Peranpenting organisme dalam tanah yang pertama adalah sebagai dekomposer. Organisme di dalam tanah dapat melakukan dekomposisi atau penguraian terhadap bahan-bahan organik yang berasal dari sisa makhluk hidup, misalnya daun-daun yang jatuh ke tanah, ranting-ranting, dan jasad hewan yang telah mati.
Ketahui peran tanah dan organisme tanah lewat games yang biasa kamu mainkan dan kartun yang biasa kamu tonton! Penasaran, kan? Baca sampai habis, ya! — Siapa yang punya game Hay Day di smartphone-nya? Atau Harvest Moon di komputer? Farmville atau Stardew Valley mungkin? Punya, kan? Coba gengs, kita ingat-ingat kembali, kegiatan apa sih, yang dilakukan di games itu? Yapss.. Kamu betul! Beternak dan bercocok tanam. Dalam kegiatan tersebut, tanah merupakan komponen yang sangat penting. Kira-kira peran tanah di sana, apa ya? 1. Sebagai alat pertumbuhan tanaman Ketika kamu menanam padi atau jagung di game seperti Stardew Valley, tentunya kamu bertujuan untuk mendapatkan hasil panen yang bagus kan, supaya kamu mendapatkan uang yang banyak ketika menjualnya. Nah, agar kamu bisa mendapatkan hasil panen yang baik, tanah memegang peranan penting dalam menjaga pertumbuhan tanaman. Stardew Valley Sumber Dengan cara apa? Yaitu dengan menampung air kelembaban dan mempertahankan jumlah pemasukan oksigen di dalam air, sehingga mineral dan nutrisi yang diberikan kepada tanaman memiliki kualitas yang baik. Baca juga Mengenal Hukum Mendel tentang Pewarisan Sifat pada Makhluk Hidup Selain memberikan nutrisi, tanah juga memberikan perlindungan kepada akar dan tanaman, lho. Perlindungan yang diberikan memiliki tujuan agar akar tetap tegak saat pertumbuhan berlangsung, juga melindungi tanaman dari erosi dan kerusakan. 2. Sistem penyaringan air Di game seperti Stardew Valley, kita menyiram tanaman juga, kan? Nah, ternyata, air yang baik untuk digunakan menyiram tanaman adalah air bersih yang berasal dari dalam tanah, lho. Hmmm.. Bukannya karena tercampur tanah airnya jadi kotor? Menyiram tanaman di games Sumber Yap, kamu nggak salah. Air tanah berasal dari air hujan yang turun ke tanah. Di permukaan tanah, air memang kotor. Tapi itu hanya sebagian dari air hujan yang turun. Kebanyakan air menyusup ke dalam tanah yang berlapis-lapis. Lapisan-lapisan tanah. Debu, bahan kimia dan kotoran lainnya disaring oleh lapisan-lapisan tanah. Lalu pada lapisan tertentu, terdapat air yang bersih dan jernih, yang kemudian bisa kamu gunakan untuk menyiram tanamanmu. 3. Penyimpan gas karbon dan gas atmosfer lainnya Kamu ingat nggak kartun Shaun the Sheep? Domba-dombanya tumbuh dengan sehat dan bugar, kan? Kok bisa? Shaun The Sheep Sumber Karena domba-domba tersebut mengonsumsi rerumputan yang berkualitas. Rerumputan dan tumbuhan yang berkualitas dihasilkan dari tanah yang mendaur ulang nutrisi dan gas-gas hasil dari efek rumah kaca, seperti Fosfor P, Nitrogen N, dan karbondioksida CO2. Baca juga Pengertian, Penggolongan, dan Penerapan Bioteknologi Selain menghasilkan rerumputan yang berkualitas, dengan menampung gas-gas tersebut, tanah juga berperan untuk mengurangi gas yang dihasilkan dari efek rumah kaca yang sedang terjadi saat ini. 4. Habitat untuk serangga dan organisme lainnya Eits.. Tanah tidak hanya untuk membantumu mendapatkan hasil panen yang baik, lho. Pernah nonton kartun A Bug’s Life? Banyak sekali serangga dan organisme yang hidup di tanah, kan? Kira-kira, tanah berbuat apa ya untuk mereka? A Bug’s Life Sumber Bagi serangga dan organisme lainnya, tanah menjadi tempat tinggal untuk mendapatkan udara dan makanan yang mereka butuhkan. Selain itu, serangga juga membutuhkan tempat untuk bertelur dan menetaskan telurnya. Peran tanah sangat penting untuk membantu kebutuhan kita. Sebabnya, kita harus menjaga kesehatan tanah. Tapi kita nggak sendirian, lho dalam membantu meningkatkan kualitas dan kinerja tanah. Kita dibantu oleh organisme-organisme yang tinggal di tanah. Yuk, simak gambar berikut untuk mengetahui peran organisme tanah! Peran organisme tanah. Sekarang kamu sudah tahu, kan berbagai macam peran tanah yang terdapat pada games dan kartun? Selain berperan di sana, tanah juga berperan di kehidupan nyata, yaitu untuk membantu kita mendapatkan hasil tanaman yang berkualitas juga mendapatkan air bersih. Baca juga Konsep Pewarisan Sifat pada Makhluk Hidup Di samping itu, terdapat juga peran organisme tanah yang membantu memaksimalkan kinerja tanah. Hal ini menunjukkan adanya interaksi di dalam sebuah ekosistem, yang membuktikan bahwa selama kita hidup, akan selalu ada yang namanya kerja sama. Gimana, gengs? Asyik, kan belajar biologi? Kamu bisa tahu hal menarik di kehidupan ini yang ternyata ada di dalam sebuah permainan. Penasaran dengan hal menarik lainnya? Ayo cek ruangbelajar sekarang juga! Artikel ini telah diperbarui pada 15 Maret 2022.
