TataPanggung. Halllo sobat menyampaikan materi tentang Tata Panggung dalam pentas teater - meliputi dari pengertian, bentuk, jenis, unsur, contoh dan gambar supaya mudah dipahami. Tata Panggung - adalah salah satu seni dalam teater dalam menghias dan menampilkan pertunjukan yang telah dicetak dan dapat di lakukan dalam
Salam Budaya, membahas tata panggung di dalam seni teater. Secara cepat kita akan memiliki definisi sendiri untuk mengartikan sebuah panggung yang di gunakan seorang aktor/aktris teater. Mungkin ada sebagai dari kita yang mengartikan panggung adalah tempat yang luas dan memiliki ketinggian agar dapat di liaht banyak orang dan berfungsi sebagai tempat jalannya pementasan teater. Sebenarnya definisi seperti itu sudah di katakan benar namu kali ini kita akan membahas tata panggung mengenai pendapat yang sudah di tuliskan oleh para seniman dan para ahli di bidangnya. Dari pada penasaran dengan tata panggung seni teater lebih baik kita simak di bawah selengkapnya. Tata Pentas Tata pentas bisa disebut juga dengan scenery atau pemandangan latar belakang Background tempat memainkan lakon. Tata pentas dalam pengertian luas adalah suasana seputar gerak laku di atas pentas dan semua elemen-elemen visual atau yang terlihat oleh mata yang mengitari pemeran dalam pementasan. Tata pentas dalam pengertian teknik terbatas yaitu benda yang membentuk suatu latar belakang fisik dan memberi batas lingkungan gerak laku. Dengan mengacu pada definisi di atas dapat ditarik suatu pengertian bahwa tata pentas adalah semua latar belakang dan benda-benda yang ada dipanggung guna menunjang seorang pemeran memainkan lakon. Sebelum memahami lebih jauh tentang tata pentas, kita perlu mengetahui apa yang dimaksud pentas itu sendiri. Pentas menurut Pramana Padmodarmaya ialah tempat pertunjukan dengan pertunjukan kesenian yang menggunakan manusia pemeran sebagai media utama. Dalam hal ini misalnya pertunjukan tari , teater tradisional ketoprak, ludruk, lenong, longser, randai makyong, mendu, mamanda, arja dan lain sebagainya, sandiwara atau drama nontradisi baik sandiwara baru maupun teater kontemporer. Webster mendefinisikan pentas sebagai suatu tempat yang tinggi dimana lakon-lakon drama dipentaskan atau suatu tempat dimana para aktor bermain. Sedang dalam kamus umum bahasa Indonesia menerangkan pentas sebagai lantai yang agak ketinggian dirumah untuk tempat tidur ataupun di dapur untuk memasak. Dengan demikian kalau disimpulkan pentas adalah suatu tempat dimana para penari atau pemeran menampilkan seni pertunjukan dihadapan penonton. Selain istilah pentas kita mengenal istilah panggung. Panggung menurut Purwadarminta ialah lantai yang bertiang atau rumah yang tinggi atau lantai yang berbeda ketinggiannya untuk bermain sandiwara, balkon atau podium. Dalam seni pertunjukan panggung dikenal dengan istilah Stage melingkupi pengertian seluruh panggung. Jika panggung merupakan tempat yang tinggi agar karya seni yang diperagakan diatasnya dapat terlihat oleh penonton, maka pentas juga merupakan suatu ketinggian yang dapat membentuk dekorasi, ruang tamu, kamar belajar, rumah adat dan sebagainya. Jadi beda panggung dengan pentas ialah pentas dapat berada diatas panggung atau dapat pula di arena atau lapangan. Dari pengertian di atas dapat dijelaskan, pentas merupakan bagian dari panggung yaitu suatu tempat yang ditinggikan yang berisi dekorasi dan penonton dapat jelas melihat. Dalam istilah sehari-hari sering disebut dengan panggung pementasan, dan apabila suatu seni pertunjukan dipergelarkan tanpa menggunakan panggung maka disebut arena pementasan. Sehingga pementasan dapat diadakan diarena atau lapangan. Kini yang dianggap pentas bagi seni pertunjukan kontemporer tidak saja berupa panggung yang biasa terdapat pada sebuah gedung akan tetapi keseluruhan dari pada gedung itulah pentas, yakni panggung dan tempat orang menonton. Sebab pada penampilan seni pertunjukan tokoh dapat saja turun berkomunikasi dengan penontonnya atau ia dapat muncul dari arah penonton. Seperti istilah Shakespeare bahwa seluruh dunia ini adalah pentas all the word’s stage. Dengan begitu bisa saja setiap lingkungan masyarakat memiliki sebuah pentas yang memadai dan sesuai untuk mementaskan sebuah seni pertunjukan. Macam-Macam Panggung Secara fisik bentuk panggung dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu panggung tertutup, panggung terbuka dan panggung kereta. panggung tertutup terdiri dari panggung prosenium, panggung portable dan juga dapat berupa arena. Sedangkan panggung terbuka atau lebih dikenal dengan sebutan open air stage dan bentuknya juga bermacam-macam. Panggung Prosenium Panggung prosenium merupakan panggung konvensional yang memiliki ruang prosenium atau suatu bingkai gambar melalui mana penonton menyaksikan pertunjukan. Hubungan antara panggung dan auditorium dipisahkan atau dibatasi