Denganpenekanan untuk saling berbagi dan menjauhi sifat bukhl, kata Kiai Ahsin, sejatinya Allah SWT ingin menguji dan mengetahui mana saja hamba-hamba-Nya yang mau dan ikhlas memberikan harta. Baik itu dalam bentuk infak, sedekah, zakat, bahkan hadiah. Dengan demikian, Allah mengetahui ihwal hamba-Nya yang mau berkorban dan yang tidak mau
Terus jawaban yang D. storge kenapa salah? Karena jawaban ini sudah keluar dari topik yang ditanyakan. Penjabaran yang dijelaskan di atas merupakan informasi tambahan yang berguna sebagai pelengkap bahan pelajaran yang diberikan di sekolah. Untuk rincinya bisa dilihat di buku pelajaran yang digunakan selama ini. Memang masih ada ragam data tambahan terkait yang bisa diambil dari bahan pertanyaan yang diberikan. Karena di luar yang diberikan di buku pelajaran, masih banyak sumber data lain yang bisa digunakan juga. Untuk membantu pengertian, tidak ada salahnya menemukan informasi tambahan dari sumber berbeda dari buku pelajaran. Karena terkadang ada siswa yang lebih mudah mengerti bahan dari luar dibandingkan dengan penyajian buku pelajaran. Baca Juga Jawaban Soal Contoh Benda yang Termasuk Dalam Bahan Keras Adalah? Simak Pembahasannya! Sekianlah jawaban soal kasih yang mau berkorban untuk orang lain disebut dengan dan penjabaran komplitnya. Seluruhnya bisa dipakai sebagai pelengkap pemahaman belajar untuk menjalani ujian yang akan datang.*** Terkini
Kasihtidak berkesudahan.." (1 Korintus 13:4-8a) PENDAHULUAN. 1 Korintus 13 adalah salah satu pasal yang paling di kenal dalam Alkitab, sekaligus pasal yang paling rumit. Bagi kebanyakan orang Kristen, gambaran kasih disini lebih merupakan gagasan ketimbang pengalaman, atau lebih bersifat teoritik ketimbang praktis.
Memang menurut bahasa Yunani ada empat kata untuk kata “kasih/ cinta”. Agape adalah kasih yang tak bersyarat, eros adalah kasih yang menginginkan, philia adalah kasih antara sahabat/ saudara, dan storge adalah ungkapan kasih kodrati, seperti antara orang tua kepada anak namun ungkapan yang keempat ini jarang digunakan dalam karya tulis kuno. Tentang eros, philia dan afraid , kami mengacu kepada surat ensiklik pertama dari Paus Benediktus XVI, yang berjudul Deus Caritas est DCe- God is Love Jika dilihat dari pengertian dasarnya, menurut Paus Benediktus XVI,eros adalah kasih antara pria dan wanita di mana kasih tersebut tidak direncanakan ataupun diinginkan, namun sepertinya tertanam di dalam diri manusia itu. Sedangkan philia adalah kasih persahabatan yang sering dipakai untuk menggambarkan kasih antara Kristus dan para murid-Nya, dan afraid adalah kasih menurut pengertian Kristiani lih. DCe, 3, yang mengacu kepada kasih yang rela berkorban lih. DCe, 7. Paus Benediktus mengatakan bahwa menurut Perjanjian Lama bahasa Yunani, kata eros hanya tertulis dua kali, sedangkan dalam Perjanjian Baru, kata eros sama sekali tidak digunakan. Menurut pengertian Yunani, eros artinya adalah “divine madness“, namun penerjemahannya di dalam agama Yunani adalah dengan praktek prostitusi dalam kuil- kuil mereka, di mana manusia seolah- olah dijadikan alat untuk memancing kegairahan “divine madness” tersebut. Maka di sini terlihat bahwa makna eros perlu dimurnikan, jika ingin dikembalikan ke makna aslinya, yang dalam konteks rohani mengacu kepada suatu pengalaman puncak dari keberadaan kita manusia, yaitu persatuan dengan Tuhan, keinginan yang telah tertanam dalam diri manusia. Maka konsep pengertian eros menyatakan adanya hubungan antara kasih dan Tuhan; dan karena manusia terdiri dari tubuh dan jiwa, maka untuk mengasihi Tuhan juga dibutuhkan keterlibatan tubuh dan jiwa. Pandangan ini memurnikan kesalahan pandangan umum yang ada dewasa ini, yang mereduksi eros menjadi “seks saja” atau yang lama kelamaan menuju kepada ekstrim yang lain yaitu kebencian terhadap apa yang berkaitan dengan tubuh manusia. Iman Kristiani tidak mengajarkan demikian, sebab manusia memang terdiri dari tubuh dan jiwa yang spiritual, dan untuk dapat mengasihi Tuhan, diperlukan jalan eros yang menanjak menuju Tuhan, yang melibatkan penyangkalan diri/ pengorbanan, pemurnian dan pemulihan. lih. DCe 5 Dalam Kitab Kidung Agung, dituliskan kata kasih dengan istilah dodim -yang artinya kasih yang tak menentu, yang mencari-cari- dan ahaba keduanya adalah kata Ibrani yang diterjemahkan dalam versi Yunani menjadi agape. Afraid ini