Kemudian saya sangat menyarankan anda untuk membaca pertanyaan selanjutnya yaitu Kegiatan pengamatan peran tanah bagi kehidupan dapat dilihat pada gambar tersebut, sehingga beberapa hewan dapat terperangkap di dalam gelas. Kesimpulan hasil pengamatan tersebut adalah? beserta jawaban penjelasan dan pembahasan lengkap.
Saat kamu sedang berjalan-jalan di halaman rumahmu, kamu mungkin pernah melihat lubang di sekitar sana, baik berukuran kecil maupun besar. Nah, sebenarnya ini adalah ulah dari hewan-hewan yang hidup di bawah tanah dan hewan lain yang suka banyak hewan yang hidup di bawah tanah dan suka menggali. Ini dilakukan dengan berbagai tujuan yang berbeda, mulai dari berlindung, berkembang biak, hingga mencari ini, kita akan membahas hewan apa saja yang memiliki kebiasaan menggali tanah. Simak terus informasi berikut ini yang telah dirangkum dari laman Wildlife Informer dan A-Z Sigungilustraai sigung StoneSigung adalah hewan yang dikenal menggemaskan tetapi memiliki bau tidak sedap. Yang tidak banyak diketahui orang adalah bahwa sigung juga memiliki kebiasaan menggali lubang. Bahkan, di banyak negara di mana sigung umum ditemukan, hewan ini menjadi pelaku utama perusakan halaman dengan menggali menggali tanah untuk dapat masuk ke dalamnya dan mencari larva serangga. Jadi, untuk menghalau sigung agar tidak menggali dan merusak halaman, yang perlu kamu lakukan adalah menyingkirkan belatung putih di tanah menggunakan bahan kimia yang aman. Dari sana, sigung akan menganggap bahwa tidak ada makanan yang tersedia sehingga mereka memutuskan untuk meninggalkan tempat Tikus molilustrasi tikus mol mol adalah penggali yang andal dan suka membuat lubang di halaman. Seekor tikus mol mampu membuat terowongan sepanjang 5 meter per jam di tanah yang sesuai, dan ini dapat menyebabkan kerusakan signifikan pada akar dan melemahkan permukaan tanah yang digali tikus mol cukup mudah, yaitu gundukan tanah berbentuk gunung tanpa lubang masuk atau keluar. Meskipun dinilai merusak tampilan halaman, tetapi tikus mol memberikan manfaat untuk aerasi dan pemupukan tanah, serta pengendalian hama untuk belatung putih yang juga merusak halaman Rayapilustrasi rayap ditemukan di belahan bumi mana pun, kecuali Antartika. Rayap membangun sarang mereka dari kotoran, tanah, dan ini memiliki struktur yang rumit dan memiliki banyak fungsi. Sarang ini melindungi rayap dari cuaca buruk, predator, penyakit, menyimpan makanan, dan menjadi tempat untuk merawat juga hidup dalam kelompok di mana masing-masing anggota memiliki tugasnya sendiri-sendiri. Misalnya, ada seekor ratu yang subur dan raja yang menjadi jodohnya seumur yang bertugas mempertahankan sarang. Sementara, rayap pekerja melakukan hal lainnya, seperti menjaga ratu, mencari makan, mencerna selulosa, dan memberi makan rayap lain di dalam sarang. Baca Juga 7 Hewan Ini Punya Daya Ingat Terbaik, Mengesankan! 4. Burung hantu penggaliilustrasi burung hantu penggali hantu penggali adalah salah satu dari sedikit jenis burung yang hidup di liang dan banyak ditemukan di padang rumput Amerika Utara dan Selatan. Burung hantu berukuran kecil ini juga cukup unik karena aktif di siang hari, sedangkan burung hantu pada umumnya aktif di malam hari. Burung hantu penggali kadang-kadang hidup dalam koloni burung hantu penggali lainnya, dan kadang-kadang tinggal dekat dengan pertanian, jalan raya, dan merasa terancam, burung ini akan masuk ke dalam liangnya dan mengeluarkan suara seperti ular derik untuk menakut-nakuti lawan. Dalam membuat liang, burung hantu penggali melapisi liangnya dengan kotoran sapi. Cara ini berguna untuk mengendalikan lingkungan dan menarik serangga yang merupakan mangsa Kelinciilustrasi kelinci penggali yang terkenal disebut warrens. Liang milik kelinci memiliki lebih dari satu bukaan dan sejumlah ruang dan biasanya memiliki kedalaman sekitar 2 ini biasanya dibangun di lereng atau tepi sungai karena tempat tersebut memiliki drainase yang lebih baik. Namun, pada umumnya mereka dapat membangun sarang di mana menghabiskan sebagian besar waktu mereka di dalam liang dan hanya keluar di malam hari untuk mencari makan. Saat waktu berkembang biak, betina membangun liang terpisah. Setelah bayi lahir, ibu akan menutup ruangan dengan tanah sambil mencari makan. Ini bertujuan untuk membuat bayi kelinci tetap hangat dan melindungi mereka dari ancaman, termasuk ayah mereka Prairie dogilustrasi prairie dog dog atau anjing padang rumput adalah jenis tupai yang terkenal karena kemampuan membuat liang yang rumit. Sebagian besar hewan ini ditemukan di Amerika Serikat bagian barat dan Meksiko. Meskipun liang ini terkadang dianggap sebagai masalah bagi petani dan peternak, tetapi prairie dog memainkan peran penting dalam dibangun sedemikian rupa sehingga prairie dog yang tinggal di dalamnya dapat tetap hangat di musim dingin dan sejuk di musim panas. Liang ini juga memiliki ventilasi yang baik dan menjaga terowongan dari yang dibuat dapat memiliki panjang total 10 m dan kedalaman