oleh dinding atau lubang prosenium. Sedangkan sisi atau tepi lubang prosenium bisa berupa garis lengkung atau garis lurus yang dapat disebut dengan pelengkung prosenium Proscenium Arch. Panggung prosenium dibuat untuk membatasi daerah pemeranan dengan penonton. Arah dari panggung ini hanya satu jurusan yaitu kearah penonton saja, agar pandangan penonton lebih terpusat kearah pertunjukan. Para pemeran diatas panggung juga agar lebih jelas dan memusatkan perhatian penonton. Dalam kesadaran itulah maka keadaan pentas prosenium harus dapat memenuhi fungsi melayani pertunjukan dengan sebaik-baiknya. Dengan kesadaran bahwa penonton yang datang hanya bermaksud untuk menonton pertunjukan, oleh karena itu harus dihindarikan sejauh mungkin apa yang nampak dalam pentas prosenium yang sifatnya bukan pertunjukan. Maka dipasanglah layar-layar curtain dan sebeng-sebeng Side wing. Maksudnya agar segala persiapan pertunjukan dibelakang pentas yang sifatnya bukan pertunjukan tidak dilihat oleh penonton. Pentas prosenium tidak seakrab pentas arena, karena memang ada kesengajaan atau kesadaran membuat pertunjukan dengan ukuran-ukuran tertentu. Ukuran-ukuran atau nilai-nilai tertentu dari pertunjukan itu kemudian menjadi konvensi. Maka dari itu pertunjukan yang melakukan konvensi demikian disebut dengan pertunjukan konvensional. Panggung Portable Panggung portable yaitu panggung tanpa layar muka dan dapat dibuat di dalam maupun di luar gedung dengan mempergunakan panggung podium, platform yang dipasang dengan kokoh di atas kuda-kuda. Sebagai tempat penonton biasanya mempergunakan kursi lipat. Adegan-adegan dapat diakhiri dengan mematikan lampu black out sebagai pengganti layar depan. Dengan kata lain bahwa panggung portable yaitu panggung yang dibuat secara tidak permanen. Panggung Arena Panggung arena merupakan bentuk panggung yang paling sederhana dibandingkan dengan bentuk-bentuk pangung yang lainnya. Panggung ini dapat dibuat di dalam maupun di luar gedung asal dapat dipergunakan secara memadai. Kursi-kursi penonton diatur sedemikian rupa sehingga tempat panggung berada di tengah dan antara deretan kursi ada lorong untuk masuk dan keluar pemain atau penari menurut kebutuhan pertunjukan tersebut. Papan penyangga peninggi ditempatkan di belakang masing-masing deret kursi, sehingga kursi deretan belakang dapat melihat dengan baik tanpa terhalang penonton dimukanya. Sebagai penganti layar pada akhir pertunjukan atau pergantian babak dapat digunakan dengan cara mematikan lampu black out. Panggung Terbuka Panggung terbuka sebetulnya lahir dan dibuat di daerah atau tempat terbuka. Berbagai variasi dapat digunakan untuk memproduksi pertunjukan di tempat terbuka. Pentas dapat dibuat di beranda rumah, teras sebuah gedung dengan penonton berada di halaman, atau dapat diadakan disebuah tempat yang landai dimana penonton berada di bagian bawah tempat tersebut. Panggung terbuka permanen open air stage yang cukup popular di Indonesia antara lain adalah panggung terbuka di Candi Prambanan Panggung Kereta Panggung kereta disebut juga dengan panggung keliling dan digunakan untuk mempertunjukkan karya-karya teater dari satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan panggung yang dibuat di atas kereta. Perkembangan sekarang panggung tidak dibuat di atas kereta tetapi dibuat diatas mobil trailer yang diperlengkapi menurut kebutuhan dan perlengkapan tata cahaya yang sesuai dengan kebutuhan pentas. Jadi kelompok kesenian dapat mementaskan karyanya dari satu tempat ke tempat lain tanpa harus memikirkan gedung pertunjukan tetapi hanya mencari tanah yang agak lapang untuk memarkir kereta dan penonton bebas untuk menonton. Pokok Persyaratan Set Panggung Set panggung atau pentas scenery yaitu penampilan visual lingkungan sekitar gerak laku pemeran dalam sebuah lakon. Untuk itu dalam merancang pentas harus memperhatikan aspek-aspek tempat gerak-laku, memperkuat gerak-laku dan mendandani atau memperindah gerak-laku. Oleh sebab itu, tugas seorang perancang pentas hendaklah merencanakan set-nya sedemikian rupa sehingga Dapat memberi ruang kepada gerak-laku. Dapat memberi pernyataan suasana lakon. Dapat memberi pandangan yang menarik. Dapat dilihat dan dimengerti oleh penonton. Merupakan rancangan yang sederhana Dapat bermanfaat terus menerus bagi pemeran atau pelaku. Dapat secara efisien dibuat, disusun dan dibawa. Dapat membuat rancangan yang menunjukkan bahwa setiap elemen yang terdapat didalam penampilan visual pentasnya memiliki hubungan satu sama lain. Sumber Teaterku's Oleh karena itu, secara singkat seorang perancang pentas yang membuat set harus memiliki tujuan yaitu lokatif, ekspresif, atraktif, jelas, sederhana, bermanfaat, praktis dan organis. Dan itulah materi mengenai Tata Panggung di Dalam Seni Teater,Semoga dapat bermanfaat dan menambah wawasan pembaca., Terimakasih dan Salam Budaya.
