iringan alat musik geundrang, rapai, dan sejumlah alat musik tradisional lainnya. Sebenarnya, istilah Serune Kalee berasal dari dua kata, yaitu serune’ yang merupakan sebuah alat musik tradisional Aceh, dan Kalee’ yang merupakan nama sebuah desa di Laweung, Kabupaten Pidie. Maka secara sederhana, Serune Kalee adalah sebuah serunai/seruling yang berasal dari daerah Kalee. Serune Kalee terbuat dari kayu pilihan yang memiliki karakter kuat dan keras sekaligus ringan. Dalam proses pembuatannya, kayu tersebut direndam terlebih dahulu selama tiga bulan sebelum dibuat. Setelah fase perendaman selesai, kayu kemudian dipangkas hingga hanya menyisakan bagian yang disebut hati kayu’. Hati kayu itulah yang kemudian dibor dan dibubut untuk membuat lubang dengan diameter 2 cm. Setelah tercipta rongga, kemudian tahap pembuatan lubang-lubang nada yang berjumlah 6 lubang di bagian atas sebagai insterval nada, dan 1 lubang lagi di bagian bawah sebagai syarat terciptanya suara khas dari Serune Kalee. 7. Geundrang wikipedia Geundrang merupakan alat musik yang biasa dipakai pada pertunjukan musik Serune Kalee. Geundrang termasuk jenis alat musik pukul, memainkannya dengan cara dipukul menggunakan tangan atau kayu pemukul. Alat musik ini banyak dijumpai di daerah Aceh Besar dan daerah pesisir Aceh seperti Pidie dan Aceh Utara. Geundrang berfungsi sebagai pengatur tempo pada musik etnik Aceh. 8. Taktok Trieng Taktok Trieng merupakan alat musik pukul yag terbuat dari bambu. Alat musik ini banyak dijumpai di daerah Kabupaten Pidie, Aceh besar, dan beberapa daerah lainnya. Taktok Trieng memiliki dua jenis yang pertama, jenis yang biasa digunakan di meunasah langgar, balai-balai pertemuan, dan tempat-tempat lain. Yang kedua adalah jenis yang dipergunakan di sawah-sawah sebagai alat untuk mengusir burung atau serangga yang mengancam tanaman padi. Jenis ini biasanya diletakkan di tengah sawah dan dihubungkan dengan tali sampai ke dangau gubuk tempat menunggu padi di sawah. 9. Bereguh Bereguh merupakan alat musik tiup yang terbuat dari tanduk kerbau. Alat musik ini sejak masa silam sudah dijumpai di daerah Aceh Besar, Pidie, Aceh Utara, dan terdapat juga di beberapa daerah. Bereguh memiliki nada yang terbatas, variasi nada yang dapat dihasilkan tergantung pada teknik meniupnya. Bereguh berfungsi sebagai alat komunikasi dan penanda bahaya, terutama apabila berada di hutan dan dalam posisi yang berjauhan. Kini, alat musik ini sudah jarang digunakan orang, bahkan diperkirakan sudah punah keberadaannya. 10. Arbab Arbab merupakan alat musik gesek tradisional Aceh yang tersebar di daerah Pidie, Aceh Besar, dan Aceh Barat. Arbab tergolong dalam alat musik kordofon, yaitu instrumen yang bunyinya bersumber dari dawai. Cara memainkannya adalah dengan menggeseknya menggunakan alat penggesek yang disebut go arbab’. Badan alat musik arbab terdiri dari beberapa bahan, yaitu tempurung kelapa, kulit kambing, kayu, dan dawai. Sedangkan busur penggeseknya terbuat dari kayu atau rotan dan serat tumbuhan. Pada masanya, alat musik arbab biasa dimainkan untuk mengiringi lagu-lagu tradisional, bersama dengan geundrang/rapai dan sejumlah alat musik tradisional lainnya. Arbab berperan sebagai instrumen utama pembawa lagu. Kini, alat ini biasa dimainkan dalam acara-acara keramaian rakyat, seperti hiburan rakyat dan pasar malam. Baca juga Mengulas 14 Alat Musik Tradisional Sumatera Barat yang Eksotis 11. Bangsai Alas wikipedia Bangsai Alas merupakan alat musik tiup yang terbuat dari bambu dan banyak dijumpai di daerah Alas, Aceh Tenggara. Dalam tradisi setempat, alat musik ini begitu berkaitan dengan hal-hal mistik. Ketika diketahui ada seseorang meninggal dunia di kampung tempat alat musik bangsi dibuat, bangsi yang telah selesai dibuat dengan sengaja dihanyutkan di sungai. Setelah terus diikuti hingga bangsi tersebut diambil oleh anak-anak, bangsi tersebut harus dirampas kembali oleh pembuatnya dari anak-anak tersebut. Bangsi inilah yang nanti akan menjadi sebuah alat musik yang menghasilkan suara yang merdu. 12. Kecapi Aceh Kecapi Aceh merupakan alat musik khas yang berasal dari daerah Tamiang. Berbeda dengan kecapi yang ada di Jawa Barat yang dimainkan dengan cara dipetik, kecapi Aceh dimainkan dengan cara dipukul menggunakan alat pemukul khusus. 13. Genggong Genggong merupakan alat musik tiup halus yang berasal dari masyarakat Suku Alas. Menurut tradisi, alat ini biasa dimainkan pada saat larut malam, digunakan seorang pemuda untuk membangunkan pacarnya yang sudah tidur. Suara genggong dihasilkan dari getaran besi yang ditempa sedemikian rupa, sehingga seakan-akan suara genggong hanya dapat didengar oleh beberapa orang saja. 14. Bensi Alat musik ini terbuata dari bahan bambu. Bensi adalah sejenis suling melintang yang memiliki lima buah lubang nada. Biasanya, alat musik ini dimainkan oleh pemuda di kala waktu senggang di serambi rumah adat atau tepian sungai. 15. Bebelan Bebelan merupakan alat musik tiup sejenis serunai atau hobo yang memiliki lima lubang nada. Alat musik ini juga dikategorikan sebagai alat musik tradisional Aceh. Referensi