hampir 3 meter. Di dalam liang biasanya terdapat beberapa ruang, seperti kamar untuk bayi, untuk tidur di malam hari, untuk berlindung di musim dingin, dan untuk bersembunyi dari Badgerilustrasi badger adalah mamalia kerabat musang yang memiliki tubuh jongkok, rendah ke tanah, dan cakar yang panjang dan kuat. Fitur seperti ini sangat mendukung badger dalam aktivitas menggali tanah. Liang yang dibuat badger disebut sett, dan digunakan untuk tinggal sendiri atau dalam kelompok badger memiliki beberapa lubang pintu masuk dan terowongan yang saling berhubungan. Terowongan ini dapat membentang sejauh 300 m dan dapat mencapai kedalaman 20 memiliki ukuran cukup lebar untuk menampung tubuh badger yang lebar. Selain tanah, badger juga bisa menggali liang di bawah fondasi bangunan, jalan setapak, dan jalan kali, hewan yang menggali tanah dianggap sebagai hama. Namun, penting untuk diingat bahwa hewan penggali merupakan bagian integral dari kesehatan tanah dan ekosistem yang seimbang. Jadi, pikirkan baik-baik sebelum memusnahkan hewan penggali tanah di sekitar halamanmu. Baca Juga Dikenal Pendiam, 7 Hewan Ini Tak Punya Suara Sama Sekali
Macammacam organisme tanah dapat kamu lihat pada gambar berikut! Organisme tanah berperan dalam penguraian (dekomposisi) bahan-bahan organik yang berasal dari sisa makhluk hidup. Misalnya, daun-daun yang telah jatuh ke tanah, ranting-ranting, dan jasad hewan yang telah mati akan diuraikan menjadi materi organik yang lebih sederhana.
ewan tanah adalah semua organisme yang hidup di tanah, baik di permukaan tanah maupun di dalam tanah Poerwowidodo, 1992. Sebagian atau seluruh siklus hidup hewan tanah berlangsung di dalam tanah serta dapat berasosiasi dan beradaptasi dengan lingkungan tanah. Kelompok hewan tanah ini sangat banyak dan beranekaragam, mulai dari Protozoa, Rotifera, Nematoda, Annelida, Mollusca, Arthropoda, hingga Vertebrata tanah bertanggung jawab terhadap penghancuran dan sintesis organikSuin, 2012. Hewan tanah dapat diklasifikasikan berdasarkan pendekatan taksonomi dan fungsionalnya Sugiyarto, 2000. Brussaard 1998 membedakan 3 kelompok fungsional organisme tanah, yaitu biota akar Mikorizha, Rhizobium, dan Nematoda, decomposer mikroflora, mikrofauna, dan mesofauna, dan “ecosystem engineer” mesofauna dan makrofauna. Berbagai kelompok organisme dapat menunjukkan fungsi ganda, misalnya cacing tanah berperan sebagai dekomposer sekaligus “ecosystem engineer”. Klasifikasi hewan tanah dikelompokkan atas dasar ukuran tubuh Lavelle & Spain, 2001; Suhardjono & Adisoemarto, 1997; Walwork, 1970, kehadirannya di tanah Coleman et al., 2004, habitat yang dipilihnya Suin, 2012, caranya mempengaruhi sistem tanah Rahmawaty, 2000; Rahmawaty, 2004, dan kegiatan makannya Suin, 2012. Coyne & Thompson 2006 berpendapat bahwa cara termudah dan sederhana untuk mengklasifikasikan hewan tanah adalah berdasarkan ukuran atau panjang tubuh. Penjelasan-penjelasan klasifikasi hewan tanah adalah sebagai berikut. 1. Klasifikasi Berdasarkan Ukuran Tubuh Sistem klasifikasi hewan tanah dapat didasarkan pada ukuran tubuh, yaitu mikrofauna, mesofauna, dan makrofauna. Namun, untuk ukuran tubuh sebagai dasar Klasifikasi itu memiliki banyak versi. Lavelle & Spain 2001 menjelaskan bahwa mikrofauna berukuran 0,1-10 mm. Wallwork 1970 mengelompokkan hewan tanah menjadi mikrofauna 0,2-2 mm, mesofauna 2-10 mm dan makrofauna >10 mm. Menurut Suhardjono & Adisoemarto 1997 “berdasarkan ukuran tubuh hewan tanah dikelompokkan menjadi 1. Mikrofauna, kelompok binatang yang berukuran tubuh 10,5 mm, seperti Insekta, Crustaceae, Chilopoda, Diplopoda, Mollusca, dan vertebrata kecil”. Kelompok mesofauna terdiri atas Nematoda, Oligochaeta, Enchytracid, mikroarthropoda, Acarina dan Collembola. Adapula Oribatida, Proturan, Japygida, Scolopendrella, Pauropoda, Pauropus, Staphylinidae, Cheloneathid, Miliped, Centipede, dan larva Scarabarida Odum, 1998. Salah satu organisme tanah adalah hewan yang termasuk dalam kelompok makrofauna terdiri dari Milipida, Isopoda, Insekta, Mollusca, dan Annelida. Hewan kelompok makrofauna tanah adalah Annelida, Mollusca, Arthropoda, dan vertebrata kecil, diantaranya yang paling banyak ditemukan hidup di tanah adalah dari kelompok Arthropoda, seperti Insecta, Arachnida, Diplopoda, dan Chilopoda. Cacing tanah merupakan makrofauna yang paling dikenal dan dapat dikatakan yang terpenting dari hewan tanah, terutama peranannya sebagai “ecosystem engineer” Coleman et al., 2004. Protozoa merupakan salah satu contoh mikrofauna. Tanah sangat kaya akan Protozoa yang berperan sebagai predator mikroba tanah. 37 Hewan Tanah Protozoa cenderung ditemukan pada pori-pori tanah Killham, 1994. Makrofauna tanah mencakup Makroarthropoda, Oligochaeta cacing tanah. Makrofauna tanah lebih resisten terhadap kondisi fisik dan kimia tanah dibandingkan hewan tanah lain yang lebih kecil. Hewan tanah yang dominan pada kelompok mesofauna adalah Rotifera, Tartigrada, dan Mikroarthropoda terutama Acari dan Collembola. Sebagian besar dari anggota mesofauna termasuk ke golongan permanent residents Coyne & Thompson, 2006. 