Keuntunganmenggunakan kancing daripada kait-dan-mata dalam kostum teater adalah bahwa kancing menyesuaikan pakaian ke tubuh lebih cepat daripada kait-dan-mata, memperbaiki pakaian pada posisi tertentu lebih aman. Mikrofon kecil ini mudah disembunyikan dan merupakan standar dalam media/pertunjukan di mana teknik miking biasa akan mengganggu
- Definisi teater berasal dari kata “theatron” dalam bahasa Yunani yang artinya tempat atau gedung pertunjukan. Sementara, teater modern secara umum merupakan teater yang berkembang pada masyarakat dan bersumber dari teater teater modern di suatu negara tidak terlepas dari kondisi dan situasi negara itu sendiri. Maka tak heran bila faktor politik, ekonomi, sosial, dan budaya sangat berpengaruh dalam pengembangan teater sebagai seni pertunjukanDalam sebuah pementasan teater, persiapan pertunjukan merupakan suatu hal yang harus ada. Pementasan teater yang baik, tentu memerlukan persiapan yang baik dan matang juga. Terciptanya suatu pementasan yang baik merupakan hasil dari suatu manajemen produksi yang baik. Manajemen produksi dalam pementasan diperlukan agar sekelompok orang atau kelompok dapat secara sistematis melaksanakan pekerjaannya secara Membentuk Tim Pementasan Teater Agar suatu pementasan dapat berjalan lancar, maka dibentuklah tim pementasan dengan melakukan beberapa tahapan sebagai berikut A. Pra Pementasan1. Persiapan Pekerjaan Produksi Pimpinan produksi melakukan koordinasi tim terhadap persiapan pementasan, serta bertugas membuat rencana dan jadwal kerja, serta mengontrol pelaksanaan produksi. Sekretaris bertugas membuat surat yang dan menyusun dokumen keluar masuk pementasan. Bendahara melakukan pembukuan pendanaan produksi. Seksi dokumentasi menyediakan kebutuhan alat dan bahan dokumentasi . Seksi publikasi membuat rancangan media publikasi seperti poster. Seksi pendanaan bertugas mencari sumber dana dengan cara melobi calon penyandang dana. House Manager bertugas mengkoordinasikan seksi keamanan, konsumsi, ticketing, penanggung jawab gedung. Seksi keamanan bertugas menata parkir kendaraan saat pementasan dan menjaga ketertiban demi kelancaran pementasan. Seksi konsumsi mengatur dan menyediakan konsumsi dari pra produksi sampai pasca produksi. Seksi transportasi bekerja sama dengan house manager untuk menyediakan kebutuhan transportasi. Tim ticketing bertugas merancang tiket pementasan dan melaporkan hasil penjualan tiket kepada seksi pendanaan. Penanggung jawab gedung mempersiapkan ruangan atau gedung untuk latihan dan bertanggung jawab terhadap kebersihan. 2. Persiapan Pekerjaan Artistik Penguasaan lakon dilakukan dengan menganalisis naskah lakon. Naskah lakon terdiri dari dua lakon yaitu struktur lakon dan tekstur lakon. Pada struktur lakon terdapat tema, plot, latar cerita, dan penokohan. Sedangkan tekstur lakon dijumpai saat pementasan berlangsung. Penguasaan peran sangat penting bagi pemeran karena harus menghidupkan tokoh dalam naskah melalui dirinya. Penguasaan artistik. Pimpinan artistik melakukan pembahasan konsep artistik yang akan dibuat dan melakukan pembagian tugas kepada anggotanya. Stage manager melakukan pendataan barang-barang artistik yang diperlukan keluar masuknya barang dan merancang serta membuat jadwal urutan pengisi suara pementasan. Penata panggung bertugas merancang barang-barang pementasan. Penata kostum atau busana bertugas menyediakan dan merancang kostum serta tambahan aksesoris pada kostum. Penata rias mulai menata rias pemeran pementasan. Penata cahaya mulai menyediakan dan menata cahaya lighting. Penata bunyi mulai menyediakan dan menata bunyi. Penata musik sound mulai menyediakan dan menata sound. B. Pementasan1. Tim Produksi Pimpinan produksi bertugas mengontrol jalannya pementasan dan menyelesaikan masalah saat terjadi kesalahan pementasan. Sekretaris bertugas mencatat dan mengarsipkan dokumen selama pementasan. Bendahara bertugas mengelola pendanaan. Tim dokumentasi merekam pementasan berlangsung. Seksi pendanaan bekerja sama dengan ticketing dan bendahara terhadap keluar masuknya dana. Tim ticketing menjual tiket ke penonton. Seksi konsumsi menyiapkan konsumsi saat pementasan. Seksi keamanan mengatur kenyamanan parkir penonton. Seksi gedung bertugas mengontrol kenyamanan penonton dan pemain saat pementasan. Seksi transportasi menyediakan transportasi jika perlukan. 