Kejerundibantu oleh seorang wakil yang disebut Raje Mude, dan empat unsur pimpinan yang disebut Raje Berempat. Setiap unsur pimpinan Raje Berempat membawahi beberapa kampung atau desa (Kute), sedangkan masing-masing kute dipimpin oleh seorang Pengulu. Hampir semua daerah di Aceh terdapat alat musik Canang dan memiliki pengertian dan fungsi

Musik merupakan bahasa universal. Melalui musik orang dapat mengekspresikan perasaan. Musik tersusun atas kata, nada, dan melodi yang terangkum menjadi satu. Bahasa musik dapat dipahami lintas budaya, agama, suku ras, dan juga kelas sosial. Melalui musik segala jenis perbedaan dapat disatukan. Pada praktiknya, musikalitas seseorang berbeda- beda. Perbedaan ini disebabkan oleh faktor internal dan juga eskternal. Secara internal, musikalitas dipengaruhi oleh bakat dalam dirinya, sedangkan faktor eksternal lebih ditentukan oleh kesukaan atau kegemaran dan lingkungan dimana tinggal. Di daerah Aceh terdapat musik yang disebut dengan Didong. Didong merupakan suatu bentuk kesenian tradisional yang sangat popular di Aceh Tengah. Kesenian ini dilaksanakan secara vokal oleh sejumlah 30-40 kaum pria dalam posisi duduk bersila dalam suatu lingkaran. Nyanyian Didong diiringi diramaikan dengan tepuk tangan secara berirama oleh para peserta sendiri. Para pemusik masing-masing memegang sebuah Bantal-tepok di tangan kiri, yaitu sebuah bantal kecil berisi kapuk dengan ukuran kira-kira 20x40 cm dan setebal 4 cm biasanya dihiasi dengan reramu, semacam rumbai-rumbai berwarna cerah-menyala pada pinggirnya. Properti ini biasanya juga menggunakan benang sulaman khas Aceh. Dengan mengayunkan bantal di tangan kiri secara serempak ke atas atau ke depan setiap kali menjelang tepuk tangannya, maka terjadilah suatu permainan gerak yang mengasyikkan dan sekaligus juga meramaikan tontonan kesenian Didong ini. Permainan bantal dengan menyanyi jika ditelisik hampir mirip dengan Saman, perbedaanya hanya terletak pada penggunaan properti. Wayang Cokek merupakan salah satu bentuk pertunjukan musik tradisional di daerah Jakarta atau Betawi. Wayang Cokek berupa kesenian nyanyi dan tari dilakukan oleh pemain-pemain wanita. Pada zaman dahulu, yang menari adalah perempuan- perempuan yang menjadi budak belian. Mereka mengepang rambutnya dan mengenakan baju kurung, lazim dikenakan oleh orang-orang dari Sumatra, Kalimantan, Sulawesi dan lain-lain bagian tanah air. Orkes yang mengiringi bentuk nyanyi-tari ini terdiri dari kombinasi sebagai berikut 1. Sebuah gambang kayu. 2. Sebuah rebab. 3. Sebuah suling. 4. Sebuah kempul, kadang-kadang ditambah dengan kenong, ketuk, krecek. 5. Gendang. Sesuai dengan syair-syair nyanyian pada masa sebelum Perang Dunia Kedua, hingga zaman pendudukan militer Jepang di Indonesia, gaya pengisi sisipan dalam interval-interval frase melodi yang agak panjang, dimana teks atau syair bakunya tidak dapat mengisi secara paralel kekosongan itu, maka sudah biasa penyanyi mengisinya dengan kalimat pendek yang tidak ada sangkut paut langsung dengan tendensi syair, yakni Si Nona disayang, atau Si Babah disayang. Sebenarnya kata Babah, adalah kata Arab, yang artinya Juragan, Tuan Majikan; sedangkan hababa berarti biji mataku sayang. Materi Musik Tradisional Lainnya Cara Berlatih Bermain Angklung Mengenal Jenis-jenis Musik Angklung Contoh Alat Musik Tradisional Talempong Bentuk Pencon dan Cara Memainkannya Contoh Alat Musik Tradisional Kentongan dan Cara Memainkannya Teknik Memainkan Alat Musik Tradisional Jenis Musik Tradisi Indonesia Teknik dan Gaya Bernyanyi dalam Musik Tradisi Kedudukan dan Fungsi Musik dalam Tradisi Masyarakat Indonesia

sukubangsa Batak di Sumatra Utara memiliki seni musik yang disebut uning-uningan. Seni musik uning-uningan ini menggunakan banyak alat musik tradisional Sumatra Utara. Dari berbagai alat musik daerah, ada sebuah alat musik yang disebut garantung. Alat musik ini disukai di Sumatra Utara. Dari alat musik ini tercipta alunan melodi yang lembut.