2. Klasifikasi Berdasarkan Kehadiran Berdasarkan kehadirannya hewan tanah dibagi atas kelompok transient, temporary resident, periodic, dan permanent Suin, 2012.Berdasarkan kehadirannya, Coleman et al.2004 membagi hewan tanah menjadi empat kelompok. Transient, yaitu hewan yang saat fase tidur istirahat/hibernasi berada di dalam tanah, pada saat musim dingin sebaliknya hidup dan beraktivitas pada lapisan tanaman, contohnya “Ladybird beetle” atau Hippodamea sp. Temporary resident, yaitu hewan yang saat fase telur hingga “juvenile” berada di dalam tanah sedangkan pada fase dewasa hidup di atas permukaan tanah, contohnya Tipula sp Diptera. Larva hewan ini mendapatkan makanan dengan cara mendekomposisi sisa-sisa serasah dalam tanah. Periodic, yaitu hewan yang menghabiskan hidupnya di dalam tanah. Fase dewasa terkadang hidup di atas permukaan tanah, contohnya Forticula sp Dermaptera. Permanent, yaitu hewan yang secara permanen menetap di dalam tanah dan mampu beradaptasi pada berbagai kedalaman tanah, contohnya Batrisodes sp. Berdasarkan keberadaannya di tanah, Hole 1981 membagi hewan tanah ke dalam 6 kategori, sebagai berikut 1 Pemanen, yaitu hewan tanah yang selruh hidupnya di dalam tanah, contohnya cacing tanah dan Collembola; 2 Sementara, yaitu hewan tanah yang satu fase daur hidupnya berada dalam tanah, contohnya larva serangga; 3 Periodik, yaitu hewan tanah yang sering berpindah-pindah masuk dan keluar dari tanah, contohnya bentuk-bentuk aktif serangga; 4 Bertukar-tukar, yaitu satu atau lebih generasi hewan tanah yang berada dalam tanah, generasi lainnya hidup di atas tanah, contohnya Rhopalosiphoninus dan Biorhiza; 5 Mendiami sementara, yaitu fase inaktif hewan tanah telur, pupa, fase hibernasi berada di tanah dan fase aktif tidak berada di tanah, contohnya serangga; 6 Kebetulan, yaitu hewan yang jatuh atau tertiup angin dari tajuk dan masuk ke dalam tanah, contohnya larva serangga dari tajuk pohon dan hewan permukaan yang jatuhnya ke dalam lubang tanah. 3. Klasifikasi Berdasarkan Habitat Berdasarkan habitatnya hewan tanah ada yang digolongkan sebagai epigeon hidup pada lapisan tumbuh-tumbuhan dipermukaan tanah, hemiedafon hidup pada lapisan organik tanah dan euedafon hidup pada tanah lapisan mineral Suin, 2012. Handayanto & Hairiyah 2009, dan Lavelle et al. 1994 membedakan hewan tanah menjadi tiga kelompok berdasarkan habitatnya, yaitu hewan yang hidup pada lapisan tanah yang lebih dalam yaitu Endogeic. Hewan yang hidup pada serasah dan lapisan tanah yang lebih dangkal yaitu Epigeicdan hewan yang hidup pada permukaan tanah yaitu Anecic. Anecic terkadang juga terdapat pada tanah yang lebih dangkal. Endogeic yaitu hewan yang hidup di dalam tanah, pemakan bahan organik dan akar tumbuhan yang mati serta liat gephagus. Tipe ini disebut juga “ecosystem engineer”. Cacing tanah yang tergolong tipe ini berkembang dan berinteraksi dengan mikroorganisme tanah untuk melepaskan enzim yang berguna dalam dekomposisi bahan organik yang berkualitas rendah. Beberapa jenis dapat menghancurkan bahan organik tanah, terutama “fraksi ringan” karena cacing tanah mampu memproduksi enzim tertentu. Epigeic adalah kelompok hewan yang hidup dan makan dipermukaan tanah, berperan dalam penghancuran seresah dan pelepasan unsur hara tetapi tidak aktif dalam penyebaran serasah ke dalam profil tanah. Tipe ini disebut “litter transformers” atau “penghancur serasah”, karena berperan dalam dekomposisi in-situ melalui fragmentasi dan melumatkan fisik serasah tanpa mengubah susuna kimianya. Anecicyaitu jenis hewan yang memindahkan serasah dari permukaan tanah dan aktif memakan serta bergerak ke dalam tanah untuk berlindung dari serangan predator maupun kondisi iklim yang kurang menguntungkan. Pengaruh utama anecic ini adalah memindahkan serasah dari lapisan serasah dan membawanya ke tempat atau lingkungan lain yang berbeda, misalnya tanah lapisan bawah. Keadaan ini mengubah secara dramatis kinetik dekomposisi dan penyebaran produk-produknya secara terpisah. Tipe ini disebut ecosystem engineers atau “kelompok 39 Hewan Tanah penggali”, tipe ini akan mempengaruhi sifat fisik tanah antara lain struktur dan konduktifitas hidrolik. 4. Klasifikasi Berdasarkan Caranya Mempengaruhi Sistem Tanah Berdasarkan kemampuan mempengaruhi sistem dalam tanah, hewan tanah dapat dikelompokkan menjadi dua, sebagai berikut. a Eksopedonik, yaitu berpengaruh dari luar. Kelompok ini terdiri atas hewan berukuran besar, sebagian besar “tidak menghuni sistem tanah”, meliputi Mamalia, Aves, Reptil, dan Amfibi. b Endopedonik, yaitu berpengaruh dari dalam. Kelompok ini terdiri atas hewan kecil dan sedang umumnya berdiameter <1 cm, menetap dalam tanah sehingga berpengaruh terhadap penampilannya dari bagian dalam, meliputi Heksapoda, Myriopoda, Arachnida, Crustacea, Tardigrada, Onychopora, Oligochaeta, Hirudinea, dan Gastropoda Rahmawaty, 2000. 