2. Tim Artistik Sutradara mengawasi jalannya pementasan. Pemeran melakukan peran sesuai naskah. Penata panggung mengatur pergantian setting pementasan. Penata cahaya menata sumber cahaya sesuai rencana dan disepakati sutradara. Penata busana menata kostum/busana pemeran dan memperbaiki jika kostum rusak. Penata rias menata riasan wajah pemeran dan memperbaiki riasan. Penata bunyi bertugas mengatur dan menginstalasi sumber bunyi sesuai rencana. Penata musik bertugas manata musik sesuai isi pementasan. C. Pasca Pementasan1. Evaluasi KerjaEvaluasi kerja dilakukan oleh pemimpin produksi dan dilakukan setelah penonton pulang. Dalam pelaksanaannya semua anggota mengemukakan kendala yang dihadapi dari pra produksi sampai pasca produksi dan memberikan solusi. Dalam evaluasi ini, seluruh tim menyampaikan laporan kerja tiap bidang atau divisi. Kemudian, hasil evaluasi kerja menjadi catatan bersama agar pementasan selanjutnya dapat lebih baik. 2. Evaluasi PementasanEvaluasi ini dilakukan dengan melihat apa kelebihan dan kekurangan selama pementasan. Kemudian, diwujudkan dalam tulisan evaluasi agar dibaca oleh tim pementasan. Baca juga Materi Seni Budaya Langkah-Langkah Merancang Pementasan Teater Tahapan-Tahapan dalam Pra-Pementasan Teater Modern Cara Merancang Tata Busana dan Tata Rias untuk Seni Pementasan - Pendidikan Kontributor Olivia RianjaniPenulis Olivia RianjaniEditor Maria Ulfa
bacajuga : Antara Makna dan Budaya Kerja: Catatan tentang Tata Panggung - 1. Di dalam tata kerja teater profesional yang semua lini dikerjakan para profesional, tata panggung adalah pekerjaan berskala besar dalam konteks artistik pertunjukan. Bahkan, penata panggung profesional dapat mempengaruhi proses pemaknaan atas lakon yang disajikan.
Halllo sobat akan menyampaikan materi tentang Tata Panggung dalam pentas teater – meliputi dari pengertian, bentuk, jenis, unsur, contoh dan gambar supaya mudah dipahami. Tata Panggung – adalah salah satu seni dalam teater dalam menghias dan menampilkan pertunjukan yang telah dicetak dan dapat di lakukan dalam ruangan terbuka dan tertutup, sehingga sebuah pertunjukan dapat berjakan dengan baik. Langsung saja simak pembahasan dibawah ini…? Tata Panggung Adalah Tata panggung adalah salah satu bidang seni teater yang disebut latar belakang pada saat malakukan adegan permainan yang akan diwujudkan oleh tata letak panggung dalam pertunjukan. Tata panggung juga harus disesuaikan dengan persyaratan sejarah, dalam artistik sutradara dan yang di mana pertunjukan akan berlangsung jika seorang manajer panggung sebelum melakukan pengaturan panggung. Tata letak akan digunakan, dalam elemen komposisi yang harus diperhitungkan, dan akan mendapatkan fungsi pada saat melakukan letak juga harus didiskusikan terlebih dahulu. Dalam hal ini juga terdapat sebuah perabotan dan peralatan sangat penting untuk pembuatan set panggung yang berbentuk lukisan dekorasi atau bentuk bangunan yang tertutup secara vertikal. Pokok Dasar Tata Panggung Pokok Dasar dalam adalah sebuah penampilan visual dari lingkungan sekitar untuk melakukan dan merancang panggung yang harus memperhatikan aspek ruang gerak. Berikut beberapa hal dalam pokok pada tata panggung yang harus merencanakan set seperti adalah. Dapat menciptakan ruang dalam permainan Dapat memberikan suasana permainan Dapat memberikan tampilan dengan menarikDapat dilihat dan dipahami bagi pesertaDesain yang sederhanaBermanfaat sebagai aktor atau pemainDapat membuat suasana pada elemen yang terkandung dalam tampilan visual. Selain itu juga seorang desainer panggung memiliki satu tujuan dalam bentuk praktis dan organik. Lokal, yaitu penataan panggung yang dapat memberi ruang bagi yaitu pengaturan panggung yang dapat memperkuat gerakan dengan penjelasan dalam suasana dengan yaitu penataan panggung yang harus menawarkan tampilan yang menarik. Sederhana, yaitu penataan panggung yang harus sederhana yang terdiri dari satu meja dan dua yaitu pengaturan panggung yang harus dirancang sedemikian rupa dan bermanfaat sedemikian yaitu pengaturan panggung yang harus dirancang secara efisien dan dapat memenuhi persyaratan teknis . Macam Macam Tata Panggung Dari apa yang sudah kamisampaikan di atas maka kami juga akan memberikan beberapa jenis rancangan dalan dalam tata panggung diantaranya adalah sebgai berikut. 