- Indonesia dikenal memiliki beragam kebudayaan dari Sabang sampai Merauke. Sama seperti daerah lainnya, Aceh yang dikenal sebagai rumah dari berbagai suku tentu memiliki kebudayaan khasnya. Hal tersebut dapat dilihat dari alat musik tradisional Aceh yang sering dijumpai dalam perayaan besar maupun untuk menyambut tamu yang datang. Berikut tujuh alat musik tradisional Aceh Serune Kalee Serune kale merupakan alat musik tiup yang berbentuk seperti seruling dan klarinet. Surya Rahman dalam modul berjudul Teknik Instrumen Tiup 2019 menyebutkan nama serune kale berasal dari serune yang berarti alat musik tradisional Aceh dan kale yang merujuk pada daerah Kale di kabupaten Aceh Besar. Serune kalee dimainkan dalam berbagai upacara adat dan perhelatan kebudayaan Aceh. Alat musik Geundrang AcehGeundrang Dilansir dari Warisan Budaya Takbenda Indonesia, geundrang merupakan alat musik bagian dari perangkat musik Serune Kalee dan dimainkan dengan cara dipukul dengan tangan ataupun kayu. Baca juga Daftar Alat Musik Tradisional di Indonesia Geundrang berbentuk seperti gendang yang terbuat dari kayu dan kulit kambing yang diikat dengan rotan. Canang Canang adalah alat musik tradisional aceh berbentuk gong kecil yang dibuat dari kuningan atau perunggu. Jalil Irfandi dkk dalam jurnal berjudul Mecanang Gung Pada Pesta Pernikahan Suku Kluet Kecamatan Kluet Tengah Kabupaten Aceh Selatan 2016, menyebutkan canang merupakan gong medium yang nadanya tidak terlampau rendah sehingga memiliki bunyi yang dengan gong lainnya, cara memainkan canang adalah dengan dipukul. Canang dalam budaya Aceh digunakan sebagai hiburan oleh perempuan yang sedang berkumpul, acara pernikahan, juga dalam mengiringi tarian tradisional Aceh. Arbab Arbab adalah alat musik tradisional Aceh yang memiliki bentuk mirip dengan biola. Arbab terbuat dari tempurung kelapa, bambu, kulit kambing, dan dawai yang terbuat dari benang hori. Sementara alat geseknya terbuat dari bulu ekor kuda ataupun ijuk pohon enau yang kuat. Alat musik Bangsi Alas, tradisional Aceh Bangsi Alas Bangsi Alas atau bensi merupakan alat musik tiup tradisional Aceh yang terbuat dari bambu dan dimainkan dengan bentuk yang mirip dengan seruling. Bensi dibuat dengan dari bambu pilihan agar dapat menghasilkan nada yang bagus. Baca juga Alat Musik Daerah Bengkulu Beberapa buah bamboo akan dihanyutkan secara bersamaanke sungai, bamboo yang paling pertama hanyutlah yang akan dipilih untuk membuat Bengsi Alas.

5ncXQ.
  • hjafj412tg.pages.dev/13
  • hjafj412tg.pages.dev/402
  • hjafj412tg.pages.dev/401
  • hjafj412tg.pages.dev/294
  • hjafj412tg.pages.dev/388
  • hjafj412tg.pages.dev/154
  • hjafj412tg.pages.dev/182
  • hjafj412tg.pages.dev/354
  • di daerah aceh terdapat musik yang disebut