5. Klasifikasi Berdasarkan Makanan Berdasarkan kegiatan makannya, hewan tanah ada yang bersifat herbivora, saprovora, fungivora, dan predator Suin, 2012. Wallwork 1970 membagi hewan tanah berdasarkan pola makan. Carnivore yaitu predator dan binatang parasit, contohnya beberapa anggota Coleoptera, tungau mesostigmatid. Opiliones, Chelonitida, Scorpion, Centipede, Diptera, dan beberapa Nematoda. Phytophagus, terdiri dari pemakan tumbuhan Mollusca dan larva Lepidoptera, fauna pemakan akar tanaman Nematoda parasit tanaman, Symphylidae, larva Diptera, Coleoptera, Lepidoptera, Mollusca dan Orthoptera pelubang serta fauna pemakan kayu rayap, larva kumbang dan tungau Pthiracaroidae. Saprophagus, yaitu hewan tanah pemakan tumbuhan mati atau bahan organik yang busuk Lumbricidae, Enchytraeid, Isopoda, Milipedes, tungau, Collembola dan serangga. Beberapa dari mereka juga merupakan pemakan feses coprophages, pemakan kayu xylophages dan pemakan bangkai necrophages yang seringkali disebut sebagai detritivor. Microphytic-feeders, yaitu pemakan jamur, spora, algae, lichen dan bakteri misalnya tungau Saprophagous, Collembola serta serangga pemakan fungi. Miscellaneus-feeders, yaitu pemakan tumbuhan dan hewan, kayu atau herba misalnya Nematoda, tungau Cryptostigmata, Collembola, larva Diptera dan larva Coleoptera. Beberapa hewan tanah bersifat herbivora. Mereka memakan tumbuhan, hidup dekat atas akar, dan sekaligus memakan tumbuhan yang telah mati. Bila hewan tersebut telag mati, maka jasad mereka juga memberi nutrisi bagi tumbuhan dan hewan lain. Hewan tanah adalahkelompok heterotrof utama tanah atau “makhluk hidup di luar tumbuh-tumbuhan dan bakteri yang hidupnya tergantung dari tersedianya makhluk hidup produsen”. Dekomposisi di tanah aan terhambat bila makrofauna dan mesofauna tidak bekerja. Kehadiran hewan tanah bergantung pada ada tidaknya sumber energi. Perkembangan dan aktivitas hewan tanah akan berlangsung baik apabila faktor lingkungan baik dan secara timbal balik akan memberikan dampak positif bagi kesuburan tanah. Interaksi antar hewan tanah merupakan pasti terjadi sebab hewan tanah menjadi penyusun food websdi tanah Arief, 2001; Rahmawaty, 2004. Proses dekomposisi berlangsung sebagai berikut makrofauna akan mencacah materi yang mati, kemudian masuk ke usus dan selanjutnya dibuang dalam bentuk butiran feses. Butiran feses akan dimakan mesofauna maupun makrofauna lain yang selajutnya diekskresikan dalam bentuk butiran feses. Materi tersebut akan diuraikan oleh mikroorganisme khususnya kelompok bakteri. Butiran feses itu dapat pula dimakan oleh mikrofauna dan mengalami proses perombakan karena adanya aktivitas enzim spesifik pencernaan mikrofauna tersebut. Dekomposisi semakin berjalan sempurna manakala hasil ekskresi mikrofauna diuraikan mikroorganisme sampai pada tahap pembentukan mineral. Proses tersebut juga menyebabkan mikroorganisme yang mati menghasilkan mineral-mineral yang berguna bagi tumbuhan Rahmawaty, 2004. Apabila kita memahami aliran energi sebagaimana yang diuraikan tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa hewan tanah khususnya mesofauna dan mikrofauna memaksimalkan proses penguraian materi sampai pada struktur sederhana yang dapat digunakan tumbuhan untuk hidup. 6. Klasifikasi Berdasarkan Fungsinya dalam Ekosistem Menurut Breure 2004 dan Widyati 2013 ukuran hewan tanah akan mempengaruhi fungsinya dalam ekosistem. Berdasarkan hal tersebut, hewan tanah dikelompokkan menjadi dua, yaitu kelompok “pengendali biologi” dan kelompok “perekayasa lingkungan”. Mikrofauna dan mesofauna misalnya Protozoa, Nematode, Collembola, dan mites termasuk dalam kelompok pengendali biologi yang menentukan besar 41 Hewan Tanah kecilnya populasi bakteri dan jamur dalam suatu ekosistem. Kelompok ini akan memakan bakteri dan jamur sehingga populasi patogen dapat terkendali. Makrofauna misalnya cacing tanah, rayap, dan semut termasuk dalam kelompok perekayasa lingkungan. Saat terjadinya proses penguraian dan partikel-partikel bahan organik akan didistribusikan oleh semut, rayap, maupun cacing tanah. Bio Intelligence Service, Europe Commission sejak 2010 telah mengelompokkan makhluk hidup penghungi tanah atas dasar fungsinya dalam tiga kelompok,yaitu kelompok perekayasa kimia chemical engineers, kelompok regulator kehidupan biological regulator, dan kelompok perekayasa ekosistem ecosystem engineers. Makhluk hidup yang termasuk kelompok perekayasa kimia adalah bakteri, jamur dan protozoa. Mereka melakukan fungsi proses penguraian bahan organik menjadi mineral siap pakai/ hara. Makhluk hidup yang termasuk kelompok pengendali kehidupan, yaitu golongan avertebrata tanah seperti Nematoda, Collembola, mites, laba-laba dan semut. Kelompok ini mengendalikan dinamika populasi makhluk hidup lainnya. Kelompok pengendali kehidupan akan memakan tumbuhan, avertebrata lain, dan mikroba. Makhluk hidup termasuk kelompok perekayasa ekosistem ketika mampu menyediakan materi atau menata habitat makhluk hidup yang lain Widyati, 2013.