1. Panggung Prosenium Atau Pigura Prosenium Atau Pigura adalah panggung konvensional dengan Proseniumraum yang digunakan untuk menyaksikan pertunjukan yang dipisahkan atau dibatasi oleh dinding atau lubang prosenium. Tahap Prosenium dapat dibuat untuk membatasi area bermain dengan penonton sehingga penonton lebih fokus pada pertunjukan dan pertunjukan harus lebih jelas dan menarik perhatian penonton. 2. Panggung Portable Panggung portabel adalah salah satu panggung tanpa layar yang dapat dibuat di dalam atau di luar gedung dengan menggunakan platform podium dan platform, sebagai tempat bagi penonton yang biasanya menggunakan kursi lipat. 3. Panggung Arena Panggung arena adalah salah satu bentuk panggung yang paling sederhana dan dibandingkan dengan bentuk panggung lainnya dan dapat dilakukan di dalam atau di luar gedung. Dan akan terdapat sehingga kursi di barisan belakang dapat melihat dengan baik tanpa terhalang oleh wajah denga layar di akhir acara atau putaran yang dapat digunakan dalam bentuk blackout. 4. Panggung Terbuka Panggung terbuka adalah salah satu tata panggung yang dapat digunakan untuk membuat penampilan luar dan dapat berlangsung di beranda rumah. Sekian pembahasan yang dapat kami sampaikan mengenai ulasan tentang, Tata Panggung, semoga artikel ini dapat membantu dan mudah di pahami, sekianm dan terima kasih. Baca Juga Artikel Lainnya Cara Membuat PengumumanRumus PercepatanSejarah TikKesalahan PengukuranPengertian TaatNot Lagu Dua Mata SayaPengertian Tangga NadaMisi Dakwah Nabi MuhammadJahit AplikasiFormat Notulen RapatContoh FonemTeknik Pengolahan Makanan
Dramaberarti dialog yang dipentaskan atau cerita atau kisah, terutama yang melibatkan konflik atau emosi, yang khusus disusun untuk pertunjukan teater. Drama sering juga disebut sandiwara. Dalam drama, terdapat unsur-unsur pementasan drama yang terdiri dari:. Naskah, sering disebut skenario.Naskah drama adalah susunan prolog, dialog, dan epilog drama dari awal sampai akhir cerita.
Pertunjukan Teater Monolog Drupadi, Sabtu 3/6/2023 di Gedung Kesenian Jakarta, merupakan suatu upaya menghadirkan drama-drama dalam kisah klasik sebagai tragedi baru. Dengan interpretasi baru. ISU tentang perempuan mendapatkan porsi perhatian dominan dan dipresentasikan dalam bentuk monolog, koreografi, nyanyian, musik, tata cahaya, serta permainan teknologi visual. Pertunjukan ini menjadi lebih istimewa, karena kehadiran Ibu Negara RI ke-4 Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga, Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset & Teknologi Hilmar Farid, dan Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf Ni Made Ayu Marthini, serta Dubes RI untuk Italia 2017-2021 Esti Andayani. Selain itu hadir pula sastrawan Putu Wijaya, penari Nungki Kusumastuti, dan pendiri Teater Koma, Ratna Riantiarno. Hilmar Farid mengatakan pentas Teater Monolog Drupadi memberi perspektif baru dalam memandang perempuan. “Pentas ini telah memberi kita cara pandang baru terhadap perempuan. Ia berangkat dari masa lalu dan membawa nilai-nilai yang harus kita perbaharui terus-menerus,” ujar Hilmar Farid saat memberi sambutan pengantar sebelum pentas, Sabtu. Dalam kesempatan memberikan kata penutup Sinta Nuriyah mengatakan bahwa begitu banyak terjadi pelecehan terhadap perempuan. “Itu yang jarus kita lawan terus-menerus. Sekarang ini begitu banyak kasusnya. Pentas tadi telah memberi pencerahan kepada kita, terutama untuk laki-laki, bagaimana seharusnya kita memperlakukan perempuan,” katanya. Dalam kesempatan terpisah Bintang Puspayoga mengatakan, materi yang disajikan Teater Monolog Drupadi, sangat relevan dengan isu perempuan hari ini. Meski mengambil latar cerita pada epos Mahabharata, tetapi isu tentang perempuan yang tersakiti masih harus aktual untuk dibicarakan. “Pentas yang mengesankan, sejak adegan awal sampai akhir saya menangis terus. Ingat betapa perempuan itu menderita sejak masa lalu sampai hari ini,” kata Bintang Puspayoga, Minggu 4/6/2023 di Jakarta. Pesan Moral untuk Menjaga Kewarasan Jiwa Menurut Sutradara dan Penulis Naskah Teater Monolog Drupadi, Putu Fajar Arcana, kemegahan dan kemewahan hidup masyarakat modern, justru tidak membantunya beranjak dari perbuatan di luar batas-batas logika. Bahkan, perilaku amoral dilakukan oleh orang-orang yang diberi tugas menjaga batas-batas kewarasan sebagai makhluk bernama manusia. Celakanya, dalam rangkaian perilaku bejat itu sebagian besar menimpa perempuan. “Drupadi adalah representasi