kemudian menjadi istilah tipikal dalam Kitab Suci untuk menggambarkan kasih yang tidak lagi tidak menentu, sebab kasih ini tertuju kepada pengenalan akan diri orang yang dikasihi, melebihi perhatian ataupun kesenangan sendiri. Agape menginginkan kebaikan bagi orang yang dikasihi, dan keinginan untuk berkorban baginya lih. DCe 6. Jadi eros dan agape menggambarkan realitas kasih yang tidak terpisahkan. Kasih tidak bisa selalu memberi agape tetapi juga menerima eros. Mereka yang ingin memberi kasih harus juga menerima kasih lih. DCe 7 Pada Tuhan, kasih eros-Nya kepada manusia juga adalah kasih yang full afraid. Kasih Tuhan yang membara kepada manusia adalah juga kasih-Nya yang mengampuni. Kasih Allah yang sedemikian kepada manusia digambarkan sebagai kasih antara mempelai pria dan wanita, seperti tertulis dalam kitab Kidung Agung, yaitu bahwa manusia dapat masuk ke dalam kesatuan dengan Tuhan, “Tetapi siapa yang mengikatkan dirinya pada Tuhan, menjadi satu roh dengan Dia.” 1 Kor 617 lih. DCe, 10 Kasih eros ini tertanam dalam diri manusia, bahwa laki- laki terpanggil untuk meninggalkan ayah ibunya dan bersatu dengan istrinya. Dengan demikian, perkawinan yang monogam merupakan penggambaran nyata atas kasih Tuhan yang satu monotheism kepada manusia. Cara Tuhan mengasihi manusia, menjadi tolok ukur/ contoh bagi kasih manusia. Menarik untuk disimak adalah contoh penggunaan kata philia dan agape, dalam perikop Yoh 21xv-19. Di sana Yesus bertanya sebanyak tiga kali kepada Rasul Petrus, “Apakah engkau mengasihi Aku?” Pertanyaan Yesus yang pertama dan kedua menggunakan kata agape, Apakah engkau mengasihi agapo Aku? Namun Petrus selalu menjawabnya dengan, “….Engkau tahu bahwa aku mengasihi philieo Engkau”. Yang ketiga kalinya, Yesus bertanya, “Apakah engkau mangasihi phileo Aku?” Dan Petrus menjawab, “Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi phileo Engkau.” Kata Yesus kepadanya “Gembalakanlah domba-domba-Ku.” Yoh 2117 Agaknya Tuhan Yesus memahami bahwa kasih Petrus kepada-Nya tidak akan sama besarnya dengan kasih-Nya agape kepada Petrus. Namun demikian, Kristus menerima pernyataan kasih dari Petrus yang sejujurnya ini, dan tetap mempercayakan penggembalaan kawanan domba-Nya kepada Petrus. Penerimaan Kristus akan diri Petrus apa adanya inilah yang justru mengubah Petrus, dan menumbuhkan kasih di dalam hatinya, sehingga kelak di akhir hidupnya, Petrus dapat membuktikan kasih yang besar kepada Kristus dengan kasih yang menyerupai kasih Kristus kepadanya. Rasul Petrus rela menyerahkan dirinya untuk dihukum mati oleh pihak penguasa Roma dengan disalibkan terbalik, demi membela imannya akan Kristus. Sungguh, kesaksian hidup rasul Petrus yang semakin bertumbuh di dalam kasih kepada Tuhan ini, selayaknya menjadi teladan kita. Seperti Petrus, kitapun mungkin jatuh bangun di dalam hidup ini. Namun selayaknya kita mengingat akan kasih Allah yang total tak bersyarat/ agape kepada kita; sehingga hari demi hari kita dibentuk oleh Tuhan untuk menjadi semakin bertumbuh di dalam kasih kepada-Nya, agar semakin menyerupai kasih-Nya yang total kepada kita. nine votes Article Rating
Jikakita menelaah secara mendalam mengenai arti 'Kasih yang Berkorban', maka secara gamblang kita dapat melihat bagaimana karya pengorbanan Kristus itu dinyatakan dengan sangat terbuka di kitab Markus ini. Dimana karya Yesus dimulai dengan memberitakan Injil Kerajaan Allah di Galilea hingga pengajaran dan mujizat yang dilakukan Yesus di
Step4: Klik butang 'Teruskan'. Step 5: Pilih cara pembayaran; kad kredit / Maybank2u / bank-bank lain / pos / faks atau tunai. Step 6: Periksa emel untuk melihat invois pembayaran ibadah korban. Untuk maklumat lanjut, sila hubungi kami: Al Ameen Serve Holdings Sdn. Bhd. 2-1, 1st Floor, Jalan 9/23A,
Dalamayat Alkitab Yohanes 15:13 menuliskan, "Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya." Pengorbanan adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk orang yang kita sayangi, cinta, dan berarti dalam hidup kita.
Orangyang paling berharga, orang pertama yang mau berkorban nyawa demi kita, tak lain dan tak bukan dia adalah ibu. Dalam doa-doanya ibu selalu memberikan yang terbaik untuk hidup kita. Bahkan sampai-sampai kita sendiri tidak menyadari, bahwa apa yang kita capai dan miliki hari ini bisa jadi adalah karena doa-doa ibu yang langsung menembus langit.
3ydcdJa.