Peranhewan tanah pada gambar tersebut adalah . answer choices Menambat nitrogen di udara Memakan sisa-sisa bahan organik Memberi pengaruh pada tekstur tanah Meningkatkan penyerapan air oleh tanah Question 4 30 seconds Q. Perhatikan gambar berikut! Hewan yang memiliki peran untuk memakan sisa bahan organik ditunjukkan dengan angka .
ewan tanah merupakan salah satu komponen ekosistem tanah yang berperan dalam memperbaiki struktur tanah melalui penurunan berat jenis, peningkatan ruang pori, aerasi, drainase, kapasitas penyimpanan air, dekomposisi bahan organik, pencampuran partikel tanah, penyebaran mikroba, dan perbaikan struktur agregat tanah Witt, 2004. Walaupun pengaruh hewan tanah terhadap pembentukan tanah dan dekomposisi bahan organik bersifat tidak langsung, secara umum dapat dipandang sebagai pengatur terjadinya proses fisik, kimia maupun biokimia tanah Hill, 2004. Berbagai jenis hewan tanah yang umumnya termasuk anggota invertebrata telah banyak dilaporkan memegang peranan penting dalam proses-proses yang terjadi di dalam ekosistem, terutama di daerah tropis Lavelle et al., 1994. Peran hewan tanah adalah mendekomposisi bahan organik, berbentuk segar, setengah segar, lapuk, maupun mati membentuk senyawa yang lebih sederhana yang dapat dimanfaatkan oleh tumbuhan atau meningkatkan kesuburan tanah Buckman & Brady, 1982. Peran hewan tanah pada ekosistem tanah cukup besar dalam menentukan kualitas dan struktur tanah. Peran hewan tanah dalam proses perombakan bisa terlaksana secara langsung ataupun tidak langsung. Secara langsung karena memakan dan menghancurkan bahan organik, dan secara tidak langsung berupa keikutsertaannya dalam meningkatkan jumlah mikroflora tanah yang juga berperan dalam proses perombakan bahan organik Deshmukh, 1992. Komponen biotik di dalam tanah memberi sumbangan terhadap proses aliran energi dari ekosistem tanah. Kelompok biotik ini melakukan penguraian sisa-sisa tumbuhan dan hewan yang telah mati dekomposisi. Hewan tanah merupakan salah satu komponen dalam ekosistem tanah, berperan dalam memperbaiki struktur tanah melalui penurunan berat jenis bulk density, peningkatan ruang pori, aerasi, drainase, kapasitas penyimpanan air, dekomposisi sisa organik, pencampuran partikel tanah, dan penyebaran mikroba Anwar et al., 2006; Hanafiah et al., 2003. Mikrofauna memacu proses dekomposisi bahan organik dengan memperkecil ukuran bahan dengan enzim selulase yang kemudian dimanfaatkan oleh mikroba perombak lainnya. Mesofauna dan makrofauna selain memperkecil ukuran bahan organik, aktivitas metabolismenya menghasilkan feses yang mengandung berbagai hara dalam bentuk tersedia bagi tanaman dan biota tanah lainnya. Beberapa makrofauna seperti cacing tanah mempunyai peranan penting dalam mempengaruhi kesehatan dan produktivitas tanah. Lubang cacing merupakan rongga-rongga dalam tanah yang dapat meningkatkan aerasi, penetrasi akar, dan infiltrasi air Curry & Good, 1992. Kotoran cacing casting merupakan campuran tanah dengan bahan organik yang telah dicerna yang mengandung berbagai hara yang tersedia bagi tanaman Lake & Supak, 1996. Makrofauna tanah merupakan bagian dari biodiversitas tanah yang berperan penting dalam perbaikan sifat fisik, kimia dan biologi tanah melalui proses imobilisasi dan humifikasi. Saat proses dekomposisi bahan organik, makrofauna tanah lebih banyak berperan dalam proses fragmentasi comminusi serta memberikan fasilitas lingkungan mikrohabitat yang lebih baik bagi proses dekomposisi lebih lanjut. Proses dekomposisi dilakukan oleh kelompok mesofauna dan mikrofauna tanah serta berbagai jenis bakteri dan fungi Sugiyarto, 2000. Beberapa jenis makrofauna tanah tidak hanya mampu melapukkan memecah bahan organik, tepai juga mampu merangsang kehadiran beberapa jenis mikroba untuk berasosiasi mempercepat proses dekompisisi Sazali, 2015. Hewan tanah melaksanakan dua proses yang berlainan dalam perombakan. Pertama, pengecilan adalah reduksi ukuran partikel organik, yang terjadi berkat aktivitas makan hewan-hewan tanah. Kedua, katabolisme adalah pemecahan secara biokimia molekul organik kompleks berkat proses pencernaan hewan dan mikroflora tanah Deshmukh, 1992. Selain berperan dalam proses perombakan bahan organik dan memperbaiki struktur tanah, hewan tanah juga berperan menaikkan nilai tukar kation dan menyumbang nitrogen bagi tanah. Dalam 53 Kajian Fungsi Hewan Tanah hubungan timbal balik dengan mikroba, hewan tanah akan melakukan fungi meremah atau mencacah, memakan, melakukan proses enzimatis sehingga membantu perombakan oleh mikroba, dan membantu pertukaran kimia hasil dekomposisi bahan organik Khairia, 2009. Tanah yang kekurangan bahan organik menjadi padat, karena salah satu fungsi bahan organik adalah untuk memperbaiki tekstur dan struktur tanah. Fungsi lain bahan organik adalah sebagai sumber mineral sehingga di dalam tanah tersedia unsur hara yang diperlukan tanaman. Bahan organik secara berangsur-angsur mengalami mineralisasi membentuk hara di dalam tanah. Kondisi tanah yang kekurangan bahan organik akan menyulitkan tanaman menyerap unsur hara yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman Hardjowigeno, 1995. Hewan tanah menata aerasi tanah karena adanya lubang yang dibentuk sedemikian sehingga sirkulasi udara berlangsung maksimal. Eksresi yang dilakukan hewan tanah atau ketika ia mati menjadi penyedia unsur hara pada tanah Suin, 2012. Hewan tanah adalah kelompok heterotrof utama. Proses perombakan akan berjalan sangat lambat bila tidak didukung kehadiran hewan tanah Rahmawaty, 2004. Hewan tanah umumnya terakumulasi dalam jumlah besar pada bagian top soil. Bagian atas tanah ini menjadi media yang paling baik dalam mendukung aktivitas hidup hewan tanah Adianto, 1993. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Arief 2001 menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam hal siklus nitrogen pada tanah yang mengalami penambahan hewan tanah, sebesar 20%-50%. Hewan tanah menjadi organisme utama dalam proses pembusukan bahan organik, melalui mekanisme berikut. 1. Menghancurkan organ tumbuhan dan hewa secara fisik dan menyediakan mediapertumbuhan bagi bakteri dan jamur. 2. Membantu pembusukan gula, selulosa, dan lignin. 3. Melakukan proses humifikasi pembentukan humus. 4. Mengaduk dan mencampurkan bahan yang terdekomposisi tanah di atas atau di bawahnya, 5. Memantapkan daya gabung dan agregat bahan organik dengan mineral-mineral Barnes et al, 1997. Hewan tanah bukan merupakan subsistem produsen tetapi sebagai subsistem konsumen dan subsistem dekomposisi. Subsistem dekomposisi menunjukkan peran hewan tanah sebagai makhluk hidup yang mula-mula merombak bahan organik. Hewan tanah akan mencacah, melumat, mengunyah, dan mencampur materi tersebut dengan bahan organik lainnya membentuk fragmen kecil sebelum dirombak dekomposisi mikroba Arief, 2001. Hewan tanah disebut serangga sosial di hutan trofis diprediksi memiliki peran empat kali lebih besar dalam siklus energi dibanding vertebrata. Hewan tanah mampu melakukan perubahan besar dalam lapisan top soil. Akar tanaman yang mati dan bagian tumbuhan lainnya diperoleh dengan mudah, dibusukkan oleh jamur, bakteri-bakteri, dan kelompok makhluk hidup lainnya Ariani, 2009; Sutedjo et al., 1996. Adapun peranan hewan tanah yang berpengaruh terhadap sifat tanah dalam ekosistem dapat ditunjukkan pada Tabel berikut. Tabel Peranan Hewan Tanah Terhadap Sifat Tanah dalam Ekosistem Sumber Dewi, 2011 Menurut Sa’adah 2010 keberadaan hewan memiliki peranannya terhadap sifat-sifat tanah, yaitu Hewan tanah Aktivitas Peranan terhadap Tanah Mikrofauna Mengatur populasi bakteri dan fungsi Perombakan unsur hara Mempengaruhi struktur agregat tanah dan berinteraksi dengan mikroflora Mesofauna Mengatur populasi fungi dan mikrofauna Perombakan unsur hara Menghancurkan sisa tanaman Menghasilkan fecal pellets Menciptakan biopore Meningkatkan humifikasi Makrofauna Menghancurkan sisa tanaman Merangsang kegiatan mikroorganisme Mencampurkan bahan organik dan bahan mineral Penyebaran bahan organik dan mikroorganisme Menciptakan biopore Meningkatkan humifikasi Menghasilkan fecal pellets 55 Kajian Fungsi Hewan Tanah 1. Sifat Fisik Tanah Hewan tanah khususnya cacing tanah berpengaruh nyata terhadap struktur tanah melalui aktivitasnya dalam menggali tanah, mengangkut dan mencampurkan bahan mineral dengan bahan organik yang ada serta pergerakannya dalam memasukkan bahan organik ke horizon yang lebih dalam dan menghasilkan casting. Penelitian menunjukkan bahwa aktivitas 10 ekor cacing tanah selama 3,5 bulan mampu mempengaruhi bobot isi, pori total, penetrabilitas, indeks stabilitas agregat dan permeabilitas tanah. Terpeliharanya biopori oleh hewan tanah akan membentuk agregat tanah yang mantap dan menunjukkan terpeliharanya struktur tanah yang baik. Pada akhirnya kondisi ini mendukung terpeliharanya fungsi hidrologis kawasan pemukiman sebagai bagian dari tangkapan air catchment dan memudahkan peresapan air. 2. Sifat Kimia Tanah Peranan hewan tanah terhadap sifat kimia tanah terutama disebabkan oleh aktivitasnya dalam mempercepat proses dekomposisi bahan organik