dari kehancuran moralitas manusia terendah yang pernah menjadi isu dalam dunia sastra kita. Sebagai perempuan tubuhnya dieksploitasi oleh dua kekuatan dominan di dunia, yakni maskulinitas dan kekuasaan atau masculinity is power,” ujar Putu dalam jumpa pers menjelang pertunjukan Teater Monolog Drupadi, Jumat 2/3/2023 di Gedung Kesenian Jakarta. Menurutnya, tidak mudah untuk mencairkan kekuatan dominan, yang telah melekat selama berabad-abad. Ia memberi contoh betapa maskulinitas dan kekuasaan itu telah menyebabkan begitu banyak kasus tentang pelecehan terhadap perempuan. Kasus-kasus pelecehan secara seksual dan kekerasan terhadap perempuan seperti gunung es, yang hanya terlihat puncak-puncaknya. Laporan Organisasi Kesehatan Dunia WHO mengungkapkan bahwa sepertiga perempuan di dunia, atau sekitar 736 juta orang, pernah mengalami kekerasan dari kekerasan fisik sampai kekerasan seksual. WHO telah menganalisis data hasil survei di 161 negara antara tahun 2000 sampai 2018 untuk menghasilkan estimasi terbaru. Namun, riset mereka belum memasukkan data selama pandemi Covid-19. Hal yang mencengangkan, data WHO menyebutkan kekerasan oleh pasangan sebagai bentuk pelecehan yang paling banyak dilaporkan. Sekitar 641 juta perempuan mengaku pernah mengalami kekerasan dari pasangannya. Selebihnya, 6 persen perempuan mengatakan mereka pernah diserang oleh orang lain, yang bukan suami atau pasangan mereka. Perhatian Khusus Dunia Perempuan Data ini, menurut Putu adalah sebagian dari tragedi hidup masyarakat modern. Oleh sebab itu, sejak awal Arcana Foundation sangat perduli terhadap isu-isu yang menyangkut kekerasan terhadap perempuan. Bersama Produser Joan Arcana dan Co-Produser Inaya Wahid, ia telah menampilkan berseri-seri tragedi yang dihadapi perempuan di atas panggung. Sejak mementaskan Repertoar Gandamayu 2012, Tiga Perempuan Bukan Bunga Bukan Lelaki 2016, Perempuan Dangdut 2017, dan Drupadi 2022, isu perempuan terus-menerus digaungkan ke hadapan publik seni di Tanah Air. Pementasan Teater Monolog Drupadi kali ini, menurut Co-Produser Inaya Wahid, dihelat atas kerja sama dengan Ditjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Indonesia Kaya, dan Sukkha Citta. “Kami memiliki misi yang sama, terutama soal-soal pendidikan dan penyadaran. “Jadi kalau ini dianggap sebagai gerakan boleh juga, tetapi gerakan penyadaran lewat seni dan kebudayaan,” kata Inayah, putri bungsu Presiden Abdurrahman Wahid itu. Menurut Inayah, kesenian dalam hal ini teater, sangat ideal dijadikan arena penyadaran bersama. Hal itu karena seni bergerak di wilayah hati dan emosi. “Jadi seni itu kan langsung ke hati dan panggung adalah refleksi dari wajah kita masing-masing. Dari situ kita berharap muncul sebuah perenungan bersama terhadap nilai-nilai yang kurang baik. Harapannya bisa mengoreksi prilaku kita masing-masing, bersama-sama,” kata Inayah. Pementasan Teater Monolog Drupadi dikemas dalam perpaduan antara drama monolog, tarian, nyanyian, musik, dan tata teknologi modern dalam porsi yang setara. Pentas ini melibatkan puluhan seniman muda berbakat dari Bali, yang sangat fasih menguasai dasar-dasar seni tradisi. Di antara seniman muda itu terdapat 8 delapan penari, yang akan membawakan empatkoreografi karya Jasmine Okubo. Jasmine sepenuhnya menciptakan koreografi baru sebagai upaya tafsirnya terhadap naskah yang ditulis Putu Fajar Arcana. Ayu Laksmi Cipta Lagu Khusus Selain itu terlibat pula aktris dan musisi Ayu Laksmi. Ayu secara khusus menciptakan dua buah lagu yang nanti akan dinyanyikan oleh Agung Ocha, sebagai pemeran utama monolog. Menurut Ayu Laksmi, ia merasa sangat cocok dengan lirik-lirik puisi yang ditulis Bli Can, sapaan akrab Putu Fajar Arcana. “Liriknya mudah dinyanyikan, seperti sudah berirama dan sesuai dengan warna lagu dari saya,” ujar Ayu sembari mengatakan ia berusaha maksimal dalam menciptakan lagu untuk pementasan ini. Dalam pentas ini terlibat pula dua musisi muda yang tergabung dalam Kadapat. Mereka adalah Yogi Sukawiadnyana dan Barga Sastrawadi. Keduanya menguasai musik tradisi secara baik, tetapi kemudian menyajikannya dengan selera baru, selera anak muda masa kini. “Basis kami tetap tradisi, tetapi kami sajikan dengan cara baru, sehingga bentuk-bentuk seperti gamelan lahir sebagai musik baru,” ujar Yogi. Bli Can mengatakan ia berupaya menyajikan pertunjukan yang akrab dengan selera tontonan masa kini. Artinya, bentuk yang dipilihnya mengikuti alur kebudayaan yang kini menjadi lingkup manusia keknian. Makanya dalam monolog ini aktor utama Agung Ocha, harus mampu menyeimbangkan antara monolog dengan tarian, nyanyian, musik, artistik, dan tata visual. “Ini berat sekali buat saya sebagai aktor baru,” kata Ocha. Ia sendiri tidak menduga mendapat tugas demikian kompleks dalam pertunjukan ini. “Monolog di sini tidak berdiri sendiri, tetapi harus merespons segala unsur yang membangun sebuah petunjukan teater. Itu semuanya penerjemahan dari ide tentang kehidupan perempuan bernama Drupadi, yang penuh tragedi,” ujar Agung Ocha, yang telah berlatih tekun sejak tahun 2022 untuk mendalami karakter Drupadi. Bli Can menambahkan, drama-drama dalam kisah klasik sebenarnya masih sangat relevan dihadirkan ke ruang publik kontemporer. Banyak kisah hidup tokoh, seperti Drupadi, yang bisa ditampilkan di tengah-tengah tragedi yang dialami oleh masyarakat modern dewasa ini. Ceritanya boleh berganti, tetapi drama-drama dan tragedi hidup manusia, terutama perempuan seperti tak berkesudahan. [made dwija putra/radar bali]
Tatapanggung dalam pentas teater berfungsi sebagai unsur yang menggambarkan situasi, kondisi, waktu dan tempat sesuai dengan alur cerita yang berlangsung. Penataan panggung dalam pentas teater tidak hanya ditujukan untuk keperluan estetika. Namun juga memberikan ruang gerak terhadap pemain, sekaligus memvisualisasikan penokohan dan karakternya.
Ilustrasi Tata panggung pentas teater. Foto PixabayKeberhasilan sebuah pertunjukan teater salah satunya diperoleh melalui persiapan yang matang. Dalam seni teater, terdapat banyak unsur yang harus diperhatikan guna memaksimalkan satu unsur dalam pentas teater adalah tata panggung. Lantas apa yang dimaksud dengan tata panggung? Apa saja yang harus diperhatikan dalam penataan panggung? Simak ulasan berikut Tata PanggungMengutip Modul Tema 8 Seni Budaya Teater SMA/MA oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, tata panggung atau pentas pertunjukan merupakan wujud pendeskripsian isi cerita dalam naskah panggung dalam pentas teater berfungsi sebagai unsur yang menggambarkan situasi, kondisi, waktu dan tempat sesuai dengan alur cerita yang panggung dalam pentas teater tidak hanya ditujukan untuk keperluan estetika. Namun juga memberikan ruang gerak terhadap pemain, sekaligus memvisualisasikan penokohan dan karakternya. Penataan panggung bergantung pada latar cerita dalam Tata PanggungMenurut Buku Siswa Seni Budaya oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, terdapat beberapa jenis tata panggung. Misalnya, berbentuk lingkaran dan tapal bentuk, penataan panggung juga bisa dilakukan di luar maupun di dalam ruangan. Lokasi penataan panggung tersebut tentu memiliki kekurangan dan kelebihan memilih penataan panggung di dalam ruangan, aspek yang harus diperhatikan adalah penataan pencahayaan. Sementara apabila penataan panggung di luar ruangan, aspek yang perlu diperhatikan adalah penataan yang Diperhatikan dalam Tata PanggungMenurut Buku Pengetahuan Teater 1 untuk SMK oleh Eko Santoso, selain memperhatikan jenis panggung yang akan dipakai, penata panggung juga perlu memastikan beberapa elemen atau komposisi satu elemen dalam penataan panggung adalah penataan properti. Penataan ini sangat penting dalam menciptakan setting latar pada pertunjukan penunjang harus ditata sedemikian rupa. Tujuannya, agar bisa memberikan gambaran lengkap tentang suasana, periode sejarah, lokasi kejadian, status tokoh peran, dan musim dalam tahun saat adegan Purnomo dan Yandra dalam Buku Siswa Seni Budaya SMA/MA Kelas 10, penataan panggung bisa dibuat dengan mengambil latar kehidupan sehari-hari, atau disebut dengan tata panggung panggung juga bisa menggunakan visualisasi sugestif-realis, yakni penggambaran kenyataan hidup sehari-hari. Namun, tidak ditampilkan keseluruhan, melainkan hanya menampilkan kesan pokok dalam sebuah penata panggung juga harus mempelajari jenis dan kondisi panggung pertunjukan sebelum pagelaran teater dilangsungkan. Dengan demikian, setting panggung akan sesuai dengan alur cerita yang telah penjelasan tentang tata panggung dalam pentas teater. Pemahaman konsep dan alur cerita menjadi bahan utama dalam menentukan ide penataan panggung. Termasuk memperhatikan unsur-unsur lain, seperti pencahayaan, penataan suara, dan sebagainya.