yang berkaitan dengan penyediaan unsur hara yang penting untuk pertumbuhan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas cacing tanah dapat meningkatkan pH tanah dari kondisi awal 5,9 meningkat menjadi 6,8. Secara umum hewan tanah dipandang sebagai pengatur terjadinya proses biogeokimia dalam tanah. Hewan tanah berperan dalam menentukan kesuburan tanah bahkan beberapa jenis hewan tanah dapat digunakan sebagai indikator tingkat kesehatan tanah di suatu daerah pertanian. Cacing tanah dapat memindahkan insektisida dari permukaan tanah ke dalam tanah dan mencampur adukannya sampai kedalaman 7,5 cm sehingga memperkecil toksisitas zat kimia tersebut terhadap hewan permukaan tanah. Lahan yang diberi mesofauna tanah umumnya mengalami peningkatan hara, khususnya nitrogen sebesar 20%-50%. Sampah organik yang dibuang ke dalam tanah akan digunakan oleh hewan tanah sebagai sumber bahan makanan. Jika jumlah sampah organik berlimpah, hewan tanah akan terus beraktivitas membuat biopori dan berkembang biak, mengunyah dan memperkecil ukuran sampah organik, serta mencampurkannya dengan mikroba yang dapat mempercepat proses pelapukan sampah organik menjadi kompos dan senyawa humus yang dapat memperbaiki kondisi tanah. Selain itu, hewan tanah juga dapat mengurangi emisi CO2 dan gas metan yang merupakan gas rumah kaca penyebab pemanasan global, disamping juga dapat meningkatkan efisiensi penggunaan air, pupuk, serta bahan amelioran lain yang diperlukan dalam upaya perbaikan tingkat kesuburan tanah. Diversitas makrofauna yang aktif dalam tanah, di musim hujan maupun kemarau, berhubungan erat dengan pH, C-organik, rasio C/N dan kadar air tanah gambut. Keanekaragaman makro hewan meningkat dengan meningkatnya pH tanah. pH tanah menentukan komposisi dan jenis hewan. Diversitas hewan yang aktif dalam tanah juga berhubungan erat dengan C-organik. Semakin meningkatnya kandungan C-organik pada tanah gambut justru menurunkan diversitas makrofauna yang aktif dalam tanah. Ini menunjukkan bahwa semakin matang dekomposisi gambut semakin meningkat diversitas makrohewan yang aktif dalam tanah. 3. Sifat Biologi Tanah Aktivitas hewan tanah khususnya cacing dalam proses dekomposisi bahan organik dapat merangsang aktivitas mikroorganisme. Penghancuran bahan organik menjadi ukuran yang lebih halus serta proses enzimatik dalam pencernaan cacing membuat bahan organik menjadi lebih mudah untuk dicerna mikroorganisme. Hewan tanah mampu mengubah lapisan top soil, karena di lapisan tersebut mudah terdapat akar tanaman dan makanan. Akar mati akan dilapukkan dengan cepatoleh fungi, bakteri, serta kelompok organisme lain. Hewan tanah yang mengkonsonsumis bahan organik lapuk, membantu mentransformasi bahan tersebut menjadi komponen yang lebih spesifik. Banyak hewan tanah yang menghabiskan siklus hidupnya di tanah. Tanah menjadi sarang, wilayah bertahan, dan makanan bagi hewan tanah. Pergerakan hewan di dalam tanah akan membentuk rongga-rongga yang baik untuk sirkulasi udara dan memperkaya hara tanah karena adanya ekskresi yang dihasilkan. Hewan tanah menata sifat fisik tanah dan juga membantu perombakan organ organisme yang telah mati. Makrofauna tanah sangat besar peranannya dalam proses dekomposisi, aliran karbon, redistribusi unsur hara, siklus unsur hara, bioturbasi dan pembentukan struktur tanah. Biomassa cacing tanah menjadi bioindikator untuk mengetahui perubahan derajat keasaman tanah, status lapisan organik tanah horizon, kelembaban, dan kondisi 57 Kajian Fungsi Hewan Tanah humus dalam tanah. Jenis rayap juga diketahui berperan membrntuk struktur tanah dan terlibat dalam perombakan bahan organik.
Kelompokhewan tanah sangat banyak dan beraneka ragam, mulai dari Protozoa, Rotifera, Nematoda, Annelida, Mollusca, Arthropoda hingga. Gambar 1 Cacing tanah (sumber: Wikipedia) Berdasarkan ukurannya terdiri atas mikrofauna yang memiliki rentang ukuran tubuh 20 ÎĽm sampai 200 ÎĽm. Hanya ada satu kelompok pada kategori ini, yaitu Protozoa
Berikutadalah peranan penting dari fauna-fauna tanah dalam proses dekomposisi tersebut: Menghancurkan jaringan-jaringan yang ada dan menyediakan sumber energi bagi dekomposer seperti bakteri dan jamur. Melakukan proses pembusukan pada zat-zat seperti gula, selulosa, dan sejenis lignin. Mengubah sisa-sisa tumbuhan menjadi humus.
hptz. hjafj412tg.pages.dev/559hjafj412tg.pages.dev/588hjafj412tg.pages.dev/428hjafj412tg.pages.dev/543hjafj412tg.pages.dev/156hjafj412tg.pages.dev/393hjafj412tg.pages.dev/26hjafj412tg.pages.dev/117
peran hewan tanah pada gambar tersebut adalah