Masalahaktor setelah naskah, adalah bagaimana "mendagingkan" sastra (:teks, kata) di atas panggung. Penghayatan secara internal tak dapat dipisahkan dengan ketrampilan tubuh yang luwes dan suara yang dapat mencapai relung-relung hati dan pikiran penonton.
Kompas TV entertainment seni budaya Jumat, 20 Januari 2023 1153 WIB Pementasan Sampek Engtay Teater Koma Sumber Laman Teater Koma - JAKARTA, - Kabar duka datang pada Jumat pagi 20/1/2023. Nano Riantiarno, pendiri dan sutradara Teater Koma, meninggal dunia pada usia 73 tahun di rumahnya, di Kawasan Bintaro, Jakarta Selatan. Nano, nama lengkap Norbertus Riantiarno, tak bisa dipisahkan dari Teater Koma yang berdiri sejak 1 Maret 1977 di Jakarta. Dalam usia yang mencapai 46 tahun, teater ini terus berproduksi. Meski para pemain sudah banyak berusia tua, namun regenerasi terus dijalankan. Salah seorang anak Nano, Gagah Tridarma Prasetya, kini melanjutkan kiprah sang ayah sebagai sutradara. Begitu pula dengan Rangga Riantiarno yang ikut menjadi pemain. Hingga September 2022 lalu, melalui pentas "Roro Jonggrang" Teater Koma telah memproduksi 225 pertunjukan. Sebuah angka yang terbilang panjang. Dan produksi ke 225 itu masih disutradrai oleh Nano yang sudah memasuki usia 73. Baca Juga Pendiri Teater Koma Norbertus Riantiarno Meninggal Dunia, Sempat Dirawat di Rumah Sakit Dalam perjalanan panjangnya, Teater Koma pernah mengalami masa-masa kelabu, ketika pementasan dicekal di masa Orde Baru. Misalnya, lakon "Opera Kecoa" pada 1990 yang dilarang pentas di Gedung Kesenian Jakarta meski acara sudah siap dimulai. Bahkan, pementasan ini pun tidak diberi izin pentas keliling ke Jepang. Namun setahun kemudian, dipentaskan dengan judul “Cockroach Opera” oleh Belvoir Theatre di Sydney, Australia. Dari sisi pertunjukan, Teater Koma selalu berhasil merebut hati penonton. Selalu tampil lebih dari satu malam dengan penonton yang selalu penuh. Cerita yang renyah, menghibur, dengan dialog menyentil menjadi salah satu kekuatan Teater Koma. Bahkan, lewat pertunjukan "Sampek Engtay, berhasil memperoleh hadiah MURI Museum Rekor Indonesia, karena dipentaskan sebanyak 80 kali selama 15 tahun dengan 8 pemain tetap. Kini, bukan saja pemain yang banyak mengalami regenerasi. Bahkan penonton sudah berganti. Mereka yang menikmati Teater Koma di masa Orde Baru dengan romantikanya, akan berbeda rasa dengan masa kini yang jauh dari unsur pencekalan. Di masa Orde Baru, pentas teater terasa seperti kanalisasi untuk memberi ruang kritik kepada penguasa. Meski begitu, Teater Koma menolak koma. Seperti dilihat dari situs resminya, regenerasi teater sudah tentu harus menyentuh berbagai bidang. Bukan hanya wilayah keaktoran saja yang perlu digarap. Teater membutuhkan penonton, dramaturg, sutradara, kritikus, pemikir, penulis, pekerja panggung, manajemen pengelolaan, penyandang dana dan wadah pementasan. Semua unsur itu seharusnya merupakan kekuatan-kekuatan yang menyatu dan sinergis. Satu hal yang juga tak kurang pentingnya, adalah, teater membutuhkan ruang gerak yang sepadan tanpa kecurigaan. Hal itu penting bagi pengembangan imajinasi kreatif dan kemungkinan lahirnya berbagai inovasi. Baca Juga Sambut HUT RI, KJRI Perth Boyong Gatot Kaca dan Pertunjukan Seni Indonesia Sautu ketika Nano diwawancara soal nama Teater Koma, "Kita sepakat memberi nama Teater Koma saat itu bukan teater titik, sebab kami tidak akan berhenti berkarya meskipun usia dan profesi berbeda tapi kami tetap berhimpun,” ungkapnya di Jakarta, pada 2016 silam. Sumber Kompas TV BERITA LAINNYA
lL0tS2. hjafj412tg.pages.dev/8hjafj412tg.pages.dev/248hjafj412tg.pages.dev/563hjafj412tg.pages.dev/499hjafj412tg.pages.dev/283hjafj412tg.pages.dev/54hjafj412tg.pages.dev/129hjafj412tg.pages.dev/377
bagaimana seharusnya penataan panggung